19.sasha pulang

800 58 7
                                    

"baal"ucap mika membuat Iqbaal dan vanesha memberhentikan langkahnya

"Ya?"jawab Iqbaal singkat dan mika langsung memeluk Iqbaal didepan semuanya karena posisi Iqbaal yang tidak jauh dari tempat dimana mika duduk

Semua mata melongo kaget termasuk Iqbaal ia tidak membalas pelukan mika karena sadar keberadaan Sasha

Mata Sasha memanas hatinya pun sakit melihat mereka berpelukan ingin rasanya ia mendorong mika untuk tidak memeluk kekasihnya ini tapi tidak bisa karena keadaan mika yang tidak memungkinkan

Joan dan Chelsea merasa tidak enak dengan Sasha

"Emm..sha"Joan menepuk pundak Sasha yang ada disebelahnya

"Ngapapa.santai"ucap Sasha mencoba biasa dalam setiap katanya

"Makasih udah mau jaga gue selama ini"ucap mika dalam pelukannya

"Sama sama kan harus saling ngebantu juga"

"Mm..boleh nggak kalo aku minta kamu kesini lagi nanti temenin aku"

"Bisa"

Mika pun melepas pelukannya dan melihat Sasha sebentar juga memamerkan senyum dunianya

"Sayang jadi pulang sekarang kan"Iqbaal menepuk lembut pundak Sasha mencairkan suasana ia sebenarnya tidak enak dengan Sasha

Sasha hanya mengangguk dan mengikuti Iqbaal dari belakang setelah berpamitan kepada temannya

Didalam perjalanan tidak ada yang mulai pembicaraan dan sasha pun tak berniat untuk mengawalinya ia memilih melihat jalanan yang ia lewati

Sesampainya di asrama iqbaal,Iqbaal membatu Sasha untuk packing

"Sha maaf ya yang tadi"ucap Iqbaal mencoba mengawali pembicaraan

Sasha hanya diam karena hatinya terlalu sakit mengingat kejadian itu

"Kamu nggak papa kan"

-diam

"Maaf aku nggak ada maksud,kita cuma temanan kok nggak lebih"

-diam

"Kamu cemburu?"

"GR"

"Tapi bener kan"

"Nggak"

"Kalo boong idung kamu merah loh"

Sasha sadar dan segera menutup mukanya

"Ih apaan si"

"Jangan ditutup dong kan nggak keliatan"Iqbaal membuka tangan Sasha yang menutupi wajah cantiknya

"Ah udah ah mau mandi"ucap vanesha berdiri

Iqbaal terkekeh melihat tingkah vanesha yang menurutnya menggemaskan

Mereka sudah berada di mobil bersama barang barang vanesha

Diperjalanan Iqbaal mencoba berbicara dengan vanesha tapi hanya ditanggapinya dengan anggukan atau kata kata singkat seperti 'ya,nggak tau,terserah' karena hatinya masih sakit mengingat kejadian dirumah sakit

Tak terasa mereka sudah sampai di bandara

"Pesawatnya nggak delay kan"tanya Iqbaal

"Nggak tau"

"Jangan marah lagi dong sayang,kan ini terakhir kamu sama aku buat bulan ini masa kamu gitu sih"

"Ya habisnya kamunya juga gitu"

"Gitu kenapa emang"ucap Iqbaal pura pura tidak tahu

"Itu yang tadi,siapa yang nggak kesel sih"

"Yang tadi apa"

"Yang kamu pelukan tuh"vanesha memanyunkan bibirnya membuat Iqbaal gemas

"Masih cemburu?"

"Tau ah"

Iqbaal tersenyum

"Ya udah kamu cemburu kan?sini aku peluk biar nggak cemburu"Iqbaal menarik Sasha kepelukannya

Kesedihan mulai muncul di hati Sasha,kesedihan karena ia akan jauh lagi sama orang yang membuat harinya bahagia dan tertawa di setiap kesempatan

Iqbaal mencium puncak rambut vanesha berkali kali

"Udah dipanggil tuh"ucap Iqbaal saat panggilan pesawat yang akan ditumpangi Sasha akan segera berangkat

"Iya,kamu jangan Deket Deket sama yang lain loh"

"Mm..gimana ya"ucap Iqbaal sok memikir

"Ih"vanesha menginjak kaki Iqbaal

"Hahahaha nggak sayang,seharusnya aku yang bilang gitu ke kamu"

"Awas loh,aku masih belum maafin kamu"

"Iya iya nggak"iqbaal mencium kening vanesha

"Aku pergi dulu ya"

Iqbaal menarik tangan Sasha yang hendak melangkah kan kakinya pergi

Vanesha menaikkan sebelah alisnya

"Nggak mau kiss farewell dulu"ucap iqbaal menggoda

"Ih apaan mana ada"

"Adalah,mau kan?"

Vanesha tersenyum dan mencium pipi Iqbaal

"Hati hati,keep your health, I am here for you and I hope you so"

"I always been waiting for you to make me laugh again, makes me feel comfortable and don't want to lose and I would you like to fulfill it honey"vanesha kembali memeluk Iqbaal seakan ini terakhir kalinya mereka bertemu

"I love you so much more than any babe,aku nggak mau kehilangan kamu sekalipun itu terjadi"

Mereka pun melepas pelukannya setelah panggilan pesawat berbunyi lagi vanesha berpamitan kepada Iqbaal dan meninggalkannya

"Take care sha,jangan pernah lupa kalau kamu ada aku karena aku yakin suatu saat apa yang kamu bilang bakal gugur dan aku harap kamu bisa mertahanijnya"guman Iqbaal melihat Sasha semakin menjauh darinya

TBC

Mau tamat nih hahaha Tapi agak masih lama juga hahahaha

My Last Love |idr|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang