161 words.

2 0 0
                                    

hai.

aku ingin menulis, nanti kamu baca, ya?

semoga kamu punya waktu buat bacanya.

ini bukan surat cinta seperti apa yang Virgoun tulis untuk Starla, bukan.

aku nggak semahir itu merangkai kata-kata, apalagi sampai menjadikannya sebuah lagu.

aku cuma menulis apa yang ingin aku tulis. selamat membaca.

aku rindu.

sejak pertemuan hari itu, rasaku terhadapmu menjadi semakin menggebu setiap harinya.

terus saja ego ini sesak oleh rasa, hingga akal ikut tak sadar, terus menyuarakan rasa di seluruh penjuru kepala.

padahal, aku tahu kamu tak akan sama.

begitulah aku jika sudah merasa, tak peduli dunia mau bicara apa.

sambil terus menerka kecewa, harapan ini tak kunjung mati, bahkan terus tumbuh setiap harinya.

satu hari ia mati, tapi suri. sempat akal merdeka, berusaha memperjelas ketidakmungkinan. tapi kemudian, lagi-lagi rasa kembali berkuasa.

biarlah, aku terus menerus seperti ini. sambil terus berusaha bersama akal, menghilangkan rasa.

maaf sudah menyita beberapa menitmu untuk membaca tulisanku.

lekas tidur, ada besok yang menunggu untuk kau bahagiakan. :)

can i just writing without think about the titleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang