subuh sekali, aku sudah sampai dikediaman keluarga han diantarkan oleh bunda dan ayah sebelum mereka berangkat ke bandara. rumahnya sama seperti rumahku, tidak terlalu besar, nyaman, dan kosong. bunda bilang, jisung juga anak tunggal.
"kalian saling jaga ya? anggap aja itu kakak laki-laki kamu, cesa" aku bosan, bunda sudah mengatakan ini lebih dari lima kali di mobil.
jawabanku tetap sama, "iya, bunda."
bunda dan ayah masuk duluan ke dalam rumah sedangkan aku menikmati halaman rumah yang sejuk karena udara subuh.
"ngapain disitu? masuk." aku menoleh kearah suara dan sudah ada laki-laki berdiri menatapku datar dan dingin.
apakah ini han jisung?
"cesa, ayo masuk! sarapan bareng!" teriak bunda dari pintu masuk. aku langsung menghampiri bunda di pintu masuk dan membiarkan laki-laki ini sendirian.
"LOH JISUNG DARI MANA?" teriak bunda, lagi.
aku menatap bunda sedikit kesal karena ini rumah orang dan bunda sudah berteriak lebih dari sekali. sepertinya sifatku yang sering teriak-teriak heboh menurun dari bunda.
lho, sebentar, ini han jisung?
aku sekarang tahu, han jisung akan menjadi manusia paling menyebalkan untuk beberapa hari kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 days with Han Jisung.
Short Storybagaimana rasanya tinggal 10 hari penuh sama han jisung? kesel gak? iya. kamu jangan nyesel baca ini. aku juga mau nangis ngetiknya. © dubugeun, 2018.