Part 5

37 3 0
                                    

Suasana minggu yang cukup menyenangkan ketika melihat restoran ayah ramai pengunjung, dan seperti biasa aku membantu sebagai seorang pelayan, pelayan cantik tentunya.
Bisa dilihat saat ini aku yang tengah mengelap setiap meja yang kotor, hari mingguku tak selalu membantu direstoran ayah terkadang aku juga harus berlatih karate disekolah. Tak pernah ada acara yang menyenangkan dihari mingguku, semua yang kulalui sama.

"Mbak pesen nasi padang dong"
"Ini bukan lestoran padang mbak...." ucapku sambil menoleh pada pelanggan

Dan....sumpah! Pengen hantam tuh muka, loly kini menjelma menjadi pelangganku, entah kenapa aku merasa tidak senang.

"Hahahahaha....masa gak ada sih mbak nasi padangnya..." tutur loly dengan wajah menyebalkan
"Apaan sih lol, ganggu aja ..pulang sonooo" usirku sambil menatap malas silolypop
"Baru kali ini ada pelanggan yang mau beli malah diusir, PARAH... nolak rejeki lo na?" Omel loly dengan gaya yang dibuat-buat.
"Aisss.." aku menggerutu dan beralih membersihkan meja yang lain, tentunya yang sedikit jauh dari loly.
Kuharap tak begitu buruk hari minggu ini, namun buruk atau tidaknya bagaimana mungkin aku mampu menghindarinya.

"Na...lo sama chandra udah gituan ya..?" Tanya loly yang tiba-tiba berada disampingku, sedikit terkejut..tapi tidak lebay. Aku menyipitkan mataku pada loly.

"Paan sih lo...ngeres banget tuh isi otak lo..rukiyah dah lol" ucapku sambil berlalu meninggalkan loly.
"Ehh...bukan itu maksud gua nyet...pala lo aja yang isinya pasir semua..ngeres" celoteh loly sambil berusaha mengejarku.

Brukk...
Loly menabrak punggungku ketika aku menggentikan langkahku dengan tiba-tiba. Terdengar loly yang meringis kesakitan dan umpatan yang ditujukan khusus kepadaku.
Aku membalikan badanku dan menatap curiga loly sembari berkacak pinggang.

"Jadi maksud lo ...gituan..apaan???" Tanyaku dengan penuh penekanan
"Pacaran" jawab loly

Aku sedikit terkejut dengan perkataan loly, sebab entah bagaimana nantinya aku menjelaskan pada makhluk yang satu ini...karena hubunganku dengan chandra seperti pepaya gantung, menggantung tak ada kejelasan, bahkan chandra pun tak pernah berbicara serius denganku tentang masalah cinta.
Perjodohan antara aku dan chandra masih tak bisa menjadi patokan untukku jika kita memang menjalin hubungan yang serius.

Lalu....apa aku ini milik chandra ? Atau bukan....

Aku terdiam dalam kotak berpikirku, rasanya tak ada jawaban yang membuatku bisa berteriak CHANDRA IS MINE.

Loading.....

"Oi na !...ngapa lu jadi ngelamun sih?" Teriak loly yang meluluh lantahkan lamunanku tentang chandra.
"Hemmm"
"Jadi...apa status lo sama chandra?" Tanya loly sekali lagi
"Gak tau.." jawabku tenang
"Gak tau???...kamsud lo gak tau paan njing!" Omel loly
"Idih kasar..." candaku
"Ih ini serius kanna...sebenarnya apa status lo sama chandra?"
"Ya gak tau...itu jawaban gue..."
"Canda aja sih lo na..mana mungkin lo gak tau..kan yang jalanin lo..emang chandra gak pernah nembak lo gitu..?"
Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum getir, gimana gak senyum getir..jika digantungin kek cucian yang digantung-gantung.
"Omg !...serius lo gak bohong?!" Tanya loly yang kali ini lebih memaksa, et dah lol segitu bangetnya liat temen lagi kemalangan.
"Iya loly......."
"Bisa jelasin lebih rinci gak na tentang kedekatan lo sama chandra?" Pinta loly
Aku mengehela nafas pendek dan duduk menghadap loly.
"Sebenarnya gue dan chandra sudah dijodohkan sama orang tua kami, tapi sikap chandra yang tak pernah serius sama gue membuat gue sedikit ragu jika chandra suka sama gue, dia gak pernah membahas masalah cinta dan bahkan jika dia hubungi gue itu pun hanya menanyakan tentang jadwal pelajaran sama pr. jadi... apa yang harus gue banggakan dari seorang chandra? Gue sekarang jadi ragu untuk terus mencintainya" tuturku dengan memudarkan kalimat terakhir, rasanya sesak didada
"Tapi kenapa chandra seolah-olah menyukai lo? Bahkan dia tak malu menyebut lo sebagai calon istri didepan umum" pikir loly
"Tanda tanya besar lol...gue sendiri juga gak tau dan gak paham"
"Kenapa lo gak ngejelasin masalah ini sama orang tua lo, ini menyangkut masa depan lo na" saran loly
"Iya..." jawabku sambil tersenyum
Loly menepuk pundakku, aku tau dia berusaha menguatkan aku...tapi sampai kapan?
.
.
.
.
"Mbak pesen Jus jeruk sama ayam panggang"
"Oh iya mas..." ucapku sambil menoleh pada pelangganku sambil tersenyum, namun senyumku seketika luntur ketetesan larva panas. Aku menajamkan pandanganku padanya dan dia seperti biasa ketakutan denganku.

Oh Inikah Cinta(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang