PROLOG

5K 97 14
                                    

"Jadilah cantik karna hati yang baik. Jadilah anggun karna hijab yg melekat"

💙💙💙

Happy Reading. Maaf untuk segala typo dan kurang kenyamanannya atas cerita saya ini. Mohon maklum karna ini cerita Islami pertama saya. Jika ada salah salah kata saya mohon sarannya. Terimakasih😊😙

Assalamualaikum wr.wb.
Namaku Farah Kanza Azzahra. Aku biasa disapa Farah. Aku seorang gadis muda yang bekerja sebagai seorang designer. Bagiku mendesign adalah caraku menuangkan keindahan. Dan sekarang aku sudah memiliki butik.

Kisah cintaku. Ah. Aku tak punya kisah cinta yg manis. Aku tak pernah pacaran seperti gadis lainnya karna itu dosa besar. Namun bukan berarti aku tak punya cinta. Aku punya tambatan hati. Tapi itu sirna ketika Ayah mengatakan "Aku akan menjodohkanmu dengan anak sahabat Ayah."

"Dijodohkan Yah?" Tanyaku tak percaya.

"Iya. Dia lelaki baik. Namanya Zidan Braenata. Dia sudah mapan dan agamanya baik. Ayah yakin dia bisa menjadi imam yang baik untukmu." Kata Ayah terlihat sangat bahagia ketika menceritakan Zidan.

Rasanya aku ingin menolak tapi takut menyakiti perasaan Ayah. Akupun hanya bisa berkata. "Terserah Ayah saja. Apa yang menurut Ayah terbaik untuk Farah, Farah setuju saja." Jawabku sambil tersenyum.

"Apa kamu tidak keberatan Farah?" Tanya Ayah mencoba meyakinkan kesetujuanku dengan perjodohan ini.
"Apa Ayah melihat keraguan di mataku?" Jawabku mencoba meyakinkan Ayah sekali lagi.

"Baiklah kalau begitu. Nanti malam keluarga Zidan akan kesini untuk melamarmu. Terimakasih Nak sudah mau menerima tawaran Ayah. Ayah nggak ada maksud apa- apa. Ayah hanya nggak mau kamu terjerumus ke pergaulan yang salah. Lebih baik kamu segera menikah karna menikah adalah ibadah terlama." Kata Ayah memberiku wejangan.

"Iya yah." Aku hanya mengiyakan sambil tersenyum tak mau menghilangkan kebahagiaan yang tengah Ayah rasakan.

💙💙💙

Pukul 18.30
Aku sudah selesai melaksanakan sholat Magrib dan tadarus Alquran. Kebiasaan yang selalu Ayah ajarkan sejak dulu bahwa aku harus menyempatkan waktu untuk membaca Alquran walaupun hanya satu ayat yang penting Istiqomah katanya. Dan sehabis magriblah waktu rutinitasku untuk membaca Alquran. Mama juga bilang jika Alquran itu punya hak untuk dikhatamkan minimal dua kali dalam setahun.

Aku berdandan karna malam ini keluarga calon suamiku akan datang untuk mengkhitbahku. Ya Allah rasanya seperti mimpi. Kaya baru kemarin aku dilahirkan. Sekolah Tk nangis, lulus SMA, masuk kuliah, sekarang udah mau nikah aja. Menurutku aku masih terlalu muda. Karna usiaku baru 22 tahun. Tapi mau gimana lagi, aku tak mau menyakiti hati Ayah yang menginginkan aku untuk segera menikah. Akhirnya aku terima dengan keputusan ini. Semoga memang ini yang terbaik untuk hamba ya Allah. Batinku dalam hati.

"Sayang anak Mama." Tiba - tiba suara mama datang membuyarkan lamunanku.

"Eh iya.. ma." Jawabku terbata bata.

"Kok anak Mama ngelamun aja. Lagi ngelamunin apaan?" Tanya Mama sambil merangkul pundakku di depan meja riasku.

"Ehhh eng..nggak papa kok Ma." Jawabku terbata sambil tersenyum semanis mungkin. Berharap Mama tidak bertanya lagi.

"Yaudah kalo gitu udah siap belum? Calon suamimu dan keluarganya sudah ada di bawah."

Deg. Perkataan Mama barusan membuat jantungku seakan berhenti berdetak. Ternyata ini beneran. Aku benar benar akan dikhitbah.

"Ayo kita turun" karna tidak ada jawaban dariku akhirnya Mamapun langsung mengajakku turun ke bawah.

Subhanallah. Rasanya jantungku berdebar tak karuan. Sungguh ini bukan mimpi kan Tuhan. Dia kan lelaki yang aku temui di pesantren kilat beberapa tahun yg lalu itu. Laki laki pertama yang membuat jantungku deg deg an. Laku laki pertama yg suara adzannya membuat seluruh tubuhku merinding. Dia cinta pertamaku ya Allah. Begitu indahkah takdirku jika dia yang akan menjadi imamku.

"Subhanalah canti ya Bi calon menantu kita" Kata Indah Umi Zidan.

Farah yang dipuji pun hanya senyum sambil terus menunduk menyembunyikan malunya dan berusaha menetralkan detaj jantungnya yang tak karuan

"Langsung saja nak Farah. Kedatangan kami kesini adalah untuk mengkhitbah Nak Farah dengan anak kami Zidan Braenata. Bagaimana Nak Farah apakah Ananda menerimanya?" Kata Wisnu yang tak lain adalah Abi dari Zidan.

Hening. Belum ada jawaban dari Farah. Tak lama kemudian Zidan yang membuka bicara.

"Farah. Bagaimana? Apa kamu bersedia menjadi istriku?"

Deg. Tubuh Farah serasa mati rasa. Subhanalah ternyata seperti ini rasanya dilamar oleh orang yang diam diam kita kagumi. Ya Allah engkau sangat baik. Engkau sungguh baik. Engkau hadirkan rasa cinta pada hati hamba dan sekarang engkau membuat cinta ini merekah bahagia. Ya Allah hamba Pasrahkan semuanya padamu. Jika dia memang jodoh hamba semoga keputusan hamba benar untuk menerimanya.

Aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Pertanda menyetujui lamaran Zidan. Semua yg di ruang tamu pun tersenyum bahagia.

"Alhamdulillah" Semua orang mengucap hamdalah bersama.

"Lalu kapan pernikahannya akan dilaksanakan?" Ayah kali ini membuka suara.

"3 bulan lagi aja Riq. Aku masih ada tugas di luar kota soalnya 2 bulan kedepan." Kata Pak wisnu.

Akhirnya semuanya setuju dengan ini. Aku dan Zidan akan menikah 3 bulan lagi. Bagai dihujani beribu bintang. Bahagia. Seperti ini ternyata rasanya jatuh cinta pada orang yang dikirim Allah.

Terimakasih ya Allah atas cinta yang kau hadirkan di hatiku
Terimakasih ya Allah atas nimmatmu yang tiada henti
Aku tak tau harus berkata apa lagi atas kebahagiaan ini
Sungguh, aku berterima kasih padaMu ya Rabb
Semoga cinta ini memang benar karnaMu dan semoga dia memang jodoh yang Engkau kirim untuk menyempurnakan hidupku. Aamiin...

💙💙💙

Yeayyy alhamdulillah akhirnya aku punya cerita islami juga.
Maaf kalo partnya pendek pendek. Sengaja pendek pendek biar setiap minggunya bisa update.

Yang pensaran sama kelanjutannya. Yang pengen lanjut komen dong biar aku semangat nulisnya hehehe #authorngarep

Btw. Maap kalo agak ngelantur atau bagaimana karna emang masih belajar dan authornya sendiri masih anak SMA masih jomblo belum nikah belum dikhitbah. Wkwk

Saran dan tanggapan kalian sangat aku harapkan. Terimakasih❤❤❤

Oh ya jangan lupa follow instagram aku ya
@idhachristie

Dear Imamku (Idha Christy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang