Bab 6

4 1 0
                                    

Meisya dan teman temannya pulang setelah meisya kembali dari toilet,katanya.
Kali ini meisya senang, dan bingung. 
Bingung kalau kedepannya kejadian akan sama lagi. Sama sama mendatangkan perih dan kehilangan yang bersamaan.

Malam ini, meisya menunggu di telfon kembali oleh orang yang selalu ia rindukan kehadirannya.

Drrt drrtt

Saat itu juga, meisya langsung menerima panggilan dari zeein. Ya, dari zein.

" Hallo sya" terdengar suara ramah dari sebrang sana

" Iya zen.." meisya selalu kelihatan biasa saja,tiap perasaannya senang bukan main karna zein. Tak pernah begitu nampak kalau meisya memang membutuhkan zein.

" Sekolah sya gimana? Aman? Ujian nya gimana? "

" Amaann, sya kan jenius . Zenn jangan lupa . " Jawab meisya santai

" Kalau sudah lulus, mau kemana?" Rasanya meisya ingin bilang, 'dihalalkan saja langsung zenn' . Tapi tidak mungkin.

" Liburan, ke Jakarta mungkin. Gimana?"

" Baguss. Ide yang bagus sya. Temanin zeen disini ya?" Tawar nya

" Hahaha , orang mau liburan. Bukan nemanin zenn.  Zeen, gimana organisasi kita?" Meisya mulai bertanya serius

" Maaf ya,kemarin zeen janji sebelum januari, sekarang sudah februari malah. Gimana kalau sya sudah dijakarta, kita bicarain sekalian sama kak Mia dan kak Aziz.( Salah satu anggota organisasi) "

" Yasudah, lagian bulann depan sya sudah ke Jakarta. " 

" Meisyaa Ardianty? " Panggilnya

" Iya zenn,apa?" Jawab meisya lembut

" Meisyaa??" Panggilnya lagi

" Hmm, kenapa si?"

" Syaa," lagi dan lagi

" Apaan si zeen" meisya mulai kesal

" Meisya Ardianty, senang aja nyebut nama itu "  meisya hanya senyum senyum.

" Belajar dari siapa si manis manis kayak gitu?" Tanya meisya merayu.

" Itu bukan manis manis" elak nya

" Lalu?"

" memang kelihatannya saja manis, karna yang bicara memang manis." Zein memulai pembelaan terhadap dirinya.

" Baiklah manis. Tapi, yang manis itu ngebosenin"

" Manis yang ini ga akan buat sya nya bosen. Percaya?" Zein seperti memberi tantangan

" Percaya gak percaya, yang penting seperti sekarang saja sya sudah suka"

" Meisya kecil sudah dewasa ternyata ya " zein tersenyum dari kejauhan.

Setelah ber jam jam berbicara mewakili rindu yang sebulan, meisya tertidur.

Zein hanya geleng geleng mendengar gadis kecilnya sekarang sudah berbicara dewasa.

.
.
.
.
.

Harini, adalah acara farewell party di sekolah meisya. Setelah Ujian Nasional lewat , meisya hanya menunggu hasil akhirnya.

Setelah farewell party ini, ia akan terbang ke Jakarta. Walaupun dia tau sesampainya disana, ia akan tetap menunggu zein sampai punya waktu untuknya.

Iyaa, meisya memang tidak ingin mengganggu sedikit pun waktu zein.

.
.
.
.

Harini meisya akan terbang, meninggalkan keluarga dan teman temannya disini. Jarak nya memang tidak begitu jauh. Tapi dia memang benar butuh hiburan. Bukan karna zein disana.

INVISIBLE SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang