Kendaraan mengeluarkan bunyi dari kejauhan.
Melaju dengan cepat dijalan.
Melewati kerumunan orang-orang.
Berjalan ditepian
Jatuh, tak lagi ku hiraukan.
Penuh rasa kesepian
Banyak orang, tak peduli, dan menghiraukanku.
Ku t'rus melangkahkan kaki ini,
Sembari memegang tongkat.
Diguyur rintikan hujan.
Ku menangis dalam hati.
Menerima begitu banyak cobaan.
Bagai alam mengerti rasa sakitku.
Andaikan ku mampu melihat alam ini.
Keindahannya yang elok.
Tetapi, s'karang kusadari,,
Kelebihan dan kekuranganku.
Tanpa disadari, ku mulai tersenyum
Bagai dapat m'lihat alam ini.
Suara angin, air, dan kicauan binatang-binatang.
Semua terpadu, membentuk harmoni.
Harmoni yang melukiskan keindahan alam ini.
Tuhan punya rencana atasku.
Suara adalah mataku.
Iman adalah penuntunku, penguatku.
T'lah kusadari, begitu besar kebahagiaan dalam hidupku.
Tak peduli pada s'gala rintangan
Bahkan bila mereka tak mau membantuku.
Pencipta alam ini kan t'rus melindungi dan membantuku.
Mu kan t'rus berjuang, di dunia ini.
Ku tak kan lari lagi dari kenyataan.
Ku hindari rasa benci pada mereka.
Mu t'rima s'gala kelebihan dan kekuranganku.
Sebab.. Ku t'lah terlahir menjadi diri ini.
• Naomi Amaris Siagian