[Fey]

985 32 1
                                    

Typo Mahakarya Terindah

.

.

"Maaf membuatmu menunggu lama,aku berlari agar cepat sampai disini" ucap Fey yang terengah-engah kesulitan mengambil nafas kemudian mulai duduk di sebelahku

"Tidak masalah" jawabku

Milea POV-
Aku memandang setiap sudut Fey dengan seksama sembari mengingat setiap detik yang dulu kulalui bersamanya.

Tangan lembut yang dulu sering menggenggam tanganku,mengacak-acak rambutku,bahkan aku masih ingat kapan terakhir kali jariku bersentuhan dengan tangannya.

Bahu yang sering menjadi sandaran ku dulu saat menonton film,dan juga dada bidang yang dulu sering kujadikan bantal hanya sekedar untuk mendengar detak jantungnya.

Senyum yang dulu bisa membuatku berdebar tak karuan

"Aku sangat senang sekali kau memintaku menemuimu disini" ucap Fey senang

"Kau terlambat karena bingung memilih sepatu kan?" tebakku asal

"Kau tau?ahh bahkan kau masih ingat kebiasaan ku" jawabnya

"Tentu,4 bulan bukan waktu yang singkat" ucapku

"Dan waktu itu yang selalu ingin ku perjuangkan tanpa ingin ku akhiri" ucapnya lirih

"Aku tak bermaksud menghancurkan semuanya" sesalku

"Muffin,bisakah kau kembali memanggilku seperti itu Lea?" ucapnya yang berubah jadi sendu

"Aku belum benar-benar mengakhiri semuanya Lea,bohong jika tidak ada yang berkesan diantara kita selama ini.kau bagian terindah di hidup ku,dan kau tak ingin mengubahnya itu sebabnya kau mengakhiri bukan?aku mengerti" ucap Fey

"Maaf untuk semuanya,aku tau kau tak akan memaafkan ku. Dan aku sadar,memintaku kembali bukan lah hal yang tepat.aku hanyalah mimpimu yang tak akan terwujud" tambahnya

"Dengar Fey,jangan seperti ini.aku memintamu kemari untuk memastikan pertemanan kita,aku ingin kita berteman seperti sebelum kita memulai semuanya.tapi kenapa akhir-akhir ini kau menghilang?apa sesuatu terjadi padamu?" tanyaku

"aku mengerti,dan aku tidak apa-apa" jawabnya berkaca-kaca

"Apa harus seperti ini?aku sungguh masih mencintaimu" ungkapnya

"Kau bisa menyimpannya Fey,dan berikan itu pada wanita mu nanti,seperti nya aku harus pergi sekarang.aku sudah memastikan dirimu baik-baik saja"

"Secepat itu kah rasamu hilang Lea?" tanya nya

"Tak ada rasa yang hilang Fey,hanya saja masanya saja yang berbeda" jawabku berusaha memberi penjelasan.

Tapi saat aku ingin beranjak pergi Fey malah menahan lenganku

"Berikan aku satu kesempatan lagi" lirihnya

"Semua rasa sudah kuputuskan untuk kutiadakan bersamaan dengan kesalahanmu waktu itu Fey.aku saat itu memang sangat marah padamu,tapi sekarang tidak lagi. Aku harus pergi sekarang" ucapku melepaskan genggaman Fey

Author POV-
Fey hanya bisa memandangi kepergian Lea dengan tertunduk menangis,Fey baru saja kehilangan cintanya untuk yang kedua kali,cinta yang selalu ia jaga selama ini

💙💙💙

Langit sore dengan semburat jingga di Kota Malang,diatas atap sekolah terlihat seorang gadis cantik yang tengah berdiri dengan merentangkan kedua tangan dan mulai menutup kedua matanya perlahan,mencoba menikmati sore ini dengan damai

Seakan perlahan tersadar membuat nya menghentikan kegiatannya,gadis itu pun mulai membuka matanya kembali kemudian meraih benda tipis di saku blazernya menampakkan sebuah pesan singkat

Whatsapp Messenger
From : Mama

Kau dimana?tadi doni kesini

[ ] Balas


Dia mengeluarkan tampilan menuju halaman utama Iphone nya kemudian mulai mengambil sebuah headseat di saku ranselnya dan mulai menggunakannya lalu memasukkan iphone nya ke dalam saku blazer lagi

Walaupun kau jauh,cintaku takkan hilang

Perlahan kepingan kenangan-kenangan masa lalu itu hadir lagi,ada bahagia,luka,kecewa dan juga air mata.

Dia mulai meneteskan air mata perlahan.mencoba untuk sedikit menarik sudut bibirnya keatas

"Aku rindu " gumam Lea

Terdengar suara canda gurau sedikit jauh darinya,matanya kemudian terhenti saat melihat sepasang kekasih sedang berjalan bergabdenga dengan sangat mesra penuh cinta dibawah sana.

Lea POV-
Perlahan kubuka mataku perlahan saat ku mendengar ada sedikit suara canda seseorang di kejauhan sana.mataku seakan berhenti melihat sepasang kekasih tengah bermesraan di bawah sana,dengan tatapan penuh cinta. Laki-laki itu adalah doni.

Tanpa sadar tanganku sudah bertengger di dada,menyentuh bagian yang begitu nyeri kurasakan. Sedangkan tangan kananku terkepal erat.

Aku tak bisa mengabaikan rasanya,tubuhku mulai kaku,bahkan mungkin tak bisa bergerak sama sekali walau hanya sekedar menghapus air mata yang dengan derasnya mengalir dari sudut matanya.

Tanpa kusadari,tanpa ku mengerti kakiku yang mulai kaku itu perlahan melemas hingga membuat ku duduk jongkok dengan wajah yang kusembunyakan diantara kedua tanganku.aku mulai terisak pelan.

"Kenapa rasanya masih begitu sakit?" lirihku

Tiba tiba datang seseorang memelukku,mencoba menenangkanku membuatku reflek mendongakkan kepalaku kemudian beralih menatapnya

Tapi aku makin terisak

"Apa harus sesakit ini?" tanyaku padanya

"Kuatkan hatimu Lea,aku ada untuk mu,selalu. Jika kau mulai lelah seperti ini,kumohon kembalilah padaku,aku akan mengobati lukamu" ucap laki-laki itu

"Terimakasih Rey" balasku

"Jangan dilihat" ucap rey saat aku akan melihat kearah doni lagi,dan itu membuatku mengangguk kemudian menunduk kan kepala saat mendengar perintah nya .

Reyhan mulai merengkuh tubuh mungilku kedalam pelukannya

"Terimakasih" lirihku

"untuk apa?" tanyanya

"Semuanya" balasku sambil menunjukkan sedikit senyumku

"Itu sudah menjadi tugas dan kewajibanku lea" jawabnya

"bahkan setelah aku menolak mu?" tanyaku

"Iya,aku selalu untukmu. Untuk sekarang , nanti dan selamanya" balasnya

"Menangislah,keluarkan semua sakit mu. Tapi setelah itu jangan menangis lagi,aku tak akan tinggal diam" Ucapnya.

Isakanku bertambah keras,kedua tangan ku masih meremas seragam reyhan
Dan aku merasakan Reyhan yang semakin mempererat pelukannya.

Cinta Sebatas Patok Tenda [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang