Hospital

2.4K 261 38
                                    

p.s: Kata Uncle diganti jadi Papi okayy :) Kecuali Niall, dia masih dipanggil uncle karena dia belum married

***

Tubuh Kate terbaring lemah dirumah sakit. Hasil pemeriksaan Dokter, keadaan Kate lemah dan penyakit kanker rahimnya itu membuat ia menjadi seperti ini.

“Mommy. Mommy bangun dong..”

Joey dan Ilmey mendekati Kate. Mereka mengelus-ngelus wajah Kate yang terlihat pucat. Apalagi Joey, berulang kali ia mencium pipi Mommynya.

"Mom bangun dong. Ilmey rindu dengan, Mommy."

Hiks,

Tiba-tiba Ilmey menangis. Sebagai kakak yang baik, Joey memeluk saudara kembarnya itu. Sembari berkata; "Jangan menangis, Mommy pasti sembuh kok. Kamu jangan menangis lagi, nanti Mommy enggak sembuh."

Ilmey menghapus air matanya lalu ia memeluk Joey semakin erat lagi. Ia takut kalau Mommynya benar-benar meninggal.

"Nanti kalau Mommy pergi dengan tuhan, adik bayinya gimana? Harvey dan Derby kasihan.."

Joey mengecup pipi adiknya itu. Kemudian dia teringat kembali dengan ucapan Daddynya , tidak boleh berfikirian buruk. Mommynya pasti sembuh, tuhan pasti baik, pasti dai ingin menyembuhkan Mommy.

“Kamu enggak boleh seperti itu. Mommy sayang dnegan kita, Mommy pasti akan sembuh. Kitatelefon Papi Zayn, saja ya. Kata Daddy, Papi Zayn sedang libur..”

Senyum Ilmey mengembang. Dia memang sangat senang dengan Zayn.  Sebab, Mami Perrie dan Papi  Zayn sering mengaknya jalan-jalan dan membelikannya mainan.

“Papi Zayn? Ilmey mau ketemu Papi Zayn.”

Joey kembali tersenyum melihat adiknya senang. Niall sedang ketoilet dan ponselnya ketinggalan. Joey memerintahkan adiknya untuk menelfon Zayn dengan ponsel itu.

“Halo, Papi Zaynie..” gumam Ilmey dengan menunjukkan deretan giginya ketika tersenyum panggilannya tersambung langsung dengan Zayn.

Dia meninggalkan Ilmey sebentar  lalu kembali menaiki sebuah kursi yang berada tepat disamping ranjang Kate.

“Mommy jangan ketemu Baba, ya? Kemarin Baba sudah tinggalin Joey, dan Mommy enggak boleh ketemu dia. Ehm, Mommy pasti capek kan tidur terus?”

Tanya Joey pelan lalu meijat-mijat lengan Kate.

“Daddy juga sedang sakit, Mom. Kata Papi Liam, Daddy kecapek-an. Joey kasihan melihat Daddy. Daddy takut sekali waktu Mommy sakit, dan kalau Mommy tanya Harvey dan Derby. Mereka dirawat sama Papi Louis dan Mami Ele.”

Joey melihat sebentar kearah Mommy  dan adiknya Ilmey secara bergantian. Dia sedih sekali. Tapi tak lama kemudian, Niall datang dan keadaan berubah. Joey tersenyum dan segera berlari kearahnya.

“Uncle Niall lama sekali. Joey kira Uncle Niall sudah pulang..”

“Haha. Belum, kan Uncle mau temenin kalian jagain Mom kalian.”

***

Ini hari ulang tahun Joey dan Ilmey. Mereka memutuskan untuk tak merayakannya, sebab Kate masih terbaring dan belum sadar.

“Terima kasih banyak atas bantuan kalian. Aku janji ini yang terahir. Dan Billy, permennya akan Papi Harry berikan nanti, ya?” Harry mengulas senyumnya kearah Billy yang berada digendongan Louis.

“Okay, Papi.”

Harry mendorong Harvey dan Derby yang berada ditroley. Untung sekali ada Louis dan Eleanor kalau tidak selama Harry sakit siapa yang mengurus kedua bayi mungilnya yang masih bayi.

Until The End [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang