Ketika Hujan ⏳ Taeil x Doyoung

8.7K 401 33
                                    

Doyoung menyesap kopinya lamat-lamat. Menghirupnya dalam-dalam untuk mengahangatkan tubuhnya.

Sudah sejak satu jam yang lalu hujan turun.

Gadis itu sengaja menerobos hujan dan berjalan dari kampusnya ke cafe. Dia butuh menenangkan pikirannya yang sedang kacau akhir-akhir ini.

Ting!!

Pintu cafe terbuka menandakan ada yang datang membuat dirinya yang duduk didekat pintu menoleh.

Ahh!! Lelaki yang sudah seminggu ini ia hindari kini tepat berada dihadapanya. Memamerkan senyum manisnya.

Mendudukan dirinya dikursi sebrang dan kini matanya menatap intens Doyoung "Dek jangan ngehindarin abang terus dong!! Abang capek kamu giniin." ujarnya.

"Ngapain lo kesini?" tanya Doyoung sinis.

"Dek!! Sebenernya kamu kenapa? Tiba-tiba marah terus ngehindar gitu aja?" Pria itu tak menjawab pertanyaan dari Doyoung.

Doyoung mendengus. "Gue cuman ga suka diselingkuhin!!" ujarnya sengit membuat pria dihadapannya melongo parah.

"Selingkuhin gimana sih young? Abang ga selingkuh sama sekali." ujarnya cepat.

"Terus yang seminggu lalu gue liat di toko perhiasan itu siapa? Bayangan lo? Hah?" Doyoung meliriknya sinis.

Lelaki itu nampak berpikir "Hah toko perhiasan? Minggu kemaren?"

"Iya di toko perhiasan sama mantan terindah lo si Kyungsoo ." ujar Doyoung dan menekan kata 'mantan terindah'

"Ohhhh itu...."

"Tuh bener kan? Yang gue liat bener lo kan TAEIL? Jadi apa? Lo balikan sama Kyungsoo? Sadar dong Taeil Kyungsoo tuh udah tunangan!! Ohh...Apa musti gue kasih tau ke Jongin kalo tunangannya itu balikan sama mantannya sendiri?"

Taeil berdecak "Udah pertanyaannya? Aku bakal jelasin kekamu sekarang, tolong kasih aku waktu."

"Oke gue kasih waktu 1 menit."

Taeil menarik nafas dalam-dalam "Pertama aku ga balikan sama Kyungsoo dan dia bukan mantan terindah. Kedua gausah bawa-bawa Jongin. Dan terakhir iya aku emang beneran ke toko perhiasan minggu kemaren sama Jin..." Teil berdiam cukup lama.

"Waktu abis!! Beneran kan lo jalan sama Ucu dan lo ga ngabarin gue sama sekali il. Seharian gue nungguin kabar dari lo dan apa? NIHIL!! lo sama sekali ga ngechat gue. Untung aja waktu itu Tiway sama Ten ngajak gue jalan jadi gue akhirnya tau kelakuan lo dibelakang gue." Doyoung mengatur nafasnya kembali. Lelah juga bicara dalam satu kali tarikan nafas.

"Ya udahh..." pasrah Teil.

Doyoung melotot "Ya udah apa?"

"Ya udah.. Sekarang mau kamu apa? Mau putus? Yaudah ayok kita putus!!" ujar Teil enteng.

Doyoung yang sedang meminum kembali kopinya tersedak seketika.

"Maksud kamu apa?" tanya Doyoung tidak percaya.

"Emang ini kan yang kamu mau?"

Doyoung merasakan sesak didadanya. Tidak percaya dengan apa yang kekasihnya itu katakan. Dia memang marah pada Taeil tapi sama sekali tidak pernah terpikirkan kata putus dibenaknya.

Bahu Doyoung kini bergerak naik turun diikuti dengan suara isakan "Kamu ga mungkin ngelakuin ini kan il? Kamu lupa perjuangan kita berdua buat ngeyakinin Mamah aku biar dia setuju kita pacaran? Kamu lupa?"

Taeil terkekeh "Iya kita putus!! Kita ganti status lah dek kamu ga bosen apa sama status 'pacaran' mulu? Kita nyusul Johnny sama Ten." ujarnya sambil menangkup wajaha Doyoung.

Doyong mengernyit bingung otaknya masih meloading perkataan Taeil "Maksud kamu apa sih? Aku ga ngerti."

"Makanya udahan dong nangis nya!! Jadi lemot gini kan otak kamu kaya Winwin sama uwu." Taeil mengusak surai Doyoung. "Aku mau kita ganti status jadi 'suami istri'." lanjutnya.

Doyoung masih belum mengerti "Jadi...?"

Taeil mendengus "Hhhhh Jadi.... Would you be mine eh no no no no!! Will You Marry Me Kim Dong Young?"

Doyoung memeluk tubuh erat Taeil membuat beberapa pelanggan melihat kearahnya "Of course yes Moon Tae Il." ujarnya sambil menangis dalam dekapan Taeil.

Namun tiba-tiba Doyoung menarik kepalanya cepat membuat Taeil tersentak "Terus kamu ngapain ke toko perhiasan sama Ucu?" tanyanya kemudian.

Taeil menepuk dahinya pelan "Ahh iya.... Kamu sih pake nangis segala aku jadi lupa kan. Ini aku beli ini buat kamu. Karena aku ga punya temen cewe jadi aku ajak Ucu deh." Taeil menyodorkan sebuah cincin pada Doyoung.

Doyoung berdecak "Pakein dongg gimana sih ga sosweet amat."

"Ngga ahh kan kita belum halal belum boleh sentuh-sentuhan, bukan mahram." ujarnya membuat Doyoung mendecih.

"Terus tadi kamu pegang pipi aku tuh apa? Meluk aku tuh apa? Penyakit lupanya kambuh lagi nih si abah."

"Itu... Tadi aku Khilaf ehe, lagian itu yang pertama kan buat kita? Dan satu lagi jan panggil aku abah dong sayang." ujarnya sambil memasangkan cincin ke jari manis Doyoung.

"Alesan aja kamu tuhh bilang aja pengin. Suka-suka aku dong abah wleeee." Doyoung memeletkan lidahnya.

Taeil menggerakan tangannya mengelitiki 'calon istrinya' itu. Doyoung tertawa geli membuat beberepa pelanggan melirik sinis kepada mereka. Yang tentu saja tidak dipedulikan oleh keduanya.

Yaudah sih yahh kita yang ngontrak bisa apa -,-


.

.

.

.

.

.

.

Ketika HujanTeil x Doyoung

End

_______________________

Mumpung lagi ujan dan ada ide hehe

Pokonya jan lupa vomment woke ✔
Sarangokkkkkkkkkkkkkkkkk 💔💔💔

Tbc

[i] RAIN +NCT Couples ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang