Part 2 : Punishment

11K 267 34
                                    

"Sudah puas sayang? Sekarang giliran aku untuk memberimu hukuman" Ucap Jackson dengan seringainya

                ------------—-------------

Author POV

Jackson membangunkan kembali tiang yang tadi ke tempat semula. Jackson pun mulai mangambil sebuah catokan rambut yang sudah dipanaskan dan tanpa aba aba Jackson langsung memasukan catokan tersebut ke dalam vagina Tiana.

"Argghhhhh.... Panas.... Panas.... Tolong.... Ampun tuan.... Saya mohon... Hiks...Hiks... " Tiana terus menerus menjerit kesakitan ketika panas dari catokan tersebut berhasil membuat vaginanya melepuh. Bukan hanya catokan saja, Jackson juga mengikat puting payudara Tiana dengan benang. Dia mengikatnya terlalu kuat sehingga puting Tiana terpotong.

"Arghhh.... Saya mohon tuan......Ini sangat sakit tuan.... Hiks.... Hiks... Hiks.... "

"Hahahaha. Baguslah teruslah menangis sayang. Karna aku suka tangisanmu. Hahahahahaha" Suara tawa Jackson menggema ke seluruh ruangan.

    Akhirnya, Jackson mengeluarkan catokan panas itu dari vagina Tiana. Tiana mendesah lega walaupun masih sangat sakit,tapi ia bersyukur karna penderitaannya sudah selesai.

     Kelegaan itu hilang saat Jackson mengambil sebuah pisau dapur yang kelihatannya sangat tajam dan mengarahkannya ke vagina Tiana.

"Jangan.... Jangan..... Kumohon tuan.... Jangan.... " Tiana terus berteriak dan meronta ronta ingin dibebaskan dari ikatan ini. Namun, dengan jahatnya Jackson langsung memasukan pisau itu ke vagina Tiana tanpa aba aba.

"Arghhhhhh" Tiana sudah tidak bisa lagi menghasilkan air mata sekarang ,yang ia harapkan sekarang adalah kematian. Namun, bukan Jackson namanya jika korbannya mati dengan mudah.

Tara terus memutar mutar gagang pisau tersebut hingga darah terus mengucur keluar dari vagina Tiana.

Dan tiba tiba ruangan tersebut menjadi hening, dan mata Tiana terpejam. Apakah Tiana mati?

Tara memeriksa denyut nadi Tiana, dan benar saja. Tiana sudah mati.

"Hahhh. Tidak menyenangkan " Jackson mendesah kecewa karna korbannya mati dengan mudah.Padahal, Jackson masih banyak lagi hukuman untuk Tiana.

Tanpa mencabut pisau yang ada di vagina Tiana, Jackson langsung berjalan menuju wastafel dan mencuci tangannya yang penuh akan darah.

Lalu Jackson berjalan menuju pintu keluar. Saat Jackson ingin keluar, ia mengucapkan sesuatu kepada anak buahnya.

"Bereskan mayatnya"Lalu ia keluar dari ruangan itu.

Confined Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang