*

564 36 0
                                    

Lelaki dengan piyama tidur nya sesaat menjadi asumsi bahwa dirinya akan terlelap akan tidur nya.

Tapi tidak ia tak dapat menutup mata nya sama sekali. Seakan kedua mata besarnya telah terganjal sesuatu tak kasat mata.

Lelaki berumur baru delapan belas tahun bernama Ji Hansol itu mendesah tak suka.

Insomnia sering menyerah nya belakangan ini.

Drrttt..

Sebuah getaran yang diketahui berasal dari ponsel canggih nya seketika menghentikan aksi mengaduh nya pada kantuk yang tak kunjung datang.

"Yeoboseyo..." monolog nya memulai pembicaraan dengan orang disebrang sana.

"..hyung..."

"Nde.."

Hansol tertegun, ternyata teman sekelasnya -satu tahun lebih muda darinya- yang telah menelpon. Atau bisa dipanggil jun itu tengah mencoba memulai pembicaraan.

"..hyung, belum tidur.. ya!"

Hansol mendesah pelan, dilirik nya benda bulat dengan jarum yang berputar itu. Jam sepuluh lebih tiga puluh menit kurang lebih tepat nya.

"Aku sering bilang bukan! Jika belakangan ini aku sering mengalami insomnia ringan. Jangan berlebihan jun-ie"

Jun terkekeh sebentar. Hyung nya tampak kesal itu seperti hiburan tersendiri bagi nya. Lucu juga imut. Setidaknya menurut pendapat pribadi nya.

"Ne ne ne.. aku paham hyung. Sebaiknya kau segera mengatasi penyakitmu itu, okey! Aku jadi khawatir jika berkelanjutan"

Hansol tau, sebaiknya ia mengatasi hal ini. Tapi disisi lain ia juga merasa kesal, kenapa bocah ini terlalu berlebihan kepada nya.

"Jangan khawatir, kekasihku saja tidak khawatir padaku. Jadi tenang saja"

Dia membahas nya lagi.. huhh\\jun

"Nde hyung. Mianhae.."

"hmm.. tak masalah kok jun-ie. Aku paham. Akhh.. jun-ie sudah ya.. sepertinya dia mengirim pesan padaku.. daa, sampai jumpa besok"

Tutt..

Hansol segera menutup telpon nya dengan jun sepihak tanpa mengetahui orang disebrang sana mendesah begitu kecewa dengan menatap nanar panggilan terputus itu.

Jun, yang bernama lengkap lee junyoung itu hanya menyinggung kan senyum bodoh seraya menegarkan hati kecil nya sendiri. Gerutuan kebodohan ia layangkan pada diri nya sendiri.

"Tak bisa kah kau melihatku sedikit saja hyung.. aku mencintaimu tapi aku tau..

Kau sudah miliknya..."

::::::*::::::

Sepertinya kebahagian tengah berpihak pada nya. Pasalnya lelaki bertubuh tinggi itu tak bisa menahan senyum nya saat kekasih nya terus menggengam tangan nya erat.

Kekasih nya aka hojung itu mengantar hansol hingga ke kelas nya malahan. Kebahagian manalagi yang bisa ia dustakan.

Pasalnya belakangan ini hojung seperti mengabaikan nya. Hansol kesal, sangat malah. Tapi ia selalu menahan nya, rasa cinta nya terlalu besar memberikan efek besar juga untuknya mempertahankan hubungan ini.

Walau dalam hati hansol selalu merasa resah akan ketidakpastian rasa cinta hojung yang kian makin hilang dimakan jarak. Dia lelah jika harus membahas ini, karna pada akhirnya akan memyebabkan pertengkaran yang tak ada celahnya.

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang