The Prince

1K 89 27
                                    

Warn : terdapat terlalu banyak keju dan bunga mawar betebaran didalam cerita ini, jika anda lemah, maka silahkan tekan tombol kembali lalu tenangkan hati serta pikiran anda. Kemudian kembalilah kemari untuk membaca cerita ini. Satu hal lagi, cerita ini mengandung sekitar kurang lebih 8000 kata, dihimbau kepada seluruh pembaca untuk mempersiapkan diri anda. Mungkin cerita ini akan sedikit -banyak- membosankan. Carilah posisi yang nyaman dan cek baterai anda. Sekian dari saya, terima kasih.

Enjoy reading♡

.

"The Prince like his roses a lot, but he didn't know how to love it" suara Hoseok menggema ke seluruh ruang kelas. Seluruh mahasiswanya mendengarkan dengan serius semua kalimat yang Hoseok ucapkan sambil menatap kearah luar jendela, menatap taman universitas, dimana tanaman mawar merah kesukaan sang pangeran ia tanam dengan sepenuh hati

 Seluruh mahasiswanya mendengarkan dengan serius semua kalimat yang Hoseok ucapkan sambil menatap kearah luar jendela, menatap taman universitas, dimana tanaman mawar merah kesukaan sang pangeran ia tanam dengan sepenuh hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anggap aja ini taman mawar ya, gaes :))

Memang, pelajaran sastra bahasa yang diajarkan Hoseok itu terkenal di seluruh penjuru universitas. Metode pembelajaran yang diberikan Hoseok mudah dipahami dan menarik bagi setiap mahasiswanya

Pemuda berusia 26 tahun itu juga populer dikalangan mahasiswi dan beberapa mahasiswa manis karena parasnya yang tampan dengan rahang tegasnya, belum lagi suara berat serak khas miliknya, yang diam diam menjadi nilai plus tersendiri untuk dirinya

"Oke, sekian untuk hari ini. Jangan lupa untuk mengumpulkan tugas yang saya berikan besok lusa di ruangan saya, ya"

"Baik!!" Jawab serentak seluruh mahasiswa sebelum Hoseok mengangguk lalu keluar dari kelas lalu berjalan menyusuri koridor kampus yang terbilang cukup ramai

Senyuman tipis tak luntur dari wajah tampannya setiap kali ia berpapasan dengan seseorang. Sayup sayup, ia mendengar suara piano yang dipencet asal - asalan terdengar dari ruang musik yang baru saja ia lewati

Perlahan, ia membawa kakinya mundur dengan tenang lalu menempelkan sisi wajahnya tepat di depan permukaan pintu ruang musik tersebut. Senyuman dibibir tipisnya kembali terukir kala suara piano yang terdengar dari dalam sana makin tidak karuan diikuti oleh suara pukulan asal pada benda mati tak bersalah itu

Pemuda bernama lengkap Jung Hoseok itu lalu memundurkan tubuhnya dan melangkahkan kaki jenjangnya kembali ke tujuan awalnya, ruangan miliknya. Sesekali ia terkekeh pelan mengingat kembali suara piano kacau dari dalam ruang musik

"Ah, bocah itu. Benar benar tidak tau cara menyayangi sesuatu" gumamnya pelan sebelum membuka pintu ruangannya.

🌷🌷🌷

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 lewat 17 menit malam. Hoseok membuka pintu abu - abu unit apartementnya. Ia melepas kedua sepatunya lalu meletakkan sepasang sepatu itu ke rak sepatu

☑ ʜᴏᴘᴇᴠ'ꜱ ᴀɴᴛʜᴏʟᴏɢʏ 📖Where stories live. Discover now