#3 (awal)

103 18 4
                                    

                "Tik tok tik tok tik tok" bunyi jam dinding yang sedari tadi berdetak,saking sunyi nya kelas ini. Hari ini adalah masa orientasi hari kedua sekaligus masa orientasi hari terakhir. Entah mengapa tahun ini masa orientasi hanya diadakan selama 2 hari.Ya, hari ini hari sabtu. Hari libur. Tapi entah mengapa sekolahku  mengadakan masa orientasi saat hari libur. Mungkin mereka ingin mempersingkat waktu . Hari ini aku masih mengajar di ruang 5. Antara senang dan malu. Keduanya menyatu hingga susah untuk dibedakan. Tapi, untungnya aku memiliki tingkat kepercayaan diri yang bisa di bilang tinggi. Walaupun hampir goyah kalau dia menatapku.

                Mereka semua sangat serius mengerjakan tugas yang ku berikan. walaupun terkadang ada beberapa suara yang menyeruak di telinga ku. dan juga ada beberapa pasang mata yang melihatku. dan salah satunya miliknya. entah mengapa setiap dua menit sekali matanya mulai menyoroti ku. awalnya aku berpikir ada yang salah dari penampilanku. tapi, nyatanya tidak. berusaha untuk tetap tenang dan tidak canggung,hanya itu yang dapat ku lakukan.

            "kringgg kringgg" suara bel pulang berbunyi. suaranya bercampur dengan sorak sorai murid-murid yang tidak sabar untuk pulang, mungkin karena kelaparan.

           "oke.. kalian semua boleh pulang.tugasnya ngak usah di kumpulin, di simpan aja buat belajar " kataku dengan suara lantang.

          "baik kak" jawab mereka.                                                                                                                          perlahan semua murid keluar meninggalkan ku sendiri. merapikan buku,bergegas meninggalkan ruangan yang sudah di tinggalkan semua siswa baru.

          "dap dap dap"aku mulai melangkah menuju pintu keluar. sekolah ini nampak mulai sepi dengan satu bunyi bel. di teras-teras kelas masih nampak beberapa anggota osis yang duduk menggosip. hari ini aku benar-benar tidak berjumpa dengan Gaby maupun Syifa. Suaranya pun tak terdengar olehku. Padahal,suara mereka yang paling heboh di sekolah ini. mungkin saja mereka tidak mengikuti kegiatan hari ini.

            Berjalan menyusuri lorong kelas yang nampak sepi,terasa bulu kudukku mulai berdiri satu-satu. Rasanya ada orang yang mengikutiku,namun saat ku menoleh kesegala arah tak kudapati satu orangpun. Semakin aku melangkah,semakin juga aku merasa cemas.Aku merasakan sebuah tangan memegang pundakku,aku sangat panik dan spontan aku berteriak. Namun,mulut ini berhenti berteriak saat sebuah tangan mulai menutupnya . Tanganku mulai mencengkram pergelangan tangan itu lalu menghempaskannya menjauhiku.

"lo?! ngapain lo disini. ngapain lo ngikutin gue?!"

"engggg.. santai aja keles,gue juga ngak ngapa-ngapain lo kok" jawabnya santai

"emang ya! lo itu dari dulu nyebelin banget! "jawabku sambil menahan tangan yang sedaritadi kukepalkan untuk menonjok matanya.

Tiba-tiba ia memajukan wajahnya hingga sangat dekat dengan wajahku. "nyebelin tapi ngangenin kan?" jawab Adi dengan senyum percaya dirinya sambil menarik hidungku.

"najis gue dengernya, ngapain sih lo ngikutin gue? emang lo ngak ada kerjaan lain apa?"tanyaku sambil berjalan menuju sebuah bangku taman yang di taruh di depan kelas.Apakah menurut kalian sekolahku aneh?.

" gue sebenarnya sih ogah ngikutin lo." Jawabnya sambil ikut duduk disampingku

"kalau ogah ngapain lo ngikutin gue?!" marahku

"yahh, gue kasihan aja lihat cewek cantik pulang sendirian naik angkot" jawabnya sambil menahan tawanya

"lo yah!! Ngeselin bangett!" jawabku dengan muka yang agak sedikit di tekuk. Aku mulai beranjak berdiri dengan maksud meninggalkan Adi. Namun, baru saja mau melangkah, tangan Adi mulai menggenggam tanganku.

"gue ikut" jawabnya. Sambil ikut berdiri di sampingku.

"apaan si lo!" sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Adi yang ternyata begitu kuat.

"ye..sensi banget si lo, bapernya jangan kecepatan dong.kalau lo bapernya kecepetan nanti ngak ada rintangannya,anggap aja gue adek lo" jawabnya sambil melepaskan genggaman tangannya.

"najisssss..lo ngak usah ngikutin gue lagi ya!" sambil menunjuk kearah wajahnya.

"kan tadi gue udah bilangin,gue kasihan lihat cewek naik angkot sendirian. Jadi mendingan lo ikut gue, naik motor gue" jawabnya,sambil melempar kunci motornya ke atas udara."lo orangnya keras kepala ya? Sampai-sampai di kepala lu tumbuh batu. Santai aja" lanjutnya sambil menarik tanganku.

Aku hanya terdiam mengikutinya dari belakang. Lumayan uang jajan hari ini bisa di tabung. Kami berjalan dalam kesunyian. Hanya berdua. Untungnya sekolah sudah sepi, dan anggota Osis yang awalnya masih duduk bergosip entah hilang kemana. Hal itu membuatku selamat dari gosip-gosip murahan di hari berikutnya. Adi menyuruhku untuk menunggunya di gerbang sekolah. Ia datang dengan mengendarai motor sport berwarna merah.

"ayok naik" sautnya sambil memberikanku sebuah helm.

"ini motor lo?"

"iyaa, hasil begal semalem. Buruan naik"

"haa?lo ngebegal?" tanyaku

"jangan banyak nanya, mulut gue bukan robot" jawabnya. Aku lupa mengatakan kalau Adi juga agak sedikit judes.

Tanpa basa-basi aku langsung naik ke atas motornya. Untungnya hari ini aku menggunakan celana jeans bukan rok.

"jangan ngebut ya" kataku

"lo takut rambut lo berantakkan? tenang aja rambut lo ngak akan berantakkan, kan lo udah make helm"

"terserah lo mau ngomong apa"

"cewek lain kalau judes makin cantik, tapi kalau lo judes makin mirip nenek sihir" ejeknya sambil tertawa pelan.

Kali ini aku tidak meresponnya, mungkin aku sudah kehabisan kata-kata. Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam menikmati udara kotaku yang belum terlalu tercemari polusi. Di tenga perjalanan Adi sempat menawariku untuk minum es kelapa, tapi aku menolaknya. Karena aku benar-benar lelah dan malas berlama-lama dengan dirinya. Sesampainya dirumahku, aku nampak bingung melihat mobil telkom yang terparkir di depan halaman rumahku tepatnya di samping toko kue milik ibuku.

"makasih yah di"

"iya sama-sama. Ngak lo suruh mampir dulu ni? Gue haus ni"

"rumah lo tuh di situ" sambil menunjuk rumahnya yang berada di samping rumahku. "tinggal lo masuk terus ambil air dan minum deh. Masalah selesaikan?"

"jadi cewek kok kikir banget si" ejeknya lagi

"bodo, gue masuk dulu"

Sepenggal Ceritaku (Coming Soon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang