My Family

4 0 0
                                    

Sesuai janjinya, Thala harus dijemput hari ini. Ia tak ingin membuat khawatir lagi semua orang seperti kejadian kemarin. Saat mobilnya kempes dan handponenya lowbatt tapi ia tak membawa powerbank, berakhir dengan dia pulang telat karena menunggu taksi lewat.

Thala berjalan melewati koridor, namun ada yang berteriak memanggil namanya.

"OCTAAAAAA!!!"

Merasa dipanggil, Thala berbalik. Tak disangka orang yang memanggilnya sambil berlari dan hampir saja membuatnya terjengkang. Untung saja ia kuat menahan dorongan temannya itu.

"Weh santai, apaan sih?"

"Lohh-hh huh, loh-hh.."

"Sabar, tarik nafas dulu. Ntar lo mati gue gamau tanggung jawab jir."

"Huhh—huhh... anjir, lo nyompahin gue koid"

"Ya apa makanya?"

"Lo beneran pacaran sama kak Miguel?"

"Lah kata sapa coy?"

"It-ituuu, dia lagi duel sama kakak-kakak ganteng rebutin lo?"

"Apaan si lu gajelas ah, bye gue mau balik."

Didekat gerbang sekolah terdapat si kembar sepupunya.

"HEH!! LO DARI MANA AJA NYET?"

"Apaan woy, dateng-dateng di gas ae?" Thala heran, kenapa semua orang mencarinya hari ini.

"Lo hari ini dijemput kak Keenan?"

"Iya, lo pada tau darimana?" Padahal ia tak bilang pada siapa pun akan dijemput

"Noh dia lagi duel, sama si Miguel."

"Ah seriusan Nad, seriusan Nay?"

"Elah kaga percaya ya liat sendiri sono!"

Setelah mendapat kabar dari si kembar Nada dan Naya, ia bergegas menerobos kerumunan di pintu gerbang untuk menghilangkan rasa penasarannya.

Ternyata benar, ditengah kerumunan terdapat dua laki-laki yang hampir adu jotos. Meski salah satu diantaranya terlihat santai, seolah lawannya hanya angin lalu. Ketika dilihatnya Miguel hendak menonjok Keenan, seketika Thala berlari dan berteriak.

"EHH.. STOOOPPP, APA-APAAN SIH?!!"

"Dia bener pacar kamu Thal?" tanya Keenan to the point.

"Kata siapa kak? Aku emang deket sama dia, tapi kita ga pacaran." Jawaban Thala membuat Keenan semakin terlihat dingin.

Eeehhh es batu kali ah

"Lebih baik jauhin aja cowok kek gini doang," ujar keenan datar.

Mendengar itu membuat Miguel tersulut emosi, dan hampir melayangkan pukulannya jika saja tidak ditahan oleh Thala.

"STOOOPP!!! Apa-apaan sih? aku gak tau ya, kak Miguel ternyata sekasar ini. Beruntung aku tau duluan. Lagian pak Jono diem aja sih? Harusnya kalo ada yang gini tuh dilerai pak, bukan malah diliatin!" thala mempertanyakan adanya pak satpam yang ada disekolahnya, tapi saat ada terjadi keributan bukannya melerai malah ikut menonton, menurutnya.

"Gak gitu toh non, wong bapak nih udah lerai. Tapi kata masnya yang itu," menunjuk kearah keenan. "ga usah pak biarin aja. Gitu katanya non. Bapak tuh bukan nontonin, wong bapak tuh mengawasi takutnya malah pukul-pukulan beneran."

"Udah, pokoknya aku gamau tau. Kalian maafan!"

"Ih ogah gue!"

"Kamu pikir saya mau, minta maaf sama bocah kaya kamu?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 02, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WHAT WE ARE?Where stories live. Discover now