Bab 2

7 1 0
                                    

Malam ini terasa lelah, mulai dari harus tergesa gesa tadi pagi karna telat bangun,
Mengepel koridor sekolah, belajar seharian, membantu mama ketika pulang dari sekolah .

Tapi itu memang kerjaan meisya, kenapa harus meisya mengeluh,tiap hari juga meisya selalu begitu.
Belum lagi organisasi yang meisya ikuti, yang cukup menguras waktu istirahatnya

Tak lama setelah meisya berusaha mengeringkan rambut dengan handuk ,
hp nya bergetar, Mendandakan notif masuk dari Whatsapp. Meisya meliriknya sekilas, pesan dari partner organisasi nya.
Lebih tua darinya, sekitar 4 tahun .
Namanya kak Putra. Orangnya pecicilan, ngomongnya ngelantur. Tapi humoris dan lumayan menyenangkan.
Di organisasi ini , Meisya lah Ketuanya. Lalu kak Putra adalah ketua panitia dalam setiap acara yang organisasi mereka buat.
Baiklah, kita lihat dia bilang apa

Kak putra  : " p "

Meisya.An : " iya kak?"

Kak putra : " gimana ni dek? Kita harus ganti ketua secepatnya,belum lagi acara acara selanjutnya. Struktur organisasi kita harus jelas, agar acara yang dihasilkan kelak jelas juga. "

Meisya.an : " iya kak, gimana ya.. gimana kalau kita rapat dulu?"

Kak putra :" duh ,kakak sibuk belakangan ini dek "

Meisya.an :" sya pikirkan waktunya dulu ya kak, lalu sya kabari kakak "

Kak putra : " gini deh, ada temen kakak yang akan bantuin adek. Kakak udah kasih kontak adek kemarin sama dia. Atau adek chat aja duluan , namanya Zeinn dek ",

Meisya.an :" iya kak ,iya . Nanti sya hubungi ya kak beliau. "

Kak putra : " ok"

Siip, meisya bingung. Katanya kak zein yang mintak kontak dari kemarin . Tapi kenapa belum di chat. Kalau semakin lama tugas meisya semakin menumpuk. Meisya tak bisa menjabat sebagai ketua karna ia sudah kelas 3. Urusan nya harus ia fokuskan. Tapi tak mungkin meisya mengesampingkan salah satu. Karna keduanya adalah kewajiban meisya

Baiklah,

Sejam

Dua jam

"Ah, sudahlah aku chat saja kak Zein duluan. Toh bukan apa apa harus chat lakilaki duluan. Kalau bukan karna organisasi, pasti aku sudah gengsi. Ini saja sedang berkelahi dengan gengsi ku. " Pikir meisya dalam hati

Meisya.an : " kak Zein? "
Meisya.an : " ini Meisya kak, yang kontaknya kakak minta ke kak Putra.

Sudah di kirimkan,
"waktu juga sudah pukul 21:39 WIB. Apa sudah tidur , Maklumlah, kak Zein pasti seusia kak Putra, dan sibuksibuknya disemester Akhir dalam bangku Perkuliahaan. "

DRRTTT

Tanda bahwa ada pesan masuk di Whatsapp. Meisya sedang membaca buku fisika. Ya, meisya menyukai pelajaran itu. Tapi bukan berarti dia mengerti sepenuhnya..

Zein noval : " ohh iya, kamu meisya ya? Ya ya, kakak tau. Kakak sedang diluar. Nanti saja ceritanya ya. Sebentar lagi kakak pulang "

Meisya membaca pesannya
Memangnya meisya mau cerita apa ya?
Meisya memang sedikit telmi dalam berfikir.
Tapi bukan berarti bego banget, serius.

Meisya.an : " cerita apa ya kak?"

Zein noval :" lah? Cerita apalagi selain organisasi kita sya"

Ternyata meisya memang bego,gais.

Meisya.an : " ohh iya kak. Ditunggu"

Sudah,jangan banyak tanya meisya pikir. Kalau meisya tidak mengerti nanti saja dia  tanya, atau dia tak perlu bertanya banyak banyak nanti beliau malah muak dan tidak jadi membantu meisya . Meisya harus melepas beban itu segera.

Meisya kembali melanjutkan membaca buku Fisika, ia lirik jam dinding sudah agak larut.
Dia harus tidur, tidak mungkin meisya harus terlambat lagi.
Kalau kak zein mengirimi nya pesan, akan di balas kembali besok.

Baru hendak tidur, hp nya bergetar,
Sepi sekali ya hp meisya ? Hanya masuk notif dari satu orang, dan pembicaraan tentang organisasi.
Ada dari beberapa grup, cuma tidak dia nyalakan notifnya. Jadi meisya  akan menerima notif dari orang yang mengiriminya pesan secara pribadi.

Zein.noval :" sudah tidur sya? Kakak barusan pulang. Ayo cerita masalahnya sekarang apa "

Terpaksa meisya mengurungkan niat untuk tidur,karna apabila masalahnya  selesai, beban nya setidaknya tidak terlalu berat.

Meisya.an :" gini kak, sya mau ngundurin diri jadi ketua. Karna sya udah kelas 3, sya tau sya ga sesibuk kakak kakak semua. Tapi sya coba fokus yang benerbener jadi kewajiban sya. Sya pengen jadi anggota saja. Yang tidak memikirkan keras bagaimana acara lancar , sya juga cape , apaapa semua sya kerjain sendiri karna struktur belum jelas "

Zein noval :" sya? Kakak telfon aja ya?"

Meisya.an : " jangan kak, baca aja ih udah panjang panjang juga meisya ketiknya "

Zein noval :" kakak capek sya "

Meisya.an :" capek dengerin sya cerita?"

Zein noval : " hahah iyaa "

Meisya.an :" ya sudah. Besok saja "

Zein noval :" eh engga engga, yauda lanjut ceritanya"

Meisya.an :" dengerin tapi ya?"

Zein noval :" iyaa syaa iyaa"

Meisya bercerita panjang lebar ke kak zein.
Dia banyak beri masukan tentang organisasi ini, mereka sudah punya beberapa list yang harus dikerjakan dalam minggu ini.

Menyenangkan dapat dibantu olehnya ,  meisya pikir, semakin dewasa seseorang maka ia akan mudah bergaul dengan siapa saja.
Enak juga jadi orang dewasa.

Ngomong ngomong tentang kak Zein Noval, meisya pernah bertemu dengan nya sekali dalam sebuah acara keorganisasian. Tapi karna meisya tidak begitu mengenalnya, ya mau bagaimana. Meisya bicara hanya dengan kak mia dan kak Putra pada saat itu.
Dan meisya hanya menyapanya ketika meisya pamit pulang dari acara itu.

Cuma sebatas itu.

23:58 , meisya melirik jam dinding yang hampir menunjukkan waktu tengah malam.

Setelah mengakhiri percakapan yang lumayan panjang dengan kak zein, meisya memutuskan untuk tidur dan menjalankan list yang deadlinenya dalam minggu ini.

.
.
.
.

" Pagiii isti " meisya menyapa isti yang baru datang dan menduduki kursinya.
Ini masih pagi sekali. Seperti biasa, meisya adalah anak SMA pertama yang datang kesekolah. Tebak jam berapa meisya sampai?
06:24 WIB. Padahal meisya juga tidak piket. Meisya hanya tidak suka keterlambatan. Kecuali karna sesuatu berhalangan.
Bagaimana? Mesya anak yang disiplin kan?

"Mukanya sebel banget sih isti " meisya tetap menggoda isti,
meisya ini adalah anak yang pecicilan,ketua kelas dikelasnya dan cerewet bukan main, suka ngambek bahkan sama guru. Kadang kadang meisya terlihat dewasa kalau ia sedang terjebak dalam masalah. Sisanya?
Ia adalah gadis paling cerewet bahkan soktau sepanjang masa.

" Aku lagi gak mood" isti menjawab sekenanya, singkat padat dan jelas. Meisya pikir dia mengerti.
Meisya mengangguk anggukkan kepalanya.

" Tapi isti,ku pikir harimu akan menyenangkan kalau sering senyum, jangan moodyan sih kenapaa " isti menatap meisya sinis. Seakan berarti 'lo bisa diam gaksih?' meisya hanya cengar cengir .

Kemudian yang lain menyusul berdatangan satu per satu .
Membuat perasaan meisya sedikit aman karna setidaknya dia tidak didalam kelas dengan isti yang seperti mau menimpuk kepalanya pakai meja dan kursi.

Ah, meisya memang terkena delusi paranoid.

------


INVISIBLE SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang