Prolog

36 1 1
                                    

"PARK CHANYEOL !!! APA MAKSUDMU?! Tanya Ayah (Appa Chanyeol) dengan marah dan emosi yang tidak bisa dibendung lagi atas perkataan chanyeol kepada sang ayah bahwa chanyeol mengatakan 'appa aku meminta izinmu untuk masuk islam dan eomma aku juga meminta ijin darimu , eonni maaf jika aku punya salah kepadamu maaf aku tidak bisa menjadi adik dan anak yang baik untuk kalian semua , aku disini Park Chanyeol meminta ijin pada kalian semua bahwa aku akan masuk islam'ibunya yang mendengar itu dan kakaknya kaget atas perkataan adeknya yang meminta ijin untuk dia masuk islam.

"appa sudah ku jelaskan tadi bahwa aku akan masuk islam" jawab chanyeol dengan suara selembut mungkin

Mendengar itu ibunya menangis dan ayahnya yang masih marah, ayahnya memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah untuk menenangkan pikirannya atas ucapan anak bungsunya itu. Park yoora yang melihat ayahnya marah dan ibunya menangispun marahpun membentak adiknya.

"Yak! Park Chanyeol. Kau telah membuat appa marah dan eomma menangis" bentak yoora.

"mianhae noona , eomma , appa telah membuat kalian terkejut , marah bahkan menangis aku sudah menetapkan hatiku bahwa aku akan masuk islam"

"tapi kenapa nak , kenapa kau ingin masuk islam ?" tanya ibunya dengan lembut dan masih menangis walau sudah tidak sehisteris tadi saat anaknya yang tiba-tiba meminta ijin pada keluarganya

"aku ingin masuk islam karena keputusan hatiku yang menuntunku menuju islam eomma , aku pun dulu sangat membenci islam karena diwaktu aku kecil sering sekali aku mendengarnya islam itu teroris karena itu aku penasaran tentang islam sampai aku ke perpustakaan islam hanya untuk mempelajari 'apa itu islam' semenjak itu aku semakin gencar mencari info tentang islam hingga aku sadar sendiri eomma dan saat ini walaupun aku masuk kedalam boygrup dinegaraku , aku tetap mempelajarinya sampai aku paham dan hatiku menuntunku untuk masuk islam" jelas chanyeol panjang lebar dan saat mendengarnya ibunya menangis dengan meraung-raung akhirnya ia sadar bahwa anaknya selama ini seperti mencari sosok tuhan untuk dirinya dan ibunya akhirnya mengerti perasaan anaknya selama ini.

"baiklah nak aku mengizinkanmu itulah jalanmu nak dan itu memang pilihanmu sendiri nak eomma tidak bisa mencegahmu, untuk soal appa aku akan membujuknya agar mengizinkanmu nak"

Chanyeol yang mendengarnya dia langsung terduduk dan bersujud dihadapan ibunya dan kakaknya dengan menangis haru bahagia atas izin dari ibunya atas pikirannya bahwa ia akan masuk islam.

Selang beberapa jam saat chanyeol sudah mendapatkan izin dari sang ibu bahwa ia boleh masuk islam ayahnya pulang dalam keadaan berantakan , bau alkohol di seluruh badannya . saat melihat keadaan ayahnya seperti itu chanyeol merasa iba bahkan ia sampai menangis karena kondisi ayahnya yang seperti itu , ia pun langsung membawa ayahnya menuju kamar untuk menidurkannya di ranjang saat ia berhasil menidurkan ayahnya di ranjang ia mendengar ayahnya menggumamkan namanya 'Chanyeol, Park Chanyeol anakku' dan setelah ayahnya menggumamkan namanya ia melihat ayahnya menangis tersendu. Ayahnya pun berkata di dalam tangisnya 'Chanyeol anakku maafkan aku bahwa aku telah marah dan menyentakmu aku hanya takut kau berada di jalan yang salah nak , aku takut kau akan pergi dan meninggalkan keluargamu disini. Aku tidak mau itu terjadi nak , aku dan eommamu sangat menyayangimu dan kami sekeluarga takut kehilanganmu chanyeol-aa'

"aku bisa mengertimu ayah aku tahu itu tapi aku janji aku tidak akan berada di jalan yang salah akan ada yang membantuku nantinya appa, maafkan anakmu ini appa" jawaab chanyeol dengan menangis karena perkataan ayahnya tadi dan ia pun meninggalkan kamar ayahnya, saat akan beranjak tiba-tiba saja ayahnya memegang tangannya agar ia tak pergi

"chanyeol-aa anakku jangan pergi disini saja" kata ayah chanyeol sambil menggenggam tangan anaknya erat sangat erat

"baiklah appa aku akan disini tapi hanya 1 jam saja appa aku harus kembali ke dorm karena besok aku ada pekerjaan appa" jawab chanyeol

"baiklah chanyeol , apakah kau sudah makan ?" tanya ayahnya seraya bangun dari tempat tidur untuk merubah posisinya menjadi duduk

"sudah appa aku sudah makan, sekarang appa tidur lah saja aku tahu appa sekarang pasti lelah tidurlah appa aku akan menemanimu disini sampai kau tertidur" jawab chanyeol saat melihat ayahnya yang bangun untuk merubah posisi menjadi duduk

"tapi aku tidak ingin tidur nak , aku ingin menemanimu mengobrol nak"

"appa tak apa tidurlah appa kau pasti lelah lagian kita bisa mengobrol kok walaupun appa tiduran kan?"

Benar kata anaknya dari posisi terlentang pun masih bisa mengobrol tidak perlu duduk asalkan kita masih membuka mata maksudnya belum tidur

"ah baiklah , oh ya dimana eomma dan noona mu ?" tanya appa chanyeol yang sudah kembali dalam posisi tiduran di tempat tidurnya

"noona dan eomma sedang berbelanja tadi ke supermarket untuk perlengkapan 1 bulan kedepan appa"

"oh begitu belanja bulanan ternyata"

"iya appa"

Hening ! itulah suasana saat ini diantaranya keduanya karena masih canggung untuk memulai percakapan kembali mengingat kejadian beberapa jam yang lalu hingga suara ibu dan kakaknya terdengar di telinga keduanya dan memecah keheningan diantara mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Matahari Terbelah di Langit Indonesia (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang