#6

11 2 0
                                    

Di sekolah sedang hujan deras..

Mina POV
" Hun... nanti pulang ke rumah gw ya..."- Mina
"Kok mukamu murung begitu, Na ?"
"Gapapa kok, hun."
"Kalau ada sesuatu kamu harus cerita,  ya!"- Sehun
"Iya"

Sesampainya di rumah Mina.
"Orangtua kamu gak ada di rumah, Na?"- Sehun
"Gak, Hun."
"Ada yang mau aku omongin. Ayo ke kamarku."

Di kamar Mina.
"H..hun. S.. sebenarnya aku harus pergi.."mataku berkaca-kaca.



"Hah?!!"



"K..keluargaku pindah ke luar negri."
"Maafin aku, hun... Aku baru beritahu."
"Sudah. Jangan menangis..." Sehun meghapus air mataku.
"Ta..tapi.. apakah hubungan kita harus berhenti disini?"- aku
"Tentu saja tidak, sayang."ia mengelus rambutku.

"Aku punya sesuatu untuk tanda hubungan kita."katanya sambil mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.
Kalung ini aku pakaikan padamu. Agar kamu selalu mengingatku."ia memakaikannya di leherku.

"ia memakaikannya di leherku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini kalungnya. Gambar unicorn kesukaanku.
Lalu Sehun memelukku.
Aku menyenderkan kepalaku di bahunya.
"Hun. A..aku takut akan m..melupakanmu."aku masih terisak.

Sehun POV
Sebenarnya aku tidak rela Mina pergi.
Hubungan kami baru saja terbentuk.

Tapi, jika aku tidak merelakannya pergi dia semakin sedih.
Ya sudahlah.

Back to Mina POV

"Aku harus pergi besok, hun. Jika kau tidak mau mengantarkanku besok juga tidak apa."
"Ya. Sudah jangan menangis lagi.  Pesawatmu berangkat jam berapa?"
"10.00 pagi"
"Besok aku jemput jam 7.00 pagi ya."
"Ya"
" Kalau begitu aku pulang dulu ya."
Katanya sambil berlari ke mobilnya.
"Tapi kan hujan. Tidak lebih baik kamu menunggu saja? Nanti kamu sakit kalau kehujanan."-aku
"Tidak. Aku lebih memedulikan kamu daripada diriku. Karena kamu milikku."
Aku terdiam.
"Ya sudah. Bye!"
"Ya."
Aku harus segera menyusun
barang-barangku.

Keesokan harinya..
"  Mina! Ayo cepat nanti kamu terlambat."-mamaku.
"Tunggu ma. Aku harus mengecek ulang barang-barangku."
Tiba-tiba sesuatu terjatuh dari dalam koperku.

Setelah kulihat itu ternyata fotoku bersama Sehun.

Tes! Satu air mata jatuh.

Aku mulai mengingat semua kenangan kami walaupun hanya sebentar.

"Tidak. Aku harus kuat."

"Mina, ayo itu Sehun sudah datang!"

"Iya ma."

Saat di mobil.
Kami saling diam.
Lalu aku membuka pembicaraan.
"Hun...maafin aku ya, aku harus meninggalkanmu."
"Ya."
"Tolong jangan sedih."
"......"-sehun

Between you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang