prolog.

1K 107 16
                                    

🎶Opening Naruto 10

*_*

"Cakulaaaaaaa!!!! " tarik kanan.

"Enggak mau, ini punya kula!! " tarik kiri.

"Kembalikan!! " semakin ditarik.

"Jangan berebut mainan seperti itu. " seorang lelaki parubaya pun datang melerai dua anak perempuan yang sedang tarik menarik boneka.
Bocah gembul dengan surai pink ini menarik kepala boneka kekanan dan bocah pirang satunya menarik kuat kaki boneka beruang yang baru saja di cuci.
Dua bicah itu saling tarik menarik dengan arah yang berlawanan, tidak ada yang ingin mengalah satupun.

"Hei, jangan ditarik nanti bonekanya ru—

Krak!

..sak.. " belum saja menyelesaikan kalimat terakhirnya dua bocah itupun terpental jauh karena tarikan yang sangat kuat  membuat boneka beruang yang tidak bersalah pun kehilangan nyawanya di tangan dua anak perempuan gembul nan imut itu.

Bruk..

Mereka berdua terpental jauh dengan memegang salah satu anggota tubuh boneka beruang dan..

"Huaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!! "

'Sialan! Akan ku bunuh kau nanti Obito! ' umpat sang pengasuh baru. Benar, dia adalah pengasuh baru di Happy House, sebenarnya ia adalah Dosen terkenal di Kyoto. Hatake Kakashi itulah nama pria yang sedang dilanda musibah, jika saja ia tidak kemari dengan ajakan teman seangkatannya yaitu Obito Uchiha dan salah satu rakan kerjanya yaitu Iruka Umino pasti ia tidak terjebak pada kerumunan anak-anak ini.
Kakashi yang terkenal dengan ketampanan dan kesabarannya ini telah terjebak dalam satu gedung yang sudah melimpah ruah dengan anak-anak kempert nan ingusan.

Lihat saja sekarang, jika saja wajahnya tidak tertutup oleh masker pasti akan terlihat jelas bahwa dirinya sekarang sedang panik, dua gadis dihadapannya ini tidak henti hentinya menangis mereka meraung-raung seperti anak singa yang tidak diberi makan seminggu. Tangan mungil itu saling menunjuk satu sama lain, melempar kesalahan kepada temannya bahwa bukan mereka lah yang sedang menghancurkan boneka beruang itu.

"Inoo.. Hiks.. Kau yang menghanculkannya! " tunjuk gadis bersurai pink dengan masih memeluk kepala boneka beruang.

"Tidak!! Kau yang memulainya sakula! " gadis pirang ini menghentak-hentakkan kaki kecilnya pada marmer yang sudah tersemuti kain halus berwarna kerem.

"Sudahlah, kalian semua yang salah sebaiknya saling minta maaf... "

"Huaaaaaaa!!!! Tidak mau!! "

Tanganya terulur memijat pelipisnya sendiri. Kakashi sekarang pusing harus bagaimana, salah satu dari mereka tidak ingin mengalah, biasanya Irukalah yang akan membereskan ini tatapi ia sedang pergi mengisi setok susu yang mulai menipis bersama teman brekseknya Obito. Sedangkan ia adalah pengasuh baru, Kakashi tidak tau harus bagaimana mengatasi anak kecil yang sedang bertengkar, jika orang dewasa berkelahi di dalam lingkungan kampus ia biasanya serentak menghajar keduanya dan membawa mereka keruangan yang di sediakan, tatapi ini adalah dua bocah manis yang sedang bertengkar karena sebuah boneka beruang, tak mungkin ia harus memukul mereka. Tak mungkin kan!?

"Oh shit!!" umpat yang tengah beberapakali pria paruh baya ini mengumpati yang membuatnya jenuh.

"Sabar om, mereka ini memang biasa gitu, enggak ada yang mau ngalah. " salah satu anak lelaki kuning jibrak menepuk bahu Kakashi mencoba merilekskan fikiran pria berambut perak ini.

"Sakura Ino, kalian haris baikan. Enggak boleh berantem terus. " gadis kecil indigo ini menghampiri bocah pink yang masih menangis keras dengan merangkul kepala boneka beruang.

(Tampat penitipan anak) Happy House. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang