2.Sirnanya Kebahagiaan

23 3 0
                                        

      Keluarga Alexa pun sudah sampai di Bandara. Ya hari ini mereka akan berangkat ke Paris, lebih tepatnya Papa , Dion dan Caitlin yg berangkat. Alexa ingin ikut tetapi ia masih ada ujian esok harinya.

     "Pa, kak, bang.. Kalian hati2 ya dijalan, pokoknya kalau ada apa² segera telpon ke Mama. Dan kalau udah sampai telepon Mama juga ya" Mama
"Iya ma," ucap Papa. Papa pun menarik Mama menjauh dari anak²nya.
"Ma, kalau nanti ada terjadi sesuatu, mama jagain Alexa ya.. Jangan buat dia sedih dan selalu buat dia senang. Jangan pernah ngelarang² dia buat ngelakuin hal yg disukai" titah Papa.
"Papa kok ngomong gitu sih pa? Kita harus sama² buat ngerawat ke3 anak kita ya" Mama. Papa hanya tersenyum lalu kembali ke anaknya.

     Ketika akan memasuki area, Alexa dan Mama hanya melambai tangan mereka lalu menangis. Mereka ber3 pun membalas lambaian tangannya lalu tersenyum. Akhirnya pesawat pun Take of. Mereka ber2 pun menyaksikannya lalu pulang.

     Malam hari tiba,ketika mereka menonton TV Mama pun merasa gelisah. Alexa yg sedari tadi berada di pelukan Mama pun menyadari kegelisahan Mamanya.

     "Mama kok gelisah gitu? Kenapa?" tanya Alexa melirik Mamanya. Mamanya hanya menggeleng. "Ohya ma, kok Papa belum ngehubingin kita ya? Harusnya kan Papa sama yg lain udah nyampe." Alexa
"Mama juga gak tau nak, kita positive Thinking aja ya nak" ucap Mama.

     "BERITA HARI INI. TELAH TERJADI KECELAKAAN PESAWAT LION-AIR ATAS PENERBANGAN JAKARTA-LONDON DENGAN PENERBANGAN PUKUL 7.00. DI DUGA SEMUA PENUMPANG TIDAK ADA YANG SELAMAT. SEKIAN INFO KAMI MELAPORKAN" Melihat itu, Alexa dan Mamanya pun terkejut. Lalu mencoba menghubungi Papa tapi tidak aktif begitu juga dengan Dion dan Caitlin.

     Karena khawatir, mereka pun langsung berangkat ke pusat informasi dan administrasi bandara tersebut dengan beberapa pengacara. Sesampainya di sana, tim info tersebut menginformasikan kepada seluruh keluarga korban yg datang pada saat itu agar membawa jenazah keluarganya. Lalu dengan perasaan sedih dan tidak ikhlas keluarga Alexa pun membawa jenazah keluarga tercinta mereka untuk dikebumikan.

     "Hikss.. Papa jangan tinggalin Lexa Pa, hikss kak cait sama kak ion juga hikss jangan pergi.." isak Alexa  dan Mamanya hanya menangis. Lidahnya sudah terlalu kelu untuk mengeluarkan suaranya. Tak jarang Alexa dan Mama nya pingsan secara bergantian.
Setelah itu, mereka mengantarkan keluarga tercintanya itu ke istrahat terakhirnya lalu dengan bermandikan airmata, mereka pun kembali ke rumah.

     Di rumah, Alexa tak henti²nya menangis hingga ia sakit. Hal itu membuat Bastian sahabatnya hanya termenung di sekolah tanpa kehadiran Alexa di sekolah.
"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Pa.. Kak cait ,kak ion.. Kenapa kalian ninggalin alexa? Kalian bilang kalian bakalan pulang dgn selamat terus bawa oleh² ke lexa sama Mama, apa kalian gak sayang lagi sama kami hikss.." lagi² alexa menangis tengah malam sambil mengelus foto keluarganya. Disana mereka terlihat sangat bahagia.

     Hingga 1 bulan sepeninggalan keluarga Alexa, kini Alexa tidak mau bersedih lagi. Ia bertekad untuk selalu kuat dan belajar tanpa adanya keluarganya. Ditambah lagi dengan kesibukan Mamanya membuat Alexa benar² anak yg kurang perhatian. Alexa sangat hancur. Dia kuat begini karena Papanya sering datang ke mimpinya lalu berpesan untuk tidak bersedih lagi dan menjadi anak yg kuat.

Bersambung...  😥😢

By : Kak Rose 😘

    

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Badgirl Is My Destiny 😘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang