Chapter 2

24 4 0
                                    

Aryta melihat penampilanya dicermin sekali lagi. Lalu tersenyum kecil kearah cermin. Udah cantik dan rapi saatnya berangkat kesekolah tercinta.
Ehhh mampir kerumah Amber buat berangkat bareng kesekolah.
"Pigi yah ma" teriaknya berpamitan pada orang rumah. Tanpa menuggu sahutan ia segera melangkah menuju rumah Amber yang hanya lima langkah dari rumah. Macam judul lagu aja hihi.
"Woui Amber,udah siap gak lohh" katanya sedikit keras.
"Tunggu entar, gue belom makan" jawab Amber dari dalam rumah.
"Lama benar loe,cepat"
" iya bising loe, kriting loe makin kriting tahu rasa"
"Bacot lagi, telan tu nasi"
Amber mengunyah cepat sarapannya. "Ambilin minum dong, tha" ucap Amber seenak jidatnya.
"Ambil aja sendiri. Punya kaki sama tangan kan" acuh Aryta
Kutukumpret emang anak satu. Amber melangkah kesal mengambil minumnya, dengan sengaja menendang kaki kursi yang diduduki Aryta.
Dukk
"Astaga!! Kaget gue. Anjir emang lu mber" Amber hanya melengos acuh.
"Yuk cabut" ajak Amber selepas ia meneguk habis air dalam gelasnya. Selama dalam perjalanan menuju sekolah Aryta menggerutu kesal pada Amber.

Diruang kelas XI IPA 1 yang masih terlihat sunyi dan sepi. Hanya ada dua manusia yang asik dengan handphonenya.
Aryta dengan suara toa menggelegar menyapa dua manusia yang merupakan teman sekelasnya.
"PAGIIIII GUYSSS"
Yang mendengar tentu saja terlonjak kaget.
"Ya ampun, tha. Suara loe sumpahhhh toa banget."gerutu Lily mengelus telinganya yang terasa pengang.
"Tau tuh, kebiasaan banget deh si Aryta. Untung ponsel gue gak jatoh" ucap Kaira melotot kesal pada Aryta. Yang dipelototi hanya nyengir tak berdosa.
"Sorry guys, mulut gue gak bisa diajak kompromi nih. Gatel emang nih mulut gue." Amber menatap Aryta jengah dengan otak temannya yang rada bergeser.
"Sekolahin deh mulut loe, tha" kata Lily kesal.
"Tiap hari gue bawa sekolah loh ini mulut,tapi emang dasar mulut gue gak bisa diajak kompromi" kekeh Aryta dengan mengelus bibirnya yang seksi. Ketiga teman yang berada dikelas itu menatap jijik pada Aryta.
"Dasar gila" seru Amber serentak dengan Lily dan Kaira bak paduan suara.
"Gue tahu kok kalau gue itu syantik, loe semua gak usah lebay gitu ahh" Masih dengan kepedean yang terlalu tinggi Aryta mengibaskan rambutnya.
"Palu ada palu"
"Buat apaan, ly??"tanya Aryta dengan wajah  sepolos bokong bayi.
"Buat mukul pala loe lah, otak loe pasti dah kegeser. Makanya loe rada gila" dengan gemas dan geram Lily memukul kepala Aryta dengan kotak pensilnya.
"Jahat" manyun Aryta yang membuat Kaira dan Amber mual seketika.

Dengan tangan menopang dagu Aryta menatap teman-teman yang duduk disekitarnya. Sebagian besar sedang menahan kantuk yang teramat kuat mendera mata. Ia melirik pada Rissa yang duduk disebelahnya sudah tepar dengan wajah sembunyi dalam lipatan lengannya. Mengalihkan pandang kearah meja disisi kirinya tempat Amber dan echa duduk, kedua manusia itu masih melek tapi dia yakin seratus persen pikiran keduanya sedang melayang entah kemana-mana. Beralih pada dua manusia yang berada dibelakang Amber dan echa, yup betul. Grace sedang merem dengan tangan mengelus telinganya, Hasry dia sedang tekun mendengarkan guru sesekali mencatat materi. Mega, hmm dia sedang melamun menahan kantuk dengan sesekali menguap kecil. Hal biasa yang terjadi disaat jam terakhir, kepala terasa penuh, cacing berdemo meminta asupan, mata yang terasa berat, telinga seakan menolak mendengarkan dan mulut yang menguap syantik. Dan jarum jam seakan lambat berputar.
Huamm
Tak kuasa menahan kantuk, Aryta memutuskan menyusul Rissa kedunia mimpi dengan harapan waktu cepat berlalu.

Tenggggggggg
Yang ditunggu-tunggu pun mendengung dan menggema indah ditelinga bak nyanyian surga. Seketika yang tertidur segera terbangun, yang mengantuk melek dengan wajah segar, yang melamun tersenyum cerah dan yang murid teladan segera mengemas peralatan tulisnya untuk berpulang kerumah yang maha kuasa ehhh kedalam tas maksudnya.
"Baiklah, Kita akhiri sampai disini Kita lanjut dikelas berikutnya. Selamat siang" ucap Bu Sonny mengakhiri kelas.
"Siang buuuuu" dengan penuh suka cita dan semangat 45 membalas salam bu Sonny.
"Suara bell pulang dan istirahat adalah melodi yang indah yang selaluku nantikan" ucap Amber yang diangguki oleh teman segenknya.
"Ayukk balek kampung" dengan penuh semangat echa menyandang tas punggungnya.
"Kita piket kebersihan hari ini,cha. Loe gak ingat hari ini hari apa?" kata Hasri mengingatkan temanya, Dan seketika bahu yang mendengar pun meluruh disusul dengusan nafas malas bercampur kesal.
"Anjirr gue lupa lagi, hari inikan hari kamis" echa menepuk jidatnya.
"Girls, gue pulang duluan yah." Pamit Mega pada Aryta dkk yang langsung diacungi jempol. Setiap hari kamis Mega selalu pulang terlebih dahulu karena ia berbeda tugas piket kebersihan dengan teman segenknya itu.
"Seandainya gue punya sihir,hanya perlu menggerakan jari dan wussh semua selesai" dengan konyolnya Amber memperagakan penyihir yang membersihkan ruang kelas.
"Udah berhenti menghayal segera bersihin ini kelas" Hasry menyadarkan Amber dengan menyodorkan sapu. Amber mengeluh lemas meraih sapu dan menyapu barisan meja yang menjadi bagiannya.
"Ibu tiri...." melantunkan sebait lagu dengan menyapu melantai mendramalisir. Grace terkekeh melihat tingkah Lucu Amber.
"Bising deh, mber" Aryta menatap kesal pada Amber yang asik melantunkan lagunya.
"Buang aja kuping loe kalau bising" acuh Amber tetap melanjutkan lantunannya.
"Maunya gitu,tapi enggak bisa" oonya Aryta balik lagi. Rissa mengeleng jengah melihat perangai semua temanya itu.
"Gue heran sama ini anak satu,pas hamil dia emaknya ngidam apa yah sampai siAryta begonya gini amat" kata echa menatap Aryta dengan pandangan kasihan.
"Emaknya Aryta gak ngidam yang aneh-aneh kok, tapi ini pasti gara-gara waktu dia kecil digigit anjing trus disuntik rabies deh, cha" jelas Amber sok tahu.
"Bisa jadi gara-gara itu"
"Apa loe lihat-lihat!?"sembur Aryta pada echa yang menatapinya, sontak saja echa terkesiap dan langsung melotot tajam pada Aryta.
"Bapak loe jago silat"
"Upil loe bulat-bulat"
"Seperti kue donat" Grace dan Hasry malah menyambungkan perkataan Aryta menjadi salah satu lagu rapper. Dengan cepat Amber bergabung ikut bernyanyi, mengabaikan Aryta dan echa yang lagi tatapan tajam, Rissa yang sedang membersihkan papan tulis sesekali menganggukkan kepala menikmati suara sumbang temannya yang ngerapp. Hingga lagu berakhir dan kelas telah bersih bening seperti tanpa kaca loh  kayak pernah dengar yah ahh iiyah itukan motto salah satu iklan pembersih kaca. Aryta dan echa masih saja saling melototkan mata mereka yang besar itu.
"Ini anak dua pada lagi ngapain sihh??" Amber menatap Aryta lalu ke echa balik lagi ke Aryta begitu seterusnya sampai ia capek sendiri.
"Perang mata mungkin" Hasry ikut-ikutan tingkah konyol Amber. Grace dan Rissa memandang jengah melihat tingkah konyol teman-teman mereka yang kelewat tolol kadangkala.
"Yuk pulang, gue kangen rumah" kata Rissa menyampirkan tasnya.
"Ini manusia yang lebih konyol dari sikuning petak dan sipink bintang gimana??" Grace menggigit kukunya memerhatikan keempat temannya yang masih belum sadar dari tingkah bodohnya.
"Tinggalin aja, nanti juga sadar"
"Kasihan, nanti kesambet setan penunggu toilet lagi"
"Teriaki aja pasti sadar dengan segera" Grace menyeringai mendengar saran dari Rissa. Dengan semyum evil dia menarik napas dalam lalu
"PULANGGG
WOIIIIIIII PULANGGGGGG "
Amber dan Hasry seketika terjungkal mendengar suara melengking Grace yang cetar. Mereka berdua gelagapan mengedipkan mata. Menggeleng sekilas lalu menatap sekitar. Menggaruk kepala dan nyengir seakan tersadar bahwa mereka hanyut sendiri melihat Aryta dan echa.
"Sadar neng?" Rissa menatap horor yang segera diangguki oleh Amber dan Hasry.
"Tinggal dua manusia lagi yang belum sadar. Grace keluarin suara cetar loe" perintah Rissa menatap Grace yakin.
"Gue ikut" Amber mengajukan diri.
"Oke"
1
2
3
"WOIIIII ANAK AYAMM PULANGGG AYOKKK PULANGGG"
Suara lengkingan Grace bersatu dengan suara ultrasonik Amber yang memekakkan telinga. Aryta dan echa tersadar dari tingkah konyol mereka.
"Apa??" Ucap mereka kompak
"Au ah gelap" berempat mereka mengibaskan rambut lalu beranjak meninggalkan Aryta dan echa yang melongo bingung didalam kelas.
"Ehh kok ditinggal sihh. Tungguin" Aryta tersadar segera nengambil tasnya dan berlari meninggalkan echa.
"Kok pada pergi sih. Aneh banget" menatap sekelilingnya dan menganga saat melihat kelas kosong melompong tak berpenghuni.
"Anjayy, gue ditinggal sendiri lagi. Dasar teman durhaka jadi batu tahu rasa loe semua. Ehh yakali malinkundang, Jadi bekicot aja" echa segera melangkah keluar kelas menyusul Rissa dan lainnya.

Holla
Jangan lupa votmennt yahh
Lopeee loe semuaaa

Salam hangat dari
Geeta cantika

Friends squadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang