Bab 1

30 1 0
                                    

Entah bagaimana sialnya meisya, hp nya hilang bahkan dirumah nya sendiri.
Ia menangis meraung bukan main karna hp itu dibeli dengan kerja kerasnya sendiri.

Oh iyaa,namanya Meisya Ardianty. Siswa kelas 3 SMA di salah satu SMA di kota Jogja.

Dengan panik Meisya mencari hp nya disudut dirumah, melihat tingkah nya yang aneh, Mama menghampiri Meisya

" Apa sayang?kamu kenapa? Apa yang sedang kamu cari? Kenapa terburu2?" Tanya mama heran dan panik

"Anu ma, hp syaa, syaa yakin tadi letak diatas meja teras rumah, sya pikir sya akan di ajak papa keluar sebentar,taunya lama,menurut mama hp sya di curi orang gak ya?" Meisya terus mengingat dan mencari jawaban dari pertanyaannya, meisya berbicara memang seperti itu, karna dia anak satu satu nya dikeluarga itu.

" Aduh syaa,kamu ceroboh sih. Baru dibeli 3 bulan yang lalu. Sudah kamu hilangkan. Kenapa tidak dibawa saja? "

" Syaa kira bentar maah" jawab Meisya memalas , dan langsung kekamar.
Mana mungkin seorang Meisya bisa hidup tanpa hp? Uang tabungannya baru ludes membeli barangbarang koleksi cantik yang tiap perempuan pasti menyukainya.

Malam itu meisya stress bukan main, belum lagi di hp itu ada grup grup organisasi penting. Serta nomor orangorang penting.
Maklum,karna meisya seorang yang aktif berorganisasi.
Dia mondar mandir keliling kamar,duduk di kursi , berdiri, berjalan lagi dan seperti itu lagi...

Tok tok tok
" Sya? Sudah tidur nak?" Terdengar suara yang gagah dan di sayangi nya itu, yaa, itu papa.  Meisya membuka pintu dengan malas.

" Belum pa" jawab meisya ketika meisya sudah didepan pintu kamarnya

" Hp nya hilang karna kamu atau papa nih?"tanya papa merayu nya, papa bagaimana. Mana mungkin meisya menyalahkan pahlawan nya

" Meisya dong paa.." meisya berkata sambil cemberut.

" Bagaimana kalau malam ini juga kita pergi cari hp baru? Jangan mahal mahal tapi ya nak, Papa punya firasat buruk hp mu yang ini nanti akan cepat juga umurnya,seperti hp lama mu " papa datang memberi meisya kabar gembira. Senangnya ia karna dihadiahkan tuhan seorang pahlawan terpengertian seperti papa.

Meisya tersenyum mendengar perkataan dan rayuan papa. tak sabar, ia langsung saja membuka pagar dan menutup nya kembali setelah mobil papa dikeluarkan, tanpa mengganti baju atau berpamitan sama mama yang sedang tidur , meisya dan papa melaju di jalan daerah Istimewa Yogyakarta ini.

.
.
.
.
Semua beres dalam waktu singkat, hilang satu tumbuh seribu pikirnya.
Meisya dan papa sudah dirumah, setelah memilah memilih dari toko ke toko di jam yang lumayan sudah larut ini.

"Paa, makasi ya, sya jagain kok ini, serius hehe" meisya menunggu papanya masuk kekamar,sebelum itu papa tersenyum dan menaikkan kedua alisnya.

Meisya segera masuk kekamarnya setelah papa masuk kekamar.
Mengutak atik hp barunya, mengabari semua orang terdekat dan anak organisasi untuk menyimpan kontak nya dan menambahkan nya di grup.

Ya ,begitulah meisya , semua urusan selagi bisa di selesaikan,harus segera diselesaikan. Berbeda dengam Zein, yang selalu menyuruhnya untuk santai dalam mengerjakan segala hal. Eh kalian belum kenal Zein kan? Meisya menyebutnya Zenn,biar singkat.
Nanti diceritakan bagaimana meisya bisa mengenalnya.
Tapi kalau kamu penasaran,hehe:p

Setelah kontak dan grup nya 80% kembali,
Dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah 2 pagi, meisya bergegas tidur. Karna pasti besok akan terlambat kesekolah.
.
.
.
Pagi ini benar dugaannya, meisya terlambat, walaupun hanya 15 menit, tetap saja berurusan di meja piket.
Baiklah, meisya mendatangi meja piket dan menerima tugasnya , ngepel koridor lantai 2. Siip.
Meisya tidak memperlama tugas nya , karna semakin lama, ia takut semakin ketinggalan mata pelajaran penting, Matematika. Sudahlah ia tidak mengerti matematika, mana mungkin meisya harus melewatkannya, harusnya meisya lebih detail memperhatikannya.

Meisya meletakkan tas nya di kursi depan kelas, ia kekamar mandi dan mengambil kainpel. Tak sengaja, meisya bertemu dengan seorang laki laki yangg pernah singgah di hati dari awal meisya SMA. Sampai sekarang ini meisya pikir belum ada penggantinya. Namanya Hanif.
Namun, mereka hanya teman dekat, ya sebatas teman.

" Niff?telat? Nge vape lagi sampai larut malam?" Meisya  bertanya tanpa melihat hanif ,sibuk memeras kain pel nya yang basah .

" Iyaa , malas banget aku ngepel . Lo kena hukum karna apa?" Hanif heran melihat meisya, mungkin ini pertama kalinya meisya terlambat semasa sekolah.

"Telat hehe..,udah ah aku ngepel dulu" meisya meninggalkan hanif yang kayaknya tidak percaya karna mesya dihukum akibat telat.

Setelah tugas nya selesaikan, ia pun masuk kekelas dengan izin guru piket dan tentu saja izin dari bu Sofi, guru matematika

" Kok lo telat sya?"
" Sya lo telat?"
" Eh sya tumben banget telat"
" Sya lo abis ngapain koo telat si"
" Syaa woi syaa"

Temen temen meisya memang tidak pernah liat ia telat, mereka malah pernah bilang, meisya ini tinggalnya disekolah karna pulang paling lama dan datang paling cepat, jadi wajar pikirnya kalau mereka kaget

" Santai ih, namanya juga tidur keblablasan hehe , udah belajar gih kalian pada, heboh bener " meisya mengeluarkan buku matematika dari tas dan sebagian dari laci.
.
.
.
.
" Sya kantin kuy"
Yup, sudah istirahat, Isti mengajak nya kekantin menyusul anak yang lain sedangkan meisya masih mencatat materi yang terlangkau tadi.
Tapi karna telat, meisya juga tak sempat sarapan, dan perutnya sudah meminta jatah.
Meisya mengiyakan dan merekabberjalan kekantin.
.
.
Aku duduk dibangku kosong meja bundar ini, yang diisi oleh anakanak cewe kelas ku.

" Sya ,lo hp baru?" Aida membuka percakapan dengan meisya

" Iya, tengah malam nyuruh add malah" tambah si Isti

" Iya bener, aku baca tadi pagi, sudah aku add kok sya" malah Jani ikut menimpali

" Kok hp baru sya? Hp lama mana? " Nah ini pertanyaan paling bermutu dari teman nya yang jadi juara umum disekolah hahaha. Okay, Haura namanya.

" hp ku hilang semalam, aku letak di meja teras rumah, terus aku pergi sama papa,aku kira bentar eh malah lama dan hilanglah sudah, padahal pagar dikunci" meisya menyeritakannya penuh sesal . Memang sangat menyesal.

" Sudah, toh sudah hp baru hahaha " ejek jani, jani ini anaknya cuek,ngomong sekenanya, tapi kadang kadang sih, sebenarnya dia moodyan.

----------

Okay, nanti atau besok aku sambung ya..
See u readers..

INVISIBLE SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang