2

203 16 6
                                    

[Y/N] POV

Aku keluar kamarku yang sepi. Di ruang tamu ada Ben, Ej dan Sally.

"Eh? Lah! Kok kalah? Padahal kan tadi udah nge-dodge seranganya!"

"Mungkin kamu harus melihat hal yang lebih jelas, kan kamu punya mata BEN."

"Emang kenapa? Kamu kan gak punya mata EJ"

Gaduh diantara Ben dan EJ (yang agak hqq//PLAKK), Sally hanya bermain bersama bonekanya.

"Eh, kenapa ini rame-rame?"

"Ben kalah main game"

"Ohh.. oiya, liat Jeff gak?"

"Tadi gua liat dia di dapur. Tapi sekarang gak tau di mana, kayaknya keluar. Tapi coba kamu cari aja di dapur."

"Oh, oke. Makasih Ej" balasku kepada Ej yang sedang memakan ginjal.

Aku pun pergi mencari Jeff di dapur. Aku melihat ada Jeff yang sedang mencari suatu benda.

"Hey, Jeff! Cari apa?"

"Argghh! pisauku hilang!!"

"Inget gak nyimpen di mana?"

"Biasanya ada di kamar! Tapi tadi aku lihat gak ada!"

'Kalem woi...' batinku

"Hmm.. coba cari lagi"

Jeff mengangguk kesal, lalu dia mencari lagi di kamar.

----------------------

-Beberapa menit kemudian-

Aku melihat Jeff keluar kamar dengan pisau di tanganya.

"Nah. Ketemu?" Tanyaku ahak kesal.

"Hee.. iya. Makasih ya" Jeff tertawa kecil, dia menepuk pundakku. Jeff pun mulai berjalan pergi ke luar.

"Eh, Jeff tunggu! Mau kemana??"

"Mau pergi ngebunuh. Mau ikut??"

Aku mengangguk.

"Tapi aku mau tanya Slendetman dulu" aku pergi ke ruangan Slenderman.

Tok!

Tok!

Tok!

"Uhh.... permisi?"

"Masuklah"

Aku pun masuk ke ruangan Pak Slender.

"Oh, ternyata kamu [Y/N]. Ada apa?"

Aku agak ragu menanyakan ini tapi.. mau gimana lagi?

"Uh.. itu.. aku boleh ikut ngerjain misi bareng Jeff??"

"hm.. boleh. Hati hati ya"

Aku mengangguk dengan semangat, lalu izin pergi keluar.

----------------

Kami berjalan menyusuri hutan gelap, pohon yang tinggi, dan juga pohon yang mati.

Sebenarnya aku menyimpan sedikit perasaan suka pada Jeff, aku mau bilang ini kepadanya. Tapi hanya sedikit takut, karena dia akan melakukan hal yang tidak di duga.

"Hey.. Jeff?"

"Hm?" Jeff melihatku dengan tatapan 'ada apa?' .

Aku diam sekejap, memikirkan apa yang harus ku katakan. Takutnya salah ngomong.

"Ada apa? Ayo"

"Uhhhh... itu.. anu..-"

"Oh! Itu dia victim kita, jangan bersuara."

Forever Be Mine [JTK × Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang