Capt 2

273 26 0
                                        

    Luhan berjalan keruangan kepala sekolah dengan santainya, bahkan ia tidak terlalu memusingkan cemohan dan juga tatapan yang seakan menusuk yang diarahkan semua siswa dari dalam kelas kearahnya, katakanlah bahwa ia sangat cuek akan hal itu, terkadang memang kita harus begitu kan? Walaupun kita terkesan cuek tetapi tetap saja kita harus bersiap dengan segala kemungkinan yang ada telinga dan mata hanya memantau.

Sesampainya diruangan kepala sekolah luhan segera mengetok pintu ruangan tersebut

Tok tok tok
" Masuk "
"Annyeonghaseyo chen samchon" sapa luhan kepada kepala sekolah yang bernama chen.
"Annyeonghaseyo luhan, sudah aku katakan panggil aku dengan benar jika kita berada disekolah"

"hehe maaf chen samchon, nugaan kita sedang berdua jika didepan semua murid dan guru baru aku akan memanggilmu dengan benar" sahut luhan sambil berjalan menuju sofa yang terdapat disana lalu mendudukinya

"huff, untung ponakan, untung sayang, untung dalam misi jika tidak sudah aku tendang kamu keluar sekolah ini" batin chen yang sibuk merutuki prilaku keponakannya yang aneh bin ajaib tetapi jangan salah biar bagaimana pun ia tetap sayang bahkan jika ia diminta untuk memberikan gunung fuji ia akan memberikannya tetapi uang untuk membeli gunung itu tetap dari luhan, ayolah bung jaman sekarang tidak ada yang diberikan secara percuma ferguso jika pun ada yang seperti itu yakinlah dia patut dipertahankan

"samchon"

"hm"

"ih dasar aneh"

"siapa yang kau bilang aneh?" tanya chen dengan wajah angkuhnya *jujur ni ya chen gak cocok pasang wajah angkuh, ya ini sih menurutku ingat beda orang beda pendapat, beda pola pemikiran walapun kita sama- sama bernapas*

"ya samchon" jawab luhan tampa rasa bersalahnya karna sudah mengatai pamannya sendiri.

Plak
"Bagaimanapun aku ini pamanmu" 'dosa apa yang hamba miliki tuhan kenapa kau berikan aku keponakan model begini' ratapan penuh derita chen panjatkan kepada tuhan bahkan jika bisa ia pasti akan protes kenapa ia diberikan keponakan yang memiliki akhlak tipis begini

"yak samchon sakit" keluh luhan sambil mengusap kepalanya. Tanpa mendengarkan gerutuan dari keponakannya chen segera menghubungi guru yang akan menjadi wali kelas luhan.
"Annyeonghaseyo"
"......"
"segera keruangganku"
"......."
"hm" panggilanpun terputus secara sepihak oleh chen, tampa menunggu waktu lama pun guru yang tadi dihubungi oleh chen pun datang.

Tok tok tok
"masuk"
"Annyeonghaseyo Mr.Chen" sapa guru kim

"annyeonghaseyo Mr.Kim, ini murid barunya namanya xi luhan, xi luhan ini Mr.Kim wali kelasmu" ucap chen sambil menarik luhan supaya mendekat "jadi ini murid barunya?"

"ne, saya murid baru disini Mr.Kim" ucap luhan sambil membungkukan badannya dan memberi senyum terbaiknya

"baiklah mari saya antar kekelas"

SKIP TIME

Didalam kelas XII A murid masih banyak yang bergosip, melakukan hal-hal konyol, tidur, duduk diatas meja, bahkan jangan lupakan segelintir siswa yang duduk dipojok belakang kelas hanya untuk bermain game bahkan menonton drama dan hanya sedikit yang sedang membaca buku pelajaran bisa dikatakan keadaan kelas tersebut tidak jauh berbeda dengan pasar, semua itu lenyap ketika sang ketua kelas berterik dengan lantangnya "Mr. Kim datang kembali ketempat duduk kalian semua"

Tidak semudah itu maemunah biarpun ia berterik menggunakan pengeras suara yang digunakan di dalam demo pun tetap tidak ada yang mendengarkannya, tidak lama setelah teriaka itu Mr.Kim memasuki kelas XII A dengan wajah galaknya sehingga semuanya berlarian kesana kemari, bahkan sampai ada yang menabrak satu sama lain dan bahkan ada yang terjatuh dari atas meja hanya untuk kembali ketempat duduk masing- masing diam dan duduk ditempat mading-masing.
"Annyeonghaseyo" sapa Mr.Kim

"Annyeonghaseyo Mr.Kim" jawab semua murid dengan serempak

"hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari LA, silakan masuk" titah Mr.Kim kepada luhan "perkenalkan dirimu" sambungnya

"annyeonghaseyo xi luhan salam kenal"

"puff.., Mr.Kim tidak salah dia murid barunya?" tanya sehun yang mengundang gela tawa dari chanyeol,kai,iren,joy,dan lisa

"Mr dia tidak mungkin murid pindahan dari LA" sambung kai

"palingan dia hanya murid dari sekolah biasa" ucap chanyeol

"sekolah ini kekurangan murid dari kalangan atas sampai menerima murid seperti dia disekolah ini" ucap joy menimpali

"benar, sekolah ini hanya akan menjadi penampung murid yang seperti dia" sambung iren dengan sorot mata yang menjijikan bagi luhan tentunya, mungkin jika luhan bisa ia akan meloncat kedepan iren lalu mencolok mata itu enggunakan tusuk gigi kedengaran menyenangkan bukan?

"diam kalian semua jika tidak ingin Mr hukum" semua pun terdiam karna perkataan Mr.Kim, habis sudah kesabaran Mr. Kim dengan kelakuan dari murid-muridnya ini

"baik luhan kau duduklah disamping baekhyun, byun baekhyun angkat tangamu" merasa namanya dipanggil baekhyun pun mengangkat tangannya

"ne...Mr" jawab luhan sambil membungkukkan badannya lalu berjalan kearah baekhyun, disadari ataupun tidak sechankai melihat luhan menyeringai ketika melewati bangku iren, joy, dan lisa.
"yeoja yang aneh" batin mereka bertiga.

.

.

.

nerd? realy? (hunhan gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang