*********

216 18 21
                                    

::::::*::::::

√Jun POV

Mata itu sangat cantik saat tertutup apalagi jika terbuka, menampilkan bagaimana besar nya bentuk nya. Mungkin akan seratus kali terlihat lebih cantik.

Belum lagi bibir merah yang pasti nya sangat manis saat dikecup itu mungkin lebih indah lagi.

Ah, kenapa membayangkan nya saja sudah membuatku terbang sih! Bagaimana nanti kalau sudah terjadi? Aku mungkin akan semakin bersemangat pastinya.

Dan jangan lupakan realita jika kemarin aku tidur seranjang dengan nya, sampai tidur pun aku tak melepaskan nya.

"Ehmm.. sudah pagi ya?"

Aku mengangguk membenarkan. Demam hansol hyung untunglah sudah mereda, walaupun aku masih saja merasa khawatir. Setidaknya tidak seberlebihan kemarin saat ia mulai terlelap dipelukan ku.

"OMO! AKU LUPA MEMBERI TAHU IBUKU.."

kutebuk jidatku secara reflek saat dengan polos nya bibir merah yang selalu ingin kukecup mesra itu berteriak.

"Hyung..~~ jangan khawatir, okey..~~ aku sudah meminta izin pada eomma mu kok lewat telpon..~~"

Dan tak lama terdengar helaan nafas lega dari bibir imut nan kecil milik hansol hyung, aku yang merasa seperti telah membantu hyung ku ini jadi merasa sangat bangga. Setidaknya kali ini usahaku sudah membuat nya senang.

Ada guna nya juga aku bersikap sok berlebihan tentang keluarga hansol hyung. Hohohohh, lanjutkan aktivitas superhero didalam hati hansol, lee Junyoung!

"Hyung.. ayo makan..~~"

Kulihat hansol hyung menaikan alis nya. Ah mungkin dia merasa janggal saat tiba tiba aku memampah sebuah nampan berisi mangkuk sup, segelas air susu, air putih, dan beberapa obat di samping nya.

Sebelum sampai ke kamar aku sudah menyiapkan sarapan terlebih dahulu jadi ya sudah siap. Akan tetapi saat aku memasuki kamar sambil membawa nampan kulihat hansol hyung masih terlelap.

Melihat wajah nya yang tentram aku jadi luluh dan menghentikan aksiku untuk membangunkan nya, barang sejenak menikmati sarapan di pagi ini.

Jadi ku taruh nampan itu di meja dekat ranjang lalu duduk sembari mengagumi mahakarya ciptaan tuhan yang cantik mengalahkan noona noona di sekolahku.

Ya, noona noona yang sering menghampiriku lalu menggoda ku dikelas ataupun luar kelas. Mereka menyebalkan menurutku dan juga sangat mengusik ketenanganku.

Tapi bukan jun nama nya jika membentak seorang perempuan, jadi ya aku selalu berusaha untuk terlihat sebaik mungkin di hadapan mereka. Ya walaupun cumak untuk berpura pura saja.

Tapi berbeda lagi kalau dengan makhluk yang tengah berusaha untuk menghabiskan makanan nya seraya memasang wajah jenuh nya ini.

Seperti nya tidak enak makanan yang kubuatkan, hansol hyung berkali kali ingin memutahkan sup itu tapi masih mencoba untuk menelan nya susah payah.

"Apa tidak enak, hyung?" Tanyaku pada akhirnya merasa prihatin melihat mimik wajah yang dikeluarkan hansol hyung.

Hansol hyung menatap ku seakan tengah mengatakan sesuatu lewat tatapan mata besar nya.

"Ehkm.. apa kau berfikir aku begini karna makanan yang kau buat tidak enak.."

Aku mengganguk penuh seraya melempar tatapan penuh keyakinan. Yang setelah nya malah dia menertawakan aku.

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang