#28

1.8K 130 4
                                    

Author POV

Winter duduk di sofa apartemen Kansa

"Ka," panggil Winter

Kansa menoleh sambil mengangkat satu alisnya

"Kenapa?" tanya Kansa

"Rencananya gimana nih? Udah lama masa kita diem terus?" tanya Winter

"Kita mulai sekarang aja. Gue udah enek liat Chanyeol bisa bahagia gitu." kata Kansa

"Nah gitu dong... So? Gimana nih?" kata Winter

Kansa duduk di sebelah Winter

"Ayo kita lakuin rencana Lo dulu." kata Kansa

Winter mengernyit bingung

"Gue rasa kita gak perlu cara gue lagi karena rencana gue itu udah selesai. Lo lupa? Daniel udah gabung sama kita dengan gampangnya." kata Winter

Kansa menepuk keningnya

"Sorry sorry, gue lupa. Gini aja deh mending. Gue bakal deketin Chanyeol kan? Nah Lo suruh Daniel ada pas Nahee butuh. Kalo begitu caranya, mereka bakal cepet ancur gak bersisa nginget Chanyeol yang kayak bom waktu dan Nahee yang sifatnya kekanakan." kata Kansa

Winter mengangguk

"Gue suka sih ide Lo. Kuy lah mulai sekarang aja!" kata Winter

Kansa mengangguk

"Gue bosen ngeliat Chanyeol sama si jalang itu bahagia terus." kata Kansa

Other side

Victoria duduk sendiri di sebuah café dipinggir jalan

Victoria menghela nafasnya. Kelelahan jelas terdengar dari helaan nafasnya barusan

Seseorang menggeser bangku di depan Victoria lalu mendudukinya

Victoria tersenyum senang melihat pria itu menerima ajakannya untuk bertemu di café tersebut

"Kenapa? Gak usah basa-basi!" kata si pria

"Gue kangen sama Lo." kata Victoria

"Lo mau apa lagi? Ngancurin hidup gue? Gue udah bilang pergi, Vic. Lo mau uang berapa sih?" kata si pria dengan nada dingin dan mata tajam

Victoria menelan salivanya dengan susah payah mendengar perkataan dari pria di depannya

Tidak bisa dipungkiri kalau hatinya yang sudah dia tata hancur lagi saat mendengar nada dingin dan sorot tajam yang menghujamnya itu

"Dulu Lo gak kayak gini ke gue, dulu Lo perhatian banget sama gue. Kenapa sekarang begini sih? Kenapa Lo lebih milih si jalang itu daripada gue? Mau berapa banyak lagi milik gue yang dia ambil? Apa salah gue?" kata Victoria dengan nada sendu

Pria itu menatap tajam Victoria

"Sekali lagi Lo ngatain Nahee jalang, gue gak akan segan-segan jait mulut kotor Lo itu! Lo bahkan gak pantes nyebut nama Nahee dengan mulut kotor Lo! Gak sadar diri juga Lo?!" bentak si pria

Si pria bangun dari duduknya. Merasa muak hanya dengan kehadiran wanita di depannya itu

"Inget itu ya! Lo tau gue gak pernah main-main sama omongan gue, Vic. Jangan sampe nyawa Lo ilang sia-sia cuma karena nyebut Nahee jalang di depan gue." kata si pria lalu pergi meninggalkan Victoria

Victoria mengepalkan tangannya

"Lo udah bener-bener keterlaluan, Nah! Gue gak bisa maafin Lo lagi kali ini! Mau apa lagi yang Lo rebut dari gue?" gumam Victoria dengan emosi

Papa MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang