(Part 2)

16 2 0
                                    

Rumah Sakit Internasional, Jakarta

"Dean! Heh! Pasien di ruangan itu udah kamu periksa blom?"
Tanya seorang pria sembari menunjuk ruangan yg ia maksud.

"Hmm... Udah tadi"

"Oh, yaudah klo gtu.. Eh, Farah update postingan baru Ya!"

"Terus kenapa?"

"Dih, Judes amat.. Segitu bencinya sama Farah? Dia penyanyi berbakat lho, cantik.. Ahh, pacar idaman banget!" ujarnya sembari memegang pundak Dean.


Dean terkejut mendengar ucapan Vino, temannya.
Ia segera menatap Vino dan menjauh dari temannya itu. Perlahan ia pergi menjauh, namun Dean sempat membalik ke arah Vino sembari mengatakan kata 'ngarep' tanpa suara. Meski begitu, Vino tau dengan jelas apa yg diucapkan oleh Dean.


Vino kesal sendiri melihat sikap temannya itu.
Vino dan Dean sudah berteman sejak masih di bangku kuliah. Mereka mengambil jurusan kedokteran bersama. Bedanya, Dean lebih dulu lulus dari kuliah kedokteran nya.


Bisa dibilang, Vino adalah teman yg akrab sekali dengan Dean. Dean merupakan tipe pria yg pendiam, introvert juga tidak begitu memperdulikan lingkungan sekitarnya.

------

"Dean!"
Seorang dokter senior memanggil Dean sembari menghampirinya.

"Ya, dokter Bima" Sahut Dean.

"Ada kecelakaan di Simpang 4 yg di depan itu loh, kamu stand by di IGD sekarang"

"Iya, baik dokter" Jawab Dean yg segera berlari menuju IGD.

-----

'Benar, pekerjaan ini cukup melelahkan... Tapi sejauh ini aku selalu menyukainya, ini cukup menyenangkan'


Dean, tengah merenung di ruangan nya. Ia memandangi jendela yg di sisi² / bingkai nya dihiasi kayu berwarna cokelat karamel.


Sekilas mengenai Dean. sama seperti tokoh utama wanita sebelumnya, Dean tinggal di panti asuhan sejak kecil. Ia kehilangan kedua orang tuanya di taman bermain yg cukup luas di kota Bandung. Mereka bertiga, ayah, ibu dan Dean sendiri sebenarnya tinggal di Jakarta, tetapi mereka berlibur ke Bandung karena ayah Dean yg sedang cuti kerja.

Tentu saja, ibu maupun Dean senang dengan kabar itu. Dan mereka memutuskan untuk pergi ke Bandung dan menghabiskan liburan bersama.

Tapi, liburan kali ini malah menjadi mimpi buruk yg sangat Dean benci Hingga sekarang.

Dean masih cukup kecil saat itu,, sehingga yg ia lakukan hanya bisa menangis, berharap orang tuanya datang menghampiri Dean di taman bermain itu.
Tetapi, tak lama setelah itu, seorang anak perempuan berambut pendek seumurannya menyapa dirinya dengan senyum manis terpapar di wajahnya.


'Ya, aku merasakan sesuatu yang beda saat itu. Tapi aku tidak mengerti apapun tentang rasa suka atau rasa cinta. Hingga akhirnya, aku mulai menyadarinya, kalau diriku ini.. Memiliki perasaan pada wanita itu' - Dean

A Song In SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang