Malam hari
Luqyna kembali mencoba menelfon telfon yang tadi siang menelfon nya
Via telfon
"Hallo ini siapa ya?"
"Calon pacar lu"
"Halah, gak punya nama lo ya? "
"Coba lo keluar rumah, liat keluar dan coba tatap bintang"
"ngapain gua natap bintang? "
"karna lo bakal tau nama gua"
"tinggal sebut aja apa susah nya! "
"karena yang boleh tau nama gua hanya orang yang tepat"
"udah lah ke banyakan basa basi, kenapa tadi siang nelfon?"
"enggak cuma pengen denger suara lo doang"
"buat apa sih denger suara gua"
"gak buat apa-apa"
"trus? buat apa lo nelfon gue? "
"besok gw jemput, Gak ada penolakan"
"yee bisa begitu! Kasih tau dulu lo itu siapa? "
"udah gua bilang kan, coba lo tatap bintang di luaran sana, dan lo bakal tau nama gue siapa"
"udah ya gue capek mau tidur"
"selamat bermimpi masa depan saya"
Luqyna mematikan telfon dengan sepihak
Kenyataan nya luqyna enggak tidur, dia keluar kamar dan di sambut dengan pertanyaan oleh abang nya yaitu davino
"de udah makan belom?" tanya bang davino
"Apasih aku udah makan,masa makan lagi" ucap luqyna judes
"Kapan sih kapan? abang ga liat tuh" jawab davino
"Ih tanya bang kavi sana, gak percayaan banget sama adek nya sendiri"
"Bang emang si luqyna udah makan?" tanya davino ke bang kavi
"Udah tadi bareng sama abang ,kamu sendiri udah makan belom dav?" tanya bang kavi balik
"Udahlah bang" jawab davino
Bang adit pun pulang
"Assalamualaikum" salam bang adit
"Eh bang adit" sapa luqyna
"Eh abang ku yang paling ganteng sedunia" ucap davino memuji abang nya itu
"Jawab dulu kali salam abang nya" itu bang adit yang ngomong
"waallaikumsallam" jawab mereka serempak
"Nah kalo begini kan enak jadi nya"
"Bang gw mau naik gunung boleh ya" tanya davino
"Kapan?" jawab bang adit
"Aku ikut dong" luqyna menyauti ucapan abang nya
"Gak apasih de kamu gakuat" tolak bang adit
"Iya gausa lama juga kan ,bulan Agustus" jawab davino
"Jangan aneh aneh aja" ucap kavi
"Iyaa engga kok percaya sama davi" ucap davino
