[Suara Radio ]
"Apa kau pernah mendengar tentang Siren?" ucap seorang pria."Dia adalah siswi dari kelas 12-F." lanjut pria tersebut."Apa ada seseorang dengan nama itu di kelas 12-F?" tanya si wanita yang mengernyit bingung.
"Ya. Dia ada... pada 28 tahun lalu." Jawab pria tersebut. "Dia siswi populer sejak kelas 10. Dia pintar, cantik, dan memiliki pribadi yang baik. Tidak heran jika dia sangat di sukai oleh semua murid dan guru." Jelas pria tersebut."Benar, hanya sedikit murid yang bisa disukai oleh semua warga sekolah." ucap si wanita.
"Tapi sayang, Siren meninggal saat naik kelas 12 ." Ucap pria tersebut."Apa? Kenapa?" tanya wanita tersebut dengan rasa kagetnya.
"Aku dengar itu adalah sebuah kecelakaan.Semua orang sangat terkejut. Hingga tiba-tiba seseorang mengatakan sesuatu." Ucap pria itu lagi.
"Mengatakan apa?" tanya wanita itu tak sabaran."Dia menunjuk meja Siren dan berkata, Siren ada di sana. Dia tidak mati." Jawab pria tersebut.
"Apa itu han.." pertanyaan wanita itu terpotong oleh pria tersebut."Benar, itu hanya halusinasi. Sejak saat itu, seluruh murid kelas 12-F berperilaku seakan Siren masih hidup." Ucap pria di Radio.
"Itu sangat mengerikan" Respon sang wanita."Mereka terus seperti itu." Jelas pria itu lagi.
"Mengapa mereka seperti itu ?" tanya wanita itu.
"Karna seorang pria." Jawab pria itu.
"Pria?" tanya lagi wanita itu.
"Ya..." Akhir dari suara Radio.[Lapangan Sekolah SMA Gyeongju]
Saat ini semua temanku sedang berlari . Aku hanya bisa melihat mereka dari kejauhan karna faktor khusus.
Tersenyum dan membayangkan aku sedang berlari bersama mereka terlihat indah. Namun khayalanku sirna oleh temanku Rena."Kelihatannya kamu ingin berlari juga." Ucap Rena yang tiba drai arah belakang.Aku tersenyum dan meliriknya. "Sangat... karna aku suka berlari" Jawab ku.
"Saat istirahat, apa mereka mengatakan sesuatu kepadamu?" Tanya Rena.
"Mereka hanya memberikanku informasi saja." Jawab ku singkat.
"Hanya itu?" Tanya Rena lagi. "Hmm." gumamku sambil mengangguk.
"Rena.." Panggilku kepadanya"Iya?" responnya.
"Aku ingin tau, dimana Siren?" Tanya ku padanya.
Apakah pertanyaanku salah ?Mengapa dia tampak terkejut? Tatapannya begitu syok saat aku menanyakan Siren. Siren adalah salah satu murid yang membuat ku penasaraan. Ketika aku bertemu dengannya di Rumah Sakit, Dia melirik ku dengan tatapan yang... kosong."Siapa?" Tanyanya memastikan.
"Gadis yang bernama Yoon Siren" Jawab ku cepat.
Dia mengelengkan kepalanya menyiratkan bahwa murid yang bernama Siren itu tidak ada.Tiba-tiba gemuruh langit terdengar, saat itu pula aku melihat Siren berada di atas atap sekolah. Lantas aku berlari menghampiri dia. Aku tak tahu apa yang membuatku segila ini. Aku hanya ingin menuntaskan rasa penasaranku.
[Atap Sekolah SMA Gyeongju ]
Sesampainya disana, langkah ku terhenti. Aku melihatnya memegang sebuah kertas seperti akan mengambar sesuatu. Langkah demi langkah aku menghampirinya, langkah ku terasa berat saat dia beralih menatapku."Hei, Siren." Sapaku padanya untuk pertama kalinya.
"Kau memantau kelas olahraga juga?" tanya ku yang seperti angin lalu baginya.Dia hanya diam, fokus pada kegiatannya.Aku yang tidak kuat dengan rasa penasaran ku, aku pun terus bertanya.
"Apa tidak masalah jika kamu berada di atap sini?"
"Aku tidak tahu." Jawabnya dengan suara yang sangat kecil nyaris tak terdengar.
"Tapi untuk apa aku melihat mereka.. itu sangat tidak penting" Ucapnya seraya melirik kearahku."Dan kamu? Apa kamu tidak apa-apa berada di sini?" tanya dia dengan pandangan mata yang gelap. membuatku sedikit... takut.
"aaah" jawabku spontan. aku terkejut dengan pertanyaannya yang tiba-tiba.
"Aku tidak tahu, Apa kamu sedang mengambar sesuatu?" lanjutku, mengalihkan keterkejutanku.Dia menyembunyikan gambaran itu di balik tubuhnya.
"Aku benci jika orang banyak bertanya padaku." Dengan wajah sinis dia menjawab."Ah. Maaf, aku tidak memaksamu untuk memberitahukannya kepadaku. Aku hanya~" ucapan ku terpotong olehnya.
"Sesuatu yang sangat menyedihkan terjadi hari itu." Angin bertiup menerbangkan helai rambutnya, seolah angin mendukung pembicaraan kami.
"Kamu adalah Kim Joo Hyuk, benarkan?" Tanya dia sambil melirikku. "Iya" jawab ku cepat.
"Apa teman kelasmu tidak memberitahukanmu?"tanya dia lagi dengan wajah sinisnya.
Lantas saja aku terkejut, mataku membola, jantungku berdetak tak beraturan. Bukan.. bukan karna aku sedang jatuh cinta. aku merasakan hawa lain yang membuatku tak karuan."Memberitahukanku apa?" tanya ku dengan wajah bingung menyembunyikan ketakutanku.
"Namamu berhubungan dengan kematian." Jawabnya dan memandang ku dengan tatapan yang tidak ku suka.
"Tapi bukan hanya kematian biasa. Kematian yang kejam dan menyakitkan yang akan terjadi pada Sekolah ini. Sekolah ini telah dekat kepada kematian, khususnya kelas 12-F." Jelas Siren."Sangat dekat dari kelas lainnya." lanjutnya."Kepada....kematian?" Tanya ku dengan terbata.
"Kamu benar-benar tidak mengetahui apapun, Hyuk?" tanya dia dengan tatap dingin.
"Tidak satupun? Tidak ada orang yang memberitahumu?" tanyanya lagi seolah tak percaya."Tentang apa?" ucap ku, keringat dingin mulai mengalir di tubuhku.
"Kamu seharusnya jangan mencoba untuk mendekatiku. Kamu seharusnaya tidak berbicara dengan ku " Ucapnya sambil terkekeh. Seram.
"Kenapa?" Rasa penasaranku saat dia mengucapkan hal itu. Aku tidak mengerti apa maksudnya."Kamu akan segera mengetahuinya." Ucapnya dengan senyum miring.
dia melangkah melewatiku dengan langkahnya yang pelan, tanpa menengok ke wajahku, dia berbalik dan mengatakan."Selamat tinggal~ Kim-Joo-Hyuk" Setelah itu tubuhnya menghilang dibalik tembok. Aku terdiam dengan semua Perasaan bingungku.
Langit mulai gelap pertanda hujan akan turun. Aku pun kembali ke kelasku.[Di kelas]
Jihyun teman sekelasku, ia menatap ku terus menerus. seakan ada sesuatu yang ingin ia sampai kan.Aku menghampirinya.. "Jihyun katakan sesuatu aku tau kau ingin menyampaikan sesuatu padaku" ucapku. Ia tergagap.. "Dengan siapa kau diatap Hyuk ?" tanyanya ragu.
"Siren" jawabku seadanya. Namun responnya membuatku penasaran. Jihyun menutup mulut, matanya membola, dan menggeleng seolah tak percaya.
"Ada apa ?" desakku.
"Kau tidak tahu ? Si..Siren telah.. meninggal Hyuk" jawabnya terbata.Terkejut? Ya aku sangat terkejut.. aku tidak percaya. aku berharap ini mimpi. Jadi, tadi aku berbicara dengan... hantu..
Keterkejutanku berlanjut sampai seorang pria asing datang dan berdiri didepan pintu kelasku. Ia menunjuk Meja yang paling belakang. Tatapannya kosong dan dingin. Ia berkata
"Siren tidak mati.. ia masih hidup.. ia berada disini.. diantara kalian" ucapnya datar. Tanpa kata lagi pria tersebut pergi.
Semua murid dikelasku terkaget.Lantas tatap mata kita tertuju pada satu titik. Meja Siren.. Tak lama pandangan kita kosong dan dingin. kita Semua melihatnya. Melihat Siren dengan senyum misteriusnya.
🙉🙉🙉
Haiii... sapa pun dah yang lihat.. :v
Ini sebenernya cerita bukan pure milik saya.
Pengarang cerita ini couple saya dirp
Saya hanya nambahin dikit saja...
Sekian... semoga suka.. maaf klo ga ngefeel