Pagi ini cuaca emang lagi enggak ngedukung buat sekolah, hujan deras ditambah angin kencang serasa nggak mau pisah sama kasur kesayangan yang empuk. Dan yang malesnya lagi pagi-pagi yang indah ini udah dibangunin aja huh sama mama yang suaranya ngalahin emak-emak dipasar.
"Abel bangun nak, nanti kamu telat kesekolah!!!" Dara yang dari tadi enggak sabaran bangunin anaknya yang super duper susah bangun hanya bisa menggedor-gedor pintu dan teriak-teriak ngebangunkan Abel.
"Aduh kenapa toh nyonya pagi-pagi udah teriak-teriak" Bi Sumarti atau biasa dipanggil Bi Titi(biar keren katanya) menghampiri Dara yang sedang berada didepan pintu kamar Abel.
"Ini loh Bi si Abel daritadi dibangunin nggak bangun-bangun".
"Aduuhhh berisik banget sih ma masih pagi" Abel yang memunculkan kepalanya dari pintu yang dibukanya sedikit langsung memarahi mamanya yang daritadi teriak-teriak.
"Kamu tuh mama bangunin daritadi nggak bangun-bangun, mama kirain kamu enggak bisa bangun lagi" Ucap Dira meledek anaknya. Sedangkan Bi Titi udah kembali ke dapur nyelesaiin pekerjaannya.
"Ihh mama jahat banget sih sama anaknya sendiri, doanya jelek" Abel hanya bisa ngambek dengan mamanya.
"Yaudah cepat sana kamu mandi, udah jam tujuh sayang. Mama yakin pasti kamu telat".
"Iya ma iya aku mandi" Abel kemudiaan kembali masuk kekamarnya dan pergi mandi.
Tidak sampai 10 menit Abel sudah siap dengan seragamnya dan buru-buru turun kebawah, sampai dibawah Papa, Mama, sama Bi Titi sudah ada dimeja makan. Abel pun langsung lari kemeja makan dan mengambil satu buah roti yang sudah dioleskan selai sama Bi Titi. Dan langsung pamit ke Papa Mamanya.
"Pa, Ma, Bi Titi, Abel pergi dulu ya udah telat nih" Ucapnya sampil mengunyah roti dan langsung minum susu sekali teguk.
"Itulahkan kamu sih nggak bangun daritadi" Farhan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat anaknya.
"Hehe yaudah aku pergi dulu ya Pa, dahhh" Abel langsung berlari ke mobilnya dan langsung menancapkan gas sekencang-kencangnya.
Tiba disekolah Abel sibuk mencari tempat parkirnya karena udah penuh, tapi ada satulagi yang masih kosong, ketika dia ingin memarkirkan mobilnya dari arah lain ada sebuah mobil yang mau merebut tempat parkirnya, 'Ohh gue benci hal ini' ucap Abel dalam hati. Dengan cepat Abel langsung memakirkan mobilnya sebelum orang itu merebut tempat parkirnya. 'Haha rasain lo!' Abel tertawa penuh menang dalam hatinya.
Ketika Abel keluar dari dalam mobilnya dan buru-buru lari kekelas, tiba-tiba tangannya ditahan seseorang ketika Abel balik, dia mendapati seorang cowok yang menahan tangannya dengan muka marah.
"Eh cewek sialan! Lo tuh ya masih pagi udah cari gara-gara sama gue!" ucap cowok tersebut kepada Abel. "Maksud lo apa coba ngerebut tempat parkir gue?".
"Eh lo siapa sih? Pagi-pagi udah bentak gue! Lagian gue kali yang dapet tempat parkir itu diluan, siapa cepat dia dapet dong!" Dengan kesal Abel pun langsung ngehentakkan tangannya sehingga terlepas dari cowok tadi. "Udah ah gue udah telat gara-gara lo! Minggir!" Dengan cepat Abel lari dari cowok itu menuju kelas.
"EH AWAS YA LO CEWEK SIALAN!" Teriak cowok tadi dari kejauhan. Sementara Abel peduli mah enggak sama sekali.
Tiba dikelas Abel langsung memberanikan diri mengetuk pintu kelas yang sudah terdapat pak Tono didalamnya, satu sekolah SMA Perwira Nusa Bangsa tau kalau pak Tono ini guru kimia ter-killer yang pernah ada. 'Duh tamat riwayat gue sama bapak ini' ucapnya dalam hati. Abel yang udah mati ketakutan pun dengan cepat mengetuk pintu kelas dan mata pak Tono yang bagaikan elang pun langsung menatap Abel dengan tatapan murka.
"ABELLA DEANDRA!! Kenapa kamu jam segini baru datang?" Teriak Pak Tono dari dalam kelas.
"Anu pak, saya tadi kesiangan. Mama saya nggak bangunin, lagian tadi macet banget pak parah" Abel pun mencari alasan supaya enggak kena hukum pak Tono dalam hatinya dia terus berdoa supaya jangan sampe kena hukum sama pak Tono.
"Sudahlah tidak usah banyak alasan kamu, sekarang kamu tidak boleh masuk pelajaran saya selama 3 hari" ucapnya dan kemudian menyuruh Abel keluar kelas.
"Ta-tapi pak jangan gitu dong pak, please" Abel memohon kepada pak Tono agar dia nggak diberi hukuman itu, bisa-bisa nilai harian dia nggak selamat dibikin pak Tono.
"Kamu keluar atau saya tambahin hukumannya?" Ancam pak Tono.
"Iyadeh pak" ucap Abel pasrah.
Dengan kesal Abel pun pergi keluar kelas, dan tujuan dia berdiam diri dibangku taman sekolah, ya beginilah enaknya sekolah di SMA Perwira Nusa Bangsa, salah satu sekolah yang populer dan juga di dalam sekolah ini masih ada taman yang indah dan adem banget kalo udah duduk disini. Tapi sayang banyak siswa disekolah ini jarang duduk disini, lantaran enggak tau dan males kesini, soalnya letaknya dibelakang sekolah dan jalannya lumayan agak jauh karena sekolah ini luas banget.
"Semua ini gara-gara cowok sialan itu, siapa sih dia? Gara-gara dia gue jadi kena batunya gini sama pak Tono" Omel Abel pada dirinya sendiri.
Abel pun ngeluarin earphone dari dalam tasnya dan mencolokkan ke hpnya. Lagu-lagu favoritnya pun mulai terdengar dikupingnya, Abel pun mulai bernyanyi-nyanyi kecil. Dan untungnya Abel memiliki suara yang bagus banget tapi dia nggak mau nunjukin ke orang-orang kalo suaranya itu bagus banget.
Walau kau menghapus
Menghempas diriku
Mengganti cintaku
Semua tak mampu hilangkan cinta yang tlah kau beri
Walau kau berubah aku kan bertahan
Disepanjang waktuku
Biarkan aku mencintaimu dengan caraku
Dengan caraku – Arsy Widianto
Abella, dia jadi teringat kisah cintanya dua tahun yang lalu. Dan sampai sekarang kenangan itu terus membekas dihatinya . Takkan pernah pudar, mungkin.

YOU ARE READING
RINDU
Ficțiune adolescențiBagaimana jika kita ingin ngelupain orang yang kita sayang, tapi disaat kita mengira kita sudah benar-benar bisa melupakannya ternyata rasa itu tetap ada dan tidak ada yang bisa menggantikannya. Itulah yang dialamin seorang Abella Deandra. Hai kamu...