Jovan cemas saat mengetahui adiknya belum juga kembali, bahkan itu membuat konsentrasinya buyar saat pemotretan membuatnya harus beristirahat sebentar.
"adikmu belum juga datang Jov?" tanya Aru managerku, aku menggeleng "coba kau telvon saja" aku mengangguk meraih hpku. Tut tut tut tut saat nada telvon yg keempat telvonku diangkat.
"hey anak bandel kau kemana saja hah? Aku khawatir kau tersesat" belum sempat Asyila berbicara di sana aku sudah memotongnya.
"yaampun kak, ga perlu khawatir gw dah nyampe, gw ada di ruang make-up temen baru, ternyata mereka boy band lho kak" ucapnya di sebrang sana.
"siapa mereka?" tanyaku penasaran apa mungkin itu BTS?
"ada oppa Namjoon, jimin, jin, j-hope, jungkook, taehyung, ama suga. Meraka baik dan kulitnya bagus aku iri hehehe" aku mematung beneran BTS.
"aduh adek lo tau gak mereka siapa?" tanyaku heran kenapa adikku biasa-biasa saja padahal mereka kan boyband terkenal bahkan di Indonesia banyak fansnya dan aku bertaruh teman-teman Asyila pasti mengidolakan mereka.
"tau mereka boyband kan? Kakak juga mau pemotretan sama mereka kan sejam lagi, kata oppa Namjoon" aku menepuk jidat kesal, ini anak gaptek apa kuper sih masa boy band terkenal dia ga tau? Emang ni anak kudu gw permak dulu otaknya biar ga kayak robot yg ngapalinya pelajaran doang.
"kenapa kak? Bolehkan gw ama mereka anaknya asik-asik walaupun kadang gw ga paham apa yg mereka omongin ahahaha" ucapnya "Yila apa kau masih lama? Ini giliranmu main" samar-samar gw denger suara cowok di sono "sebentar oppa aku matikan telvon dulu, kak udah ye bubayyy" klik.
"heh dek woy yeee kampret ni bocah, gini nih kalo mama nyidam belut jadi dah tu bocah licin beut kek belut sawah eh maaf ma maaf, mama di sana jangan marahin kakak yah" saat aku sedang berbicara pada mama yg sudah 'pergi' ada yg menepuk bahuku dan tenyata itu Aru managerku di korea "udah bisa lanjut jov? Sejam lagi kita mau pemotretan hp bareng BTS lho, abis foto sama baju-baju ini" aku mengangguk setidaknya Asyila punya teman baru di korea ini.
Aku melanjutkan pemotretan lebih serius, aku percaya pada Namjoon.
***
Aku tertawa mendengar cerita-cerita mereka, aku suka mendengar cerita apapun asalkan aku bisa memahaminya, membayangkan apapun yg bisa aku bayangkan lewat cerita-cerita mereka.
"Yila umurmu berapa?" tanya jin "umurku 18 tahun oppa" mereka semua langsung kaget "kupikir umurmu masih 16 Yila" kami semua tertawa mendengar celetukan taehyung "oh iya oppa kalian kan pemotretan akan pemotretan kenapa sudah selesai di make-up? Bukanya setauku setidaknya baru selesai 5/10 menit sebelum pemotretan?" tanyaku heran.
Mereka semua saling pandang lalu tertawa, sementara aku hanya memasang muka tak mengerti "tak perlu di pikirkan Yila lebih baik kita bersiap-siap 15 menit lagi kita akan pemotretan merk hp, kau mau ikut kami?" tanya oppa jimin.
Aku hanya mengangguk saja dan ikut berjalan saat mereka mulai keluar dari pintu satu persatu.
Asyila melintasi banyak ruangan bahkan ruangan dance, Asyila melihat beberapa orang sedang berlatih "siapa mereka oppa?" tanyaku pada j-hope oppa dan suga oppa yg berada di dekatku "oh mungkin mereka sedang latihan untuk tampil" jawab suga terlihat cuek, Asyila hanya mengangguk saja.
Sampai di tempat studionya Asyila melihat Jovan sedang duduk di kursi, aku menghampirinya "hai my brotherrrr" ucapku sambil memeluk lehernya "apaan sih dek, tumben amat lu begini? Btw lu ga capek apa 7 jam lho lu perjalanan? Muke lu dah pucet gitu tidur geh" aku mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaan
FanfictionTerkadang orang yang kau kira hanya lewat sepintas dalam hidupmu ternyata tak kau sangka akan menjadi orang spesial dalam hidupmu