Kring kring kringItu bukan suara bel sekolah atau sepeda ataupun jam weker, penasaran itu suara apa?? Baiklah akan ku beritahu itu suara dering handphone seorang gadis yang bergelut dengan selimutnya.
"Enghh" lenguhnya perlahan sambil meraba nakas. Meraih sipersegi kecil yang berbunyi, melirik sekilas. Menggeser sihijau yg bergetar.
"Ha-"
"Wooooiiiiii setan keboo, dimana loe??" Teriak seseorang disebrang sana sebelum gadis itu menyelesaikan kalimatnya. Anying nie bocah. Budeg gue.
"Berisik deh loe, tha"
"Berisik berisik, buruan keluar dari kandang loe" kata seorang yang dipanggil 'tha'.
"Ngapain?" Ucapnya serak
"Eehh setan kebo, kita kan janji ke kafe, Lupa loe? Buruan turun sebelum ditinggal loe." Tut sambungan diputus sepihak tanpa menunggu jawaban dari pihak lain. Dasar kutukumpret anak Satu ini. Mager sumpah.
"Wake up" menepuk pelan pipinya.Dilain tempat
" amber masih lama gak sih. Sumpah bosen banget gue nungguin disini. Haus lagi" celutuk gadis berwajah manis itu.
" setan emang siamber. Tamu bukannya dijamu malah dianggurin" Sambung gadis bersurai lurus itu.
"Tinggalin aja tu anak" Kata Mega kesal.
"Apaan deh, ga. Loe bisa duluan gih. Biar kita yg nungguin amber" sinis Aryta tak suka.
"Sorry lama" yang ditunggu sudah keluar.
"Ngapain aja sih loe didalam rumah, sumpah lelah dengkul gue bediri disini" keluh Hasri denga wajah ditekuk. Amber hanya menggaruk kepalanya dengan nyengir tanpa dosa.
"Tamu bukanya disuruh masuk atau disuguhin minum, malah dianggurin jadi patung manekin diluar" decak echa menghentakan kakinya.
"Sorry deh, peace. Lagian biasanya juga loe pada langsung nyelonong masuk aja dan ambil minum tanpa dijamu juga" Amber berusaha membela dirinya.
" Dah siap adu argumennya."ucap Rissa mencegah perdebatan berkepanjangan yang memiliki arti yang tidak berarti sama sekali. Seketika semua menatap ke arah Rissa yang sedang menunjukkan wajah datar. Mereka langsung mengangguk menginyakan. "Ya udah berangkat yuk" Kata Rissa yang dibalas anggukan dari Amber dan yang lain.Skipp
At the cafe
"Selamat datang dikafe kami" kata pelayan cafe ramah. Family Keng membalas dengan senyum sekilas.
"Rame girls. Duduk dimana kita?" Tanya echa menelisik setiap ruang mencari meja kosong.
"Pojok kosong deh. Situ aja yuk" kata Hasri menujuk meja kosong.
"Oke"
"Makan apa kita?" Tanya Grace membaca menu.
"Terserah deh. Gue makan apa aja kok. Kecuali kotoran dan sampah" kata Amber mengutak sipersegi pintarnya.
"Kalian apa?" tanya grace menatap Satu persatu temannya.
"Bakso selalu dihati " kata Aryta
"Samain aja" kata echa
"Gue emm soto " ucap Hasry
"Nasi goreng special" kata Mega
"Aku soto aja deh" senyum Rissa.
"Oke. Aku pesan dulu. Sebentar yah" Grace beranjak menuju pelayan penerima order.
"Habis ini kita kemana girls?" Tanya Aryta menatap satu persatu temanya.
"Pulang lah ngapain lagi" spontan Amber yang asik dengan handphonenya. Seketika semua yang duduk semeja dengannya menatap tak suka dengan usulannya.
"Apaan deh mber. Loe aja yg pulang sono." ucap echa tidak setuju.
"Hoo-h, mending kita kepantai gitu atau jalan jalan sekitar sini aja" usul Aryta antusias.
"Serah" kata Amber memutar mata jengah. Percuma berdebat, toh dia pasti akan kalah jumlah.
"Gimana kalau kita ke taman kota aja, gue dengar lagi ada bajar buku sekaligus pameran gitu" kata Mega menyeruput minumannya. Seketika semua menatap antusias Mega.
"Benaran, ga. Pasti rame deh. Kita kesana aja kalo gitu" kata Aryta kegirangan. Amber menelisik pada temanya yang kelewat girang melebihi anak Tk.
"Girangnya loe, tha. Pasti sekalian lihat cogan kan loe"
"Tau aja loe, mber. Gak salah emang kalau kita tetanggaan" kekeh Aryta yang melenceng entah kemana. Amber memutar matanya malas.
"Mata loe emang suka jelalatan, tha." Ucap Grace santai
"Pala loe"
"Awhh" aduh Grace kesakitan saat kepalan tangan Aryta mendarat sempurna dijidatnya. Grace menggerutu kesal dengan sesekali mengelus jidatnya yang mungkin sudah memerah.Saat ini mereka sedang menyusuri jalan setapak dengan sesekali bersenda gurau. Melihat lihat dari stand yang satu ke stand lainnya. Mencari benda yang menarik perhatian dan membeli beberapa barang yang mereka sukai.
"Grace ke sana yuk" menunjuk kearah beberapa jejeran penjual buku.
"Yuk"mengait tangan Amber menuju stand buku tersebut dengan langkah lebar. Yah Grace dan Amber menyukai membaca buku. Aitts jangan mengira kalau mereka berdua itu maniak buku karena mereka hanya Akan membaca buku yang bertajuk cerita romansa. Lebih tepatnya novel. Dan mungkin beberapa buku tertentu yang menarik hati mereka.
"Wahh banyak banget" decakan kagum terlontar begitu saja dari bibir Grace. Meneliti satu persatu jejeran buku yang tertata rapi di meja ataupun lesehan.
"Mbak emm novel ada gak" Tanya Amber pada penjaga stand buku yang berdiri dengan senyum terpatri dibibirnya saat tak menemukan novel diantara deretan buku yang berjejer.
"Novel berada dirak sebelah sana, dek" ucap penjaga stand itu menunjuk rak rak yang berdiri disisi kanan.
"Makasih mbak" yang dibalas anggukan kepala dari penjaga stand.
"Grace gue kesana mau lihat novel, loe ikutan gak?"
Grace mengangguk dan mengikuti Amber dari belakang. Mereka hanyut sendiri memilih novel yang menarik perhatian mereka. Sesekali terdengar kekehan saat asik membaca alur cerita. Mengambil buku yang menarik untuk dibaca menaruhnya dalam dekapan lengannya.
"Amber novelnya seru semua deh kayaknya, Pasti novel baru terbit nih. Aku mau beli semuanya deh, mber. Tapi duit bulanan gue bakalan abis deh" Grace menatap sedih kearah tumpukan novel yang telah ia pilih. Amber mengangkat alisnya melihat kearah tumpukan novel Grace dan kearah novel yg dalam dekapannya. Dia tersenyum sekilas lalu berkata
"Gimana kalau kita patungan, Grace. Loe bayar setengah dan gue bayar setengah. Lihat deh Grace. Novel kita samaan hanya beberapa yang beda." Grace menarik seulas senyum saat menemukan solusi yang diajukan Amber begitu berguna.
"Call. Kita patungan. Baiklah Kita kumpulkan yang sama. Pilih satu terus yang satu lagi balikin. Yang berbeda bayar masing masing,oke"
"Oke"Hasri dan Aryta memilah jejeran baju baju yang tergantung rapi. Sesekali mencocokan pada tubuh dan meminta pendapat satu sama lain. Sedangkan Rissa dia bersama echa dan Mega sedang mencoba beberapa pernak pernik dan aksesoris.
"Ini lucu deh, girls" menunjukkan gantungan yang dapat disangkutkan pada ponsel, tas dan kunci.
"Iya, ada lampu lampunya lagi" kata Mega menyentuh gantungan itu.
"Beli ini samaan yuk" ajak echa.
"Yang lain gimana? Pada mau enggak?" Tanya Rissa
"Pasti maulah. Udah pilihin aja tujuh, Aku yang banyarin deh" usul echa.
Rissa dan Mega pun segera memilih beberapa gantungan dengan warna yang berbeda.Holla guys🤗🤗🙋🏻🙋🏻🙋🏻
Jangan lupa votmennt yahh 👌🏻👌🏻👌🏻✌🏿✌️
Ingatnyah klik tanda bintang⭐🌟
Love you all💖💕💖💞❣️💓❤️💝💞Salam hangat🦋🦋🦋
Dariku
Geeta cantika😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends squad
RandomTeman itu pasti Sahabat bisa dibilang seperti itu Keluarga emm anggap saja iya Kami siswi menengah atas yang gak cantik-cantik amat tapi masih bisalah diajak kearisan. Tapi apapun itu, siapa peduli yang terpenting kami selalu bersama. Hmm,, bersam...