Tara masih berbaring dikasur kamarnya. Ia masih membayangkan kejadian yang telah terjadi tadi siang. Ya, saat Alaska tiba-tiba mengklaim bahwa sekarang ia adalah milik lelaki si cassanova itu.
"Nggak, dia bukan nembak gue. Nampak banget dia cuma main-main waktu ngomong gitu tadi."
Tiba-tiba ponsel Tara yang berada diatas nakas bergetar lalu berbunyi seperti LINE!
Ghiobagas: Tar, lo ditembak kak Alaska?
Tara menatap pesan itu beberapa saat, lalu kembali fokus dan membalas pesan singkat dari teman dekatnya itu.
Kintaraau: Hah? Hahaha. Lo bercanda ya? Yakali dia nembak gue. Kenal aja juga gue kagak.
Balas Tara sedikit berbohong.
Ya, memang sebelumnya Tara pernah bertemu dengan Alaska. Tetapi, bukan pertemuan yang baik. Dia sangat menyesali pertemuan itu.
Ghiobagas: Seriusan? Lo nggak bahagia, Tar?
Kintaraau: Dimana letak bahagianya? Bahkan gue merasa kalo gue itu adalah cewek yang paling tidak beruntung dimuka bumi ini.
Setelah mengetik pesan itu, Tara memutuskan untuk tidak membalas pesan-pesan berikutnya dan berlanjut untuk tidur.
-o0o-
"Tara!!" Teriak seorang gadis saat memasuki kelas.
"Apaan, nggak usah teriak-teriak bisa nggak sih, Cha?" Balas Tara cuek menatap Cacha.
"Iya iya sih, sorry kali. Gue ada hot news panas badas!" Ucap Cacha antusias.
Tara hanya menaikkan satu alisnya menggambarkan bahwa dia merespon maksud dari perkataan Cacha terpaksa.
"Tadi, waktu gue diparkiran habis markirin mobil gue, gue liat kak Alaska jalan keluar dari mobilnya terus gandeng cewek."
Tara hanya mengerutkan alisnya karena dia tidak tertarik dengan hot news yang diceritakan oleh Cacha. Memang, apa pedulinya Tara kalo Alaska gandeng cewek lain. Gandeng janda pun Tara nggak peduli.
"Lo tau siapa yang digandeng kak Alaska? Orang itu adalah kak Dinda, Tar!"
Tara kaget mendengar ucapan Cacha barusan. Kak Dinda, bagaimana bisa kak Dinda berpacaran dengan kak Alaska. Setau Tara kak Dinda itu selalu curhat dengannya bahwa ia membenci, bahkan sangat membenci kak Alaska.
"APA?! KAK DINDA!" Teriak dua cewek yang berada didepan pintu kelas. Yaitu Rika dan Gita.
"Seriusan kak Dinda?" Ucap Gita saat sudah berada disamping kursi Tara.
"Gila! Munafuck banget tuh orang. Kata benci banget sama kak Alaska, tapi masih aja sosor cowok orang." Cerocos Rika tak kalah keras.
Tara merengut, sosor cowok orang maksudnya apa (?)
"Sosor cowok orang maksud lo apa, Rik?" Tanya Tara.
"Dih lo jadi cewek nggak idaman banget sih. Ya elo lah, kan kak Alaska sekarang jadi cowok lo."
Mendengar ucapan Rika barusan,mood Tara kembali memburuk. Ia keluar kelas saja tanpa permisi kepada teman-temannya yang saat ini sudah menatap horor kepadanya.
"Tar! Lo bangsat banget sih main nyelonong gitu aja."
Saat Tara berjalan menyusuri koridor menuju kantin, ia bertemu dengan seseorang yang saat ini tidak ingin dilihat oleh Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA
Teen FictionCowok cuek dan dingin bentuk benda mati gitu emang ada yang mau (?). Begitulah kira-kira pertanyaan yang ada dibatin Tara. Sayangnya kenyataan dari pertanyaan Tara adalah yang sebaliknya. Ia tak pernah berfikir sampai dirinya menjadi hak milik seseo...