Gather - 모으다

3.1K 56 26
                                    

SEBELUM DI BACA, TEKAN BINTANG DI POJOK KIRI.
BIAR KITA SAMA SAMA SENENG EAK :v

KOMEN JUGA JANGAN LUPA!!

SELAMAT MEMBACA:)






*******

"Aku pikir kau sedang dirasuki setan" ejek Daniel kepada Somi.

"Yah aku juga berpikir seperti itu" kata Somi sambil mengangguk.

Daniel tertawa, "Tapi tadi itu hebat. Kau sangat cantik ketika sedang marah"

Somi menghentikan langkahnya dan menatap Daniel dengan tatapan sinisnya, "Oh jadi jika aku tidak marah, aku akan jelek. Begitu bukan?"

"Ah tidak. Jika kau bersikap lembut itu akan lebih membuat kau cantik dan jika kau selalu marah marah kau juga akan cantik dan..." Daniel menggantungkan pembicaraannya dan mulai mendekatkan wajahnya ke telinga Somi. "Terkesan Sexy" Lanjut Daniel dengan suaranya yang rendah dan berat.

Somi hanya bisa tersenyum dibalik tangannya yang kini telah menutupi seluruh wajahnya yang memerah akibat ulah Daniel.

"Kenapa kau tutupi wajahmu yang merah itu hm?" Ejek Daniel sambil mencoba melepaskan tangan Somi yang menutupi wajahnya.

"Aish kau membuatku malu" Somi masih saja menutupi wajahnya, namun tak lama kemudian dia menyingkirkan tangannya ketika dia merasakan tangan kekar seseorang baru saja memeluknya.

Somi terkejut, Daniel memeluknya begitu erat. Ingin sekali Somi mendorong Daniel, namun sekarang rasanya seakan diselimuti,begitu hangat, sehingga Somi hanya membiarkan Daniel memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Daniel.

"Kenapa kau diam hm? Angkat wajahmu yang memerah itu, aku ingin melihatnya" lagi lagi Daniel menggoda Somi, dan bisa dipastikan wajah Somi semakin memerah menahan malunya.

"Ah aniya, wajahku tidak memerah" Kata Somi masih dengan posisi yang sama tanpa memperlihatkan wajahnya. "Bisakah kau lepas pelukanmu? Disini banyak mahasiswa nanti kita akan di adukan" Lanjut Somi

"Aku tidak peduli" Kata Daniel sambil mempererat pelukannya.

Somi mengangkat kepalanya dan menatap Daniel, "Yaakk kau ini, aku tidak ingin membuat masalah disini. Ini detik detik kelulusan dan aku ingin membuat hal hal yang berkesan baik bukan buruk"

Daniel lebih mengencangkan pelukannya hingga kini Somi benar benar terjepit di antara tangannya yang kekar, "Oh seperti itu ya, kalau begitu kau harus menciumku agar aku melepaskan pelukannya"

"Yakk kau ini, mereka akan melihatnya" Somi membulatkan matanya dan mendorong tubuh Daniel, tapi sialnya Daniel lebih bertenaga daripada dia.

"Aku tidak peduli. Jika kau tidak menciumku aku tidak akan melepaskan pelukannya dan akan kupastikan ka...." kata Daniel terpotong ketika tiba tiba Somi mencium pipinya.

"Begitu?" Kata Somi sedikit bergetar karena malu.

"Emm tidak sepenuhnya benar, seharusnya kau menciumnya disini" Daniel menunjuk bibir miliknya.

"Apa kau gila? Aku rasa kau harus dirawat di rumah sakit jiwa. Disini banyak orang. Lain kali saja" Kata Somi sambil mencubit dada milik Daniel.

Daniel langsung melepaskan pelukannya dan mulai tertawa, "Baiklah kau masih memiliki hutang chagi, akan ku tagih jika aku menginginkannya" Ucap Daniel yang sukses membuat Somi mendaratkan kembali cubitannya.
"Aaa mianhae chagi" teriak Daniel kesakitan.

Somi melepaskan cubitannya dan tertawa sambil menatap Daniel yang tengah meringis kesakitan.
Daniel yang gemas melihat tawa Somi akhirnya membalas Somi dengan cubitan yang berhasil mendarat dipipi berisi milik Somi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Mine : I Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang