-Empat-

25 2 0
                                    

"George pindah ke Italia? Benarkah?" Tanya William

"Iya, waktu itu aku sempat berhubungan dengannya" jawab Sergio,

"Ada apa ia pindah ke Italia? Kudengar dia mempunyai perusahaan besar di Kanada. Apa ia pindah perusahaan dari Kanada ke Italia?" Tanya William

"Hmm, kurasa tidak. Dia merindukan kekasihnya, mereka berhubungan jarak jauh. George di Kanada dan kekasihnya ada di Milan" jawab Sergio,

"Aku tidak tahu apapun tentangnya. Ya itu mungkin karena aku tidak menyimpan nomor ponselnya, jadi aku tidak bisa menanyakan kabar ataupun memberi kabar padanya" ucap William

"Benar juga," jawab Sergio.

Setelah menempuh perjalanan dari rumah Sergio ke club, mereka berdua akhirnya sampai diclub langganan mereka. Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke club itu.

Sergio dan William keluar lalu berjalan masuk ke club

****

"Dasar bodoh kau ini" ucap Alexa

"Apa hah?" Bentak Kenzie,

Alexa memandangi baju yang digunakan Kenzie hari ini,

"Mengapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Kenzie setelah turun dari mobilnya George

"Kau ini bodoh! Ini club, mengapa kau memakai pakaian casual seperti ini? Dasar bodoh!" Ucap Alexa,

Kenzie juga menunduk kebawah melihat setelan pakaian yang dipakainya hari ini,

"Berhentilah merutuki diriku bodoh Lex, kau yang salah! Kau tidak memberi tahuku kalau kita akan ke club, kukira kau akan mentraktirku makan" pekik Kenzie kesal

"Oh ya?" Kekeh Alexa

"Dasar tidak tahu diri!" Ucap Kenzie kesal.

Alexa dab George hanya tertawa melihat ekspresi Kenzie, sangat lucu.

"Ayo masuk" ajak George.

Alexa bergandengan tangab dengan George, sedangkan Kenzie hanya mengikuti dibelakang mereka.

Dasar pasangan tidak tahu diri! Aku jadi obat nyamuk jika seperti ini, gerutu Kenzie dalam hati.

Kenzie, Alexa, dan George masuk ke bar. Musik didalam bar sangat keras, bau alkohol didalam ruangan ini juga cukup kuat. Kenzie tidak mengikuti Alexa dan George, karena Kenzie malas bercengkrama dengan orang yang tidak dikenalnya.

Kenzie duduk dikursi dekat tempat minuman alkohol disediakan. Kenzie memesan minuman pada bartender tampan dihadapannya

"Kau mau pesan sesuatu nona?" tanya si bartender

"Hm, tuangkan aku sampanye" ucap Kenzie. Bartender yang tidak Kenzie ketahui namanya itu mengangguk lalu menyiapkan gelas dan menuangkan sampanye dalam botol kedalam gelas itu,

"Silahkan nona" ucap si bartender itu

"Terima kasih" kata Kenzie sambil tersenyum lalu menyesap sampanye nya.

Tidak jauh dari tempat duduk yang ditempati Kenzie ada seorang pria tampan yang sedang mengamatinnya.

"Apa yang kau lihat Will? Kurasa dari tadi kau mengamati seseorang. Kau mencari gadis lagi untuk kau tiduri hari ini?" Tanya teman William yang dibilang cukup tampan, Evans.

"Tidak, aku sedang mengamati gadis yang duduk dikursi dekat bartender itu" jawab William.

Evans melihat kearah yang dimaksud William. Lalu mengangguk mengerti,

"Apa yang kau tunggu? Pergi sana!" Suruh Evans,

Tunggu, aku seperti mengenalnya,batin William

Kali ini William menyeret kakinya kearah tempat minum lalu duduk dikursi dekat Kenzie,

"Tuangkan aku vodka tolong!" Suruh William pada bartender tampan yang sudah melayani Kenzie tadi

"Baik tuan" ucap barertender itu sambil menuaangkan vodka kedalam gelas bening kecil dan memberikan sebotol vodka didekat gelas kecil William.

William meneguk vodka dalam gelas itu sambil melirik gadis disebelahnya, yang notabenya adalah calon tunangannya.

"Selamat malam nona" ucap William sambil memberikan senyum menawannya.

Kenzie menoleh ke sebelahnya, ia juga membalas dengan senyuman tipis dibibirnya,

"Malam tuan" jawab Kenzie dengan malas.

Kenzie melihat pria tampan disebelahnya. Menurut Kenzie, tatapan pria didepannya ini sulit diartikan. Sedangkan William masih memasang senyum sambil melihat gadis cantik bak malaikat disebelahnya itu.

Kenzie merasa risih dilihat seperti itu. Apalagi pria disebelahnya itu menatapnya dengan terang-terangan.

"Mengapa kau melihatku seperti itu? Ternyata kau sama saja, sama-sama brengsek!" Ucap Kenzie

"Apa salah aku melihat wajahmu?" Tanya William

"Iya. Kau pasti berniat menjadikanmu sebagai jalangmu yang kau ajak tidur lalu besoknya kau pergi" jawab Kenzie sambil mendengus

William tersenyum lalu kembali mengamati gadis disebelahnya itu

Mungkin dia belum tahu kalau aku adalah calon tunangannya, batin William

"Mengapa kau berkata seperti itu? Aku tidak pernah tidur dengan wanita manapun" kata William berbohong,

"Oh ya? Huh! Aku tidak peduli" jawab Kenzie

"Ada apa denganmu nona? Sebelumnya kau tersenyum dan bersikap baik padaku? Kenapa sekarang kau menjadi gadis galak seperti ini?" Tanya William

"Bukan urusanmu tuan!" Jawab Kenzie ketus.

Entah kenapa Kenzie merasa tidak nyaman dengan adanya pria disampingnya itu, membuatnya takut. Pasalnya, Kenzie pernah diajak ngobrol oleh seorang pria yang tidak dikenalnya lalu pria itu memaksa mengajak Kenzie tidur bersama.

"Pergilah kau! Aku tidak nyaman dekat-dekat dengan pria berhidung belang sepertimu!" Ucap Kenzie ketus.

"Tidak! Aku tidak mau pergi dari sebelahmu, sebelum kau memberi tahu namamu dan dimana alamat rumahmu" kata William

"Kau tidak perlu tau tentang itu. Itu privasiku" jawab Kenzie sambil meneguk sampanye yang sudah hampir habis

"Namaku William, aku senang bisa mengobrol denganmu nona Wilson" ucap William dengan menampilkan senyum yang sangat menawan,

Kenzie benar-benar merasa seperti coklat malam ini, ia benar-benar akan meleleh sebentar lagi jika ia terus melihat garis lengkungan keatas dari bibir tipis William. Tapi dengan cepat Kenzie mengalihkan pandangannya.

"Darimana kau tau namaku?" Tanya Kenzie

"Nona Wilson, kau sangat lucu. Semua orang pasti mengenalmu. Kau super model yang terkenal itu kan?" Tanya William,

Kenzie merutuki dirinya saat ini benar-benar bodoh. Bagaimana bisa ia menanyakan siapa dirinya ke orang lain, sedangkan sudah banyak orang yang tau kalau ia adalah super model ternama di Milan.

William menatap Kenzie, senyumnya tidak bisa pudar ketika menatap wajah cantik yang ada disebelahnya,

"Aku tidak peduli, sudah pergilah. Kau hanya orang asing menurutku" ucap Kenzie ketus,

"Oh ya? Orang asing? Kurasa tidak untuk kali ini nona Wilson. Mulai hari ini dan seterusnya, kau adalah milikku. Seutuhnya." Kata William tepat ditelinga Kenzie, dengan menekan kata Seutuhnya.

Kenzie menolehkan kepalanya pada pria di sebelahnya,

"Maaf kan aku Tuan William, aku tidak berminat menjadi milikmu entah itu setengah ataupun seutuhnya. Aku tidak mau!" Ucap Kenzie dengan penekanan.

William meringis mendengar ucapan Kenzie,

"Kita lihat saja nanti" jawab William dengan menampilkan senyum smirknya

~~~~
Tbc yah. Please give me vote and comment :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Sweet JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang