Nyata

28 6 6
                                    

Namaku Ain Kaina, panggil saja aku Ain umurku 16 tahun. Aku pecinta buku, buku yang bergenre horror, aksi dan fantasi. Apalagi isi ceritanya tentang psikopat, aku sangat menyukainya. Keseharianku hanya baca buku, makan, mandi, dan baca buku lagi. Membosankan memang tapi itulah keseharianku, karena aku tidak boleh keluar. Katanya kalau keluar bahaya.

Aku tinggal dirumah yang kecil, bersama nenek, dia selalu memperhatikanku seolah olah nenek tidak mau meninggalkanku. Aku juga punya kakak laki laki, tapi dia kerja jarang ada dirumah. Tapi dia selalu ada buatku. Dia tahu segalanya apa yang aku butuhkan. Aku bahagia. Aku tidak sendiri. Orang tuaku? Mereka membiayaiku, tapi mereka sangat jarang menjengukku aku juga dilarang keluar oleh kakakku.

Tapi aku ingin bercerita, kalian dengarkan yah.
Aku selalu bermimpi yang sama setiap aku tidur. Mimpi itu bermula pada saat aku umur 14 tahun, iya itu kejadian dua tahun yang lalu.
Sampai sampai aku diberi obat, agar aku bisa tidur nyenyak.

Dimimpi itu jam menunjukkan 00:24 dini hari. Aku sedang asyik baca buku horror. Disana tertulis bab akhir MATI!. Memang agak sedikit menantang sih saat aku membacanya. Karena semua tokohnya mati tragis oleh hantu. Terus dilembar belakang kertas ada tulisan ' BUNUH AKU! ATAU AKU BUNUH? AKU AKAN DATANG PADAMU, TUSUK MATAKU AGAR AKU TIDAK BISA MELIHATMU, POTONG KAKI DAN TANGANKU AGAR AKU TIDAK BISA MEMBALASMU KEMUDIAN TUSUK JANTUNGKU DAN AKU AKAN MATI! ' . Setelah membaca itu aku juga agak merinding, bagaimana jika itu benar? Apa dia benar benar akan datang?. Aku harus membunuh dia.

Di mimpi itu aku lari kedapur membawa pisau dan kapak kemudian kembali lagi kekamar. Bodohnya aku melakukan semua itu padahal itu mimpi, tapi mau bagaimana lagi itu kan mimpi.

Aku menunggunya dibelakang pintu kamarku yang gelap gulita sampai sampai aku tidur sambil jongkok didalam mimpiku sendiri, dengan pisau dan kapak yang ku genggam erat ditangan kanan dan tangan kiriku.

Kriieeett...

Aku terjaga saat ada suara pintu terbuka, aku gemetar ketakutan saat seseorang membuka pintu kamarku. Aku juga tidak tahu dia manusia atau bukan, tapi aku yakin itu hantu yang katanya akan mendatangiku.

Ternyata benar sosok itu hantu yang masuk mencari ku dengan cara merangkak seperti laba laba. Rambut hitam panjang lebat membuatnya terlihat sangat menakutkan dan juga dengan sengaja kuku panjang hitamnya dia gesekan kelantai hingga membuat suara mengerikan. Aku melotot tidak percaya apa yang kulihat, itu mirip ciri cirinya dengan hantu yang ada dibuku horror. Aku hanya bisa diam menahan nafasku agar tidak terdengar olehnya, tapi badan ku yang tidak bisa aku netralkan. Sekujur tubuhku gemetar hebat, seperti kesemutan. Aku mati rasa. Wajahku pucat pasi. Keringat bercucuran. Sosok itu hanya mundar mandir mencariku tanpa melihat kebelakang. Aku cuma bisa merapalkan kalimat 'akan aku bunuh.. Akan aku bunuh.. Akan kubunuh'.

Kriieeettt...

Kututup pintu.
Dia melihatku, dia menoleh, berdiri dan menatap tajam dengan wajah yang tertutup rambut yang hanya mata kelamnya yang terlihat.

Ketemu ~  ucap sosok itu, seperti menemukan mangsanya yang hilang.

Aku menatapnya bengis, aku lemparkan kapakku ke arahnya. Tepat sasaran! Aku tersenyum sumringah. Lemparanku tak meleset. Kapakku tepat mengenai kaki krempeng kanannya, darah hitam mengalir deras dengan suara teriakan bising kesakitan miliknya. Aku menghampirinya, dia berisik. Ku tusuk lehernya agar bisa diam, ternyata berhasil dia bisa diam. Kutarik pelan pisauku agar dia merasakan sakit yang lama. Dia meronta ronta kesakitan, matanya melotot marah padaku. Dia menunduk menahan sakit, dengan tangannya yang memegang erat leher miliknya.Tak sadar aku tersenyum. Kupaksa wajahnya agar menatapku. Kutusuk mata kanan kelamnya berulang kali hingga bola matanya keluar, darah muncrat kewajahku dan bajuku. Aku benci kotor. Ku tusuk lagi mata kirinya yang masih utuh

"Aww.." aku meringis saat dia mencakar lengan kiriku yang sedang memegang wajah busuknya. Aku memegang lenganku yang sedikit berdarah, kubiarkan juga pisau menggantung di matanya. Pisauku sekarang menjadi warna darah, bukan merah darah seperti manusia tapi hitam. Aku juga tidak tahu kenapa darahnya hitam, dan aku juga tidak mau memusingkan nya.

"Ternyata hantu lemah, terus kenapa aku harus takut tadi? Haha. Akan kubunuh kau." aku mengajak dia bicara, tapi dia tidak menjawabnya, sombong.

"Tapi tangan mu sangat mengganggu, kupotong ya? Nggak sakit jiga aku potong langsung" aku tertawa membiarkan dia mendengarkanku. Dia sudah tertidur lemas padahal aku hanya menusuk leher dan matanya saja. Dasar lemah.

Kucincang kecil kecil jarinya, kutusukkan pisauku ke telapak tangan dia. Kuputar pisau ku, aku berniat membolongi telapak tangan tanpa jari miliknya, tapi susah. Aku mencoba mengkuliti, tapi tidak bisa. Kupotong langsung kedua tanganya memakai kapak. Ku sumpalkan hasil cincangan ku kedalam mulutnya. Tapi kakinya sangat sulit dipotong, tulangnya sangat kuat.

"Maaf ya hantu? Aku tidak bisa memotong langsung kakimu. Pasti sakit"

Sepertinya dia berbicara sesuatu, tapi dia tidak bersuara. Kan lehernya ku tusuk dan mulutnya kusumpal!Haha.

Aku lelah, kakinya sangat sulit dipotong. Aku melihat perutnya. Aku diam sejenak, aku tersenyum miring. Kurobek! lagi lagi darah muncrat kewajahku mungkin sekarang wajahku penuh dengan darah. ku keluarkan semua isi yang ada di dalam perutnya. Ihh bau, ah aku tidak suka. Lalu kurobek lagi hingga ketenggorokan. Ada sesuatu didalam yang kembang kempis, itu sangat lucu. Ku ambil pisau yang tadi menggantung dimata sihantu. Bola matanya nempel diujung pisau, ih menjijikan. Kubiarkan saja.

Semua yang ada didalam perut ku tusuk tusuk hingga tak berwujud, aku sangat senang. Aku harus mengkuliti kepalanya. Rambutnya sangat jelek. Ah selesai, sekarang kepalanya penuh dengan darah. Ternyata aku cocok jadi seniman. Aku tersenyum lebar, bangga.

Aku capek, aku ingin minum. Aku melihat perut si hantu, Ini kan ada darah, dari pada jauh ngambil ke dapur lebih baik aku minum darah yang ada didalam perut. Aku meminumnya, hmm lumayan enak. Aku berdiri ingin menyalakan lampu, kunyalakan lalu pergi ke cermin. Aku melihat seluruh tubuhku penuh dengan darah, aku harus mandi.

Ku lihat sekeliling kamarku, sekarang kamarku kentara dengan bau amis. Kamarku seperti kolam darah, lantai merah dinding bercak bercak merah. Tapi kok merah? Bukannya tadi hitam?. Aku bingung tapi tak apalah.

Aku pergi kekamar mandi. Setelah selesai, pergi kekamar, aku memakan obat tidur. Bangun bangun aku sudah dikamar baru. Bersih lagi.
Terus aku jadi punya kakak laki laki yang baik hati.

Nah itu mimpiku, mengerikan bukan? Tapi setelah bangun, sampai sekarang nenek jadi berubah. Mata nenek gak ada, tubuh nenek jadi tanpa tangan kanan. Tangan kanannya merayap di dinding menemani ku dan nenek. Kakinya agak bengkok darah selalu bercucuran ditubuhnya, perutnya juga robek. Tapi aku tidak takut itu nenek bukan hantu.

TAMAT!

______

Hayo itu mimpi atau bukan?

*intinya:
1). Ain menjadi parno dan halusinasi karena buku yang dia baca.

2). Itu kejadian nyata bukan mimpi, tapi emang selalu kebawa mimpi sampai sekarang.

3). Yang masuk neneknya bukan hantu( hantu itu cuma halusinasi)

4). Darah hitam? Itu karena lampu mati

5). Kenapa bangun ada diruangan baru? Itu kamar rumah sakit jiwa miliknya. Dia gak sadar karena overdosis obat tidur.

6). Yang dia anggap kakak laki laki, itu dokter yang merawatnya.

7). Intinya AIN GILA!

Selesai!

Cerpen psikopat pertama😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUNUH AKU? Aku Bunuh?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang