231 words.

1 0 0
                                    

hai, mas.

kali ini, surat ini tertuju padamu.

tolong mas baca ya.

sudahi sajalah, mas.

maksudku, semua ini. semua yang sedang kita jalani.

lagipula, aku nggak tahu kita ini apa.

pasangan, bukan lagi. sahabat, tentu saja bukan. teman? tak ada yang seperti ini, mas.

aku tak ingin lagi terikat olehmu. tentu saja tanpa kepastian mengenai apapun.

aku lelah bersamamu.

aku tak pernah kau anggap serius. semua tentangku hanyalah main-main bagimu. semua amarahku, semua perkataanku, semua perbuatanku.

jadi, untuk apa aku mempertahankanmu?

bertahan lebih lama denganmu, hanya akan membuatku semakin bergantung kepadamu, mas. dan aku benci itu. seakan aku nggak bisa melakukan sesuatu tanpamu.

yang aku sesali, kenapa kita terlanjur terlalu jauh. maksudku, kenapa kita mengenal jauh sekali?

padahal, hubungan ini seharusnya tentang kau dan aku saja, bukan ditambah dengan keluargaku, keluargamu, teman-temanku, dan teman-temanmu.

mas,

cobalah engkau belajar sedikit dewasa.

bukan, bukan lagi tentang perspektifmu terhadap kehidupan. tetapi, tentang bagaimana caranya menghargai dan memperlakukan wanita, khususnya aku.

aku telah dipahamimu, dari a-z. seharusnya dengan itu, kamu bisa membuatku tak merasa seperti ini. tapi nyatanya, tidak.

sudah jutaan kali kubilang, silahkan pergi. tolong cari penggantiku. masih banyak wanita lain yang tentunya lebih baik dariku, dan lebih pantas bersamamu. dan mungkin saja lebih bisa menghargai sikapmu.

terimakasih ya mas, atas segala apa yang kau beri padaku. terimakasih juga atas segala usahamu menahanku sehingga aku tak kunjung pergi sampai kini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

can i just writing without think about the titleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang