Baekhyun terkejut saat kertas di tangannya direbut oleh namja tinggi yang dikenalinya.
“Chan ?”
Tidak ada respon, pemilik nama itu hanya fokus dengan selembar kertas di tangannya. Hingga ekspresinya berubah menunjukkan keterkejutannya. Ia tidak menyangka, namja di depannya ini akan melewati kehidupan semacam ini.
“Baek ? sejak kapan?”
“aku baru tahu tadi setelah mengambil hasil tes itu.”
“jadi kemarin kau kesini untuk periksa?”
“darimana kau tahu aku kesini kemarin?”
“Sehun melihatmu, tapi kau mengabaikannya dan sekarang dia terlihat sedih karena perlakuanmu.”
“Chanyeol-ah...sebaiknya kau pergi.”
“Tidak.”
“Chanyeol...”
“sampai kapan kau menghukumku Baek ? aku lelah jika terus berpura-pura mngabaikanmu. Aku ingin kita seperti dulu Baek.”
“tapi Chan, aku hanya akan membebani hidupmu saja.”
“Baek, dengar ... kau selalu ada untukku, aku ingin sekali saja ada disisimu saat kau membutuhkan seseorang di sampingmu. Aku ingin menjadi orang yang berguna disampingmu Baek, aku ingin menjadi sahabat yang berguna untukmu Baek.”
Chanyeol benar-benar ingin menemani Baekhyun saat ini, ia begitu khawatir dengan kondisi sahabat baiknya saat ini.
“Mianhae...jeongmal mianhae...hiks hiks...”
Chanyeol tidak tega melihat sahabatnya menangis, ia langsung memeluknya berusaha menenangkan sahabatnya itu.
Chanyeol tidak peduli dengan tatapan dari orang yang keluar masuk toilet karena yang ia tahu saat ini adalah harus bisa menguatkan dan menenangkan Baekhyun. Ia tahu betul kehidupan macam apa yang telah dan akan dilalui oleh seorang Byun Baekhyun. Ia tahu pasti kalau semua itu tidaklah mudah.
Setelah tidak mendengar suara isak tangis lagi, Chanyeol segera melepas pelukannya dan membawa Baekhyun keluar berniat untuk mengantarnya pulang. Namun Baekhyun menolak dan meminta Chanyeol untuk segera kembali ke ruang rawat eomma-nya Sehun.
~
“yak hyung kenapa lama sekali hn?” omel Jongin yang langsung merampas belanjaan di tangan Chanyeol.
“aku ada urusan sebentar tadi. Ummm Sehunnie aku ingin bicara empat mata denganmu.”
“ada apa hyung?”
“sudah ikut saja.”
~
“Sehunnie, aku butuh bantuanmu.”
“apa lagi sekarang ? apa masalah yeoja lagi?”
“aku serius.”
“aku juga serius.” Baru kali ini Sehun melihat Chanyeol seserius itu.
“Baekhyun hyung.... aku ingin meminta bantuanmu untuk mengawasinya. Aku tahu kalau kau sangat peduli padanya sampai sekarang.”
“mwo? waeyo?”
“dia sakit...” ada jeda sebelum melanjutkan kalimatnya.
Chanyeol tidak sanggup mengatakannya, ia menghela nafas berulang kali hingga akhirnya ia mampu mengucapkan satu kata itu.
“yakk hyung dia....” belum selesai ia bicara, Chanyeol langsung menyela dan membuat Sehun membulatkan matanya sempurna.
“Leukimia.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry And Good Bye
FanfictionBaekhyun yang beruntung memiliki tiga sahabat yang selalu percaya dengannya hingga ia terlelap untuk selamanya....