Sebuah Rencana

31 4 0
                                    



Di suatu pagi yang cerah,tepatnya di hari Kamis,Bay cukup senang di hari itu,karena besok tanggal merah,sehingga liburnya pun jadi bertambah satu hari,maka pagi ini dia cukup semangat untuk berangkat ke sekolah,jarak rumah ke sekolahnya pun tidak tanggung yaitu sejauh 22 KM,tepat jam 6:15,Bay pun berpamitan pergi ke sekolah kepada orang tuanya,walau dengan jarak seperti itu,tapi Bay jarang terlambat ke sekolah,di karenakan di daerah Lahat masih sepi jalan di jam pagi seperti itu,hingga dia bisa memacu motornya dari 80-100 km/jam,jangan di tiru ya,hanya untuk orang-orang professional hahaha.

Sesampainya di sekolah,dia pun masuk ke kelas karena di hari itu pelajaran teori semuanya,dia bersekolah di SMK N 1 Lahat,sekolah yang cukup populer di Kabupaten itu,dan termasuk salah satu SMK terfavorit di daerah itu. Terlihat baru beberapa orang saja yang baru ada di kelas,mungkin karena besok mau libur jadi banyak yang bermalas-malasan.

Beberapa menit kemudian,akhirnya jam pun menunjukkan pukul 7:00 artinya semua siswa harus masuk ke kelas,karena sekolahnya termasuk memiliki peraturan yang cukup ketat,sang ketua kelas pun pergi ke ruang guru,untuk melihat apakah guru yang mengajar di hari itu hadir atau tidak,dan ternyata semua guru yang mengajar di kelas Bay semuanya berhalangan hadir.

"Bro,guru yang ngajar kita gak ada yang datang"kata Ilham sang ketua kelas.

"Nah,pulang aja yuk,daripada di sini gak ada kerjaan" kata Sultan

"Nah boleh jadi juga itu,ayo pulang aja" kata Dwiki

"Yakin mau pulang??entar malah di absen"kata Rizki

Di saat yang bersamaan Rizki berkata seperti itu,guru piket pun datang,seketika mereka yang sudah berdiri membawa tas langsung berlari ke tempat duduk masing-masing..

"Assalamualaikum"sapa Ibu Mia

"Wa'alaikumssalam" jawab kami serentak

"Berhubung Ibu Winarti tidak bisa hadir jadi kalian dapat tugas,kerjakan halaman 57,yang 10 soal essay di kumpul ke meja piket nanti,tolong ketua kelas di koordinir" kata Ibu Mia.

"Siap Buk"kata Ilham

"Ibu tunggu di meja piket"kata Ibu Mia

Seketika kelas pun agak sedikit hening,karena ada yang mengerjakan,ada yang ngobrol,dan ada yang menunggu jawaban dari yang mengerjakan. Apalagi itu soal Matematika,yang termasuk menjadi momok mengerikan bagi para pelajar bagi yang tidak memahaminya.

"Yang bisa kerjain dong,aku mau nyontek aja"kata Raka

"Yee nyontek terus,mau jadi apa kamu nak hahaha" kata Muklis

"Sudahlah lis,kamu juga nunggu jawaban kan??:"kata Raka

"Iyalah hahaha" kata Muklis

"Nah punya aku sudah,yang mau lihat,lihat aja"kata Henni

"Itulah aku setuju dengan Henni ni,sini Hen"kata Andi

Di ambilnyalah soal jawaban punya Henni tadi,mereka pun bergerombol di satu meja,tapi ada juga yang tidak,seperti Bay,Andre,dan Dave,mereka bertiga berbagi tugas agar cepat selesai.

"Nah sudah punya aku"kata Bay

"Nah ini punya aku" kata Andre

"Nah sudah juga"kata Dave

:"Ikut lihat dong"kata Yella

"Sini aja"kata Andre

Mereka bertukar kertas jawaban mereka,dan menyalinnya ke kertas masing-masing,lalu bel istirahat pun berbunyi tanda jam belajar sudah selesai, Ilham pun mengambil kertas jawaban kami untuk di kumpul ke Guru Piket.

Ada Cerita Di Bukit BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang