SISTER IN LAW

48.8K 390 40
                                    

Kehidupan terus berjalan. Usia kandungan istri gue, Jessica menginjak bulan ke-4. Tahu sendirilah bagaimana kondisi perempuan kalau sedang hamil muda, bawaannya malas melulu tapi untuk urusan pekerjaan malah bersemangat.

Sejak dulu, Jesicca memang pekerja yang ambisius, berdedikasi, disiplin, dan penuh tanggung jawab karena itu jadwal keluar kota tetap dijalani, tapi ada yang parah menurut gue, kualitas hubungan seks kami makin buruk.

Gue sering ditinggal sendirian.

Dia seakan benar-benar enggak ingin disentuh kecuali pada saat benar-benar sedang 'mau' gue sendiri juga enggak mau maksa, karena itupun gue makin sering beronani diam-diam di kamar mandi. Kadang-kadang gue kasihan terhadap diri gue sendiri, nasib gue gini amat ya.

Kata-kata Chanyeol, sahabat gue sering terngiang-ngiang terutama sesaat setelah sperma memancar dari penis gue "Kasian banget sih lo gak dapet jatah terus". Tapi gue enggak punya pilihan lain.

Gue enggak suka "jajan" maaf, gue agak jijik dengan perempuan lacur.

Tiap kali beronani, yang gue bayangin adalah wajah sih bungsu Krystal. Krystal adalah adik Jessica satu-satunya, sekarang Krystal berumur 23 tahun. Krystal telah tumbuh menjadi gadis yang benar-benar matang, montok, lincah, cantik penuh gairah, dan terkesan genit. Meskipun masih bersikap manja terhadap gue, tetapi sudah enggak pernah lagi bergayutan di tubuh gue seperti semasa gue ngapelin kakaknya dulu.

Gue sering mencuri pandang ke arah payudaranya Krystal, ukuran yang sangat gue idealkan sekitar 34. Punya istri gue sendiri cuma ukuran 32.

Seringkali di balik baju ketatnya, gue lihat gerakan indah payudara itu. Keinginan untuk melihat payudara itu kuat banget. Tapi gimana? ngintip? Dimana? Letak kamar gue sama kamarnya lumayan berjauhan. Dia nempatin kamar di sebelah gudang. Yang paling ujung kamar.

Kamar kami seluruhnya terbuat dari tembok sehingga enggak mungkin buat ngintip tapi tunggu!

Gue teringat gudang.

Ya, kalau enggak salah antara gudang dengan kamar Krystal terdapat sebuah jendela. Dulunya gudang ini memang berupa tanah kosong semacam taman karena mertua butuh gudang tambahan, maka dibangunlah gudang. Jendela kamar Krystal yang menghadap ke gudang enggak dihilangin.

Gue pernah mengamati, dari jendela itu bisa mengintip isi kamar Krystal.

Sejak itulah niat gue kesampean. Gue sangat sering diam-diam ke gudang begitu Krystal selesai mandi. Memang ada jendela tapi jendela itu ada hordengnya yang masih ketutup, gue cuma bisa liat sedikit doang tapi itu semua menurut gue cukup buat ngintip Krystal. gue benar-benar takjub melihat sepasang payudara montok dan indah milik Krystal. Meski sangat jarang, gue juga pernah melihat kemaluan Krystal yang ditumbuhi bulu-bulu lembut.

Tiap kali mengintip, selalu gue ngelakuin onani sehingga di bawah jendela itu terlihat bercak-bercak sperma gue.

Tentu aja cuma gue yang tahu kenapa dan apa bercak itu. Keinginan untuk menikmati tubuh Krystal makin menggelayuti benak gue tetapi selalu enggak gue temukan jalan.

Sampai akhirnya malam itu. Ibu mertua gue meminta gue mendampingi Krystal untuk menghadiri ulang tahun temannya di sebuah diskotik.

Ibu mertua gue khawatir, takut terjadi apa-apa sama anak bungsunya itu.

Dengan perasaan luar biasa gembira gue antar Krystal, istri gue menyuruh gue membawa mobil tapi gue menolak. Hari ini gue lebih mau membawa motor soalnya, gue ingin ngerapetin tubuh gue dengan tubuh Krystal.

Gue dan Krystal berangkat sekitar pukul 19.00. Gue bonceng Krystal. Kedua tangannya meluk pinggang gue. Gue ngerasain benda kenyal di punggung gue. Jantung gue berdesir-desir. Sesekali dengan nakal gue ngerem mendadak akibatnya terjadi sentakan di punggung. Gue pura-pura tertawa ketika Krystal dengan manja memukuli punggung gue.

UNLIMITED RELATIONSHIPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang