ketika tinggal-lah debu yang menyapu lantai
ketika tinggal-lah asap yang mengisi paru
ketika tinggal-lah asa yang menjalar pikir
bukan aku sesat, bukan aku buta
bila saja tangan itu menjulur
berilah aku sedikit iba.
terus kau pahat hati menjadi sempurna
tak peduli berapa ampas terbuang
ampas yang dulu menjadi bagian diri
hilang,
hanya untuk mu
aku s e m p u r n a