Sebelum masuk ke bagian inti alias Lucid Dream Story, ijinkan Thea masuk ke cerita Astral Projection. Gatau? Googling sono, mumpung ada kuota.
1st dream. Astral Projection.
Subuh. Di mimpiku aku terbangun dari tidur saat subuh. Namun ada pemandangan yang aneh. Rumahku terlihat kosong. Dan aku melihat 'aku' sedang tertidur di lantai. Di sampingku. Aku bangkit, dan terkaget. Aku tidur di lantai, semua lemari dan barangku raib. Sedikit terisak bingung, kubuka pintu kamar. "Ibu, Bapak!" Kupanggil kencang. "Adek!" tiada jawaban. Terheran, kuberlari menuju pagar rumah. Jalanan lengang. Pos polisi dekat rumah anehnya ramai. Kelegaan mengalir. Aku memang benci kesendirian. Masih dengan piyama beruangku, aku berlari ke pos polisi yang biasanya sepi dan gelap. Kudekati. Hening. Sepi. Keheningan itu menyeruak tiba tiba. Mendadak bulu kuduk ku berdiri. "Kutemukan." bisikan bernada psikopat. Kucoba kabur sambil menahan gemetar yang tiba tiba menyerang, berlari mencari keramaian terdekat. Ada swalayan ramai dekat rumah. Aku bisa kesana untuk menghindari psikopat itu, batinku. Lagi lagi semua hanyalah bayangan semu. Keramaian, tawa, gumaman bagai punctum remotum. Saat aku menoleh, pisau daging melayang menuju leherku. Disaat itulah aku menjerit. Bukan—bukan karena pisaunya. Karena wajah sang psiko yang sangat mengerikan. Dan untungnya aku terbangun dari mimpi menyeramkan itu saat mama meneriakkan namaku untuk segera terjaga.
Btw w gatau itu just a dream atau AP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream
SpiritualYa. Aku mengalaminya. Disini aku akan bercerita sebagaimana tegangnya mengalami Astral Projection dan Lucid Dream. Bagaimana denganmu, apa sudah sering mengalaminya?