1. PROLOG

327 8 0
                                    

“Al!” panggil wanita berumur 30 tahun itu kepada anak lelakinya yang baru menginjak 8 tahun

“Ya, bun?” tanya anak itu mengernyit bingung ketika melihat seorang seorang wanita tengah duduk diruang tamunya

“Ini Tante Sarah, teman bunda” jelas wanita itu.

Al menyalami orang itu dan duduk didekat Bundanya.

“Al udah besar, ya? Dulu Tante gendong kamu waktu masih umur 3 tahun, sekarang udah besar.” Ucap Sarah

“Iya, Al ini tinggi banget loh, dulu aku gak begitu tinggi pas seumuran dia” jelas bunda Al

“Alen juga gak begitu tinggi, tapi gak bisa diem” balas Sarah diakhiri kekehan kecil.

“Al, kedepan gih main sama Alen dilapangan” perintah Bundanya

“Oke”

Al berjalan menuju lapangan yang ada didepan rumahnya, melihat anak-anak bermain membuat Al sulit menemukan Alen yang sedang bermain. Ketika ia mengedarkan pandangannya dipenjuru lapangan, ia menangkap anak perempuan yang sedang bermain basket dengan rambut hitam pekat yang dikuncir kuda. Namun ketika ia beranjak mendekati anak itu, Al yang pandangannya lurus kearah bocah perempuan itu, tak sadar ada bola yang hendak menabrakan dirinya ke kepala Al.

DUG

“AW!”

Anak perempuan yang tengah memainkan bolanya itu menoleh ketika mendengar pekikan merintih seorang anak.

Matanya melotot melihat seorang anak lelaki jatuh dan memegangi kepalanya. Ia menghampiri anak tersebut,

“Kamu gapapa?” tanyanya seraya mengulurkan tangan dan membantu anak itu berdiri

“A..aw, i..iya” jawab anak lelaki itu dan menerima uluran tangan anak perempuan tersebut.

Setelah berdiri, anak lelaki tadi melongo melihat perempuan yang tadi menolongnya itu kini mengambil ancang-ancang untuk menendang bola yang menimpuk kepalanya kearah segerombolan anak lelaki yang kini meringis takut ketika dimarahi anak perempuan itu

“WOY, kalo main bola itu liat-liat, temen Anna kan ketimpuk. Kalian bodoh!” teriaknya sambil menendang kencang bola sepak tersebut. Para anak lelaki itu kabur entah kemana ketika bola itu melayang kearah mereka.

“Makasih ya” ucap anak itu kepada anak perempuan yang menolongnya.

“Sama-sama, kamu kalo lagi jalan makanya liat-liat jangan bengong. Itu masih ketimpuk bola, ntar kalo kamu dikejar anjing gimana?” balas anak perempuan itu sok menasihati

“Iya-iya, aku Al” ucap anak lelaki itu seraya mengulurkan tangannya

“Anna” balas anak perempuan itu sambil menjabat uluran tangan Al tapi taklama Al meringis ketika tangannya diremas, dipelintir, dan digigit sekaligus oleh Anna, sang cewek jadi-jadian.

“Eh! Kamu kok gigit?! Sakit tau!” teriaknya

“HAHAHA. Kamu lembek sih, aku gak mau temenan sama anak payah. Gak bisa nangkis bola” ucap Anna memeletkan lidah dan kabur entah kemana

Sementara Al meringis sakit, tercetak sekali bekas gigitan bocah perempuan tadi ditangannya.

Ia hanya mendelik, “idih lembek gimana, orang Al gak tau ada bola..”

Tak lama bola basket kembali menghajar kepalanya, “ADAW” ia mengelus-elus kepalanya itu.

“Kok kena bola lagi sih” dengusnya.

Terdengar suara cekikikan Anna yang sangat jelas.

“Anna lupa, tadi gak sempet nimpuk kamu. Ahahaha” ucap Anna dan kembali berlari, namun terjatuh, teng-ku-rap.

“Aduh…” sempat ia meringis namun tawanya kembali meledak. Tanpa sadar Al ikut tertawa kecil melihat tingkah Anna.

“Hehe-hehe-hehe-hehe-hehe-hehe. Awwss”

AleaFinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang