"Dia" kembali lagi

16 4 0
                                    

Malam ini kami akan makan malam bersama para kru, karna memang tak formal kami memakai pakaian casual, bahkan J-hope hanya memakai kaus lengan panjang dan celana jeans pendek.

"hyung" panggil Jungkook "hmm?" Jungkook menunjuk ke arah pintu, aku melihat ke arah yg di tunjuk, aku melihat Jovan dan Yila yg baru datang.

Yila sangat cantik malam ini, rambutnya yg di dekat telinga di kepang kecil dan di tarik ke belakang, dia bahkan memakai dress selutut dengan bahu sedikit terbuka berwarna cream, tak terlihat formal tapi tetap memukau mata.

Aku suka stylemu Yila, kau selalu terlihat cantik memakai baju apapun, bahkan tanpa banyak make-up di wajahmupun aku yakin pasti banyak sekali laki-laki yg langsung suka padamu, tapi sayangnya aku tak termasuk karna bagiku kau adalah adik kecil yg cantik, dan karna bagiku rasa suka itu tidak main-main apalagi rasa "cinta" itu bagiku, Batin suga.

"suga, kau mau ini?" tanya Namjoon "ah iya" suga mengambil daging di piring Namjoon, malam itu semuanya terlihat bahagia, bahkan J-hope, Taehyung, Jungkook, jin, dan jimin sering sekali membuat semua orang yg ada di ruangan itu tertawa.

Hampir semua orang sudah pergi, karna besok pasti bekerja lagi, tidak dengan BTS, Jovan dan Yila yg berencana menginap di hotel dekat sana, karna rumah BTS, Jovan dan Yila cukup jauh dan memakan waktu hingga 3 jam lagi karna memang rumah mereka berada di kompleks yg sama.

Sesampainya di hotel mereka memesan kamar, dan ternyata kamar mereka berderet di lantai 3 dan kamar Yila bersebelahan dengan kamar Jungkook, suga, Namjoon, dan Jovan. Jovan sekamar dengan Namjoon agar pas berpasangan berdua-berdua.

"kook, aku lapar kau mau nitip apa? Aku mau ke super market di depan hotel" ucapku di depan kamar mandi "ah aku nitip chiki dan air mineral hyung, kalo bisa belikan aku minuman kaleng yg dingin" jawabnya di kamar mandi "ok"

Aku keluar kamar dan aku melihat Yila juga baru saja keluar kamarnya "wah suga oppa" aku hanya mengangguk "mau kemana?" tanyanya "super market kau?" Yila menggeleng "tak tau, aku hanya mengikuti langkah kakiku" aku mengernyit tak mengerti "mungkin oppa tidak akan percaya tapi memang benar kok, aku ga bohong"

"kalau begitu ikut saja denganku, aku ingin membeli cemilan, perutku masih agak lapar" Yila tertawa "ahahahaha baiklah, dari pada nanti aku tersesat, aku ikut denganmu kalo boleh aku juga ingin membantumu membawa kantong" Suga tersenyum "eh oppa tersenyum?" Suga mengacak rambut Yila "yah aku tersenyum karna kau lucu, maukah kau berpura-pura jadi adikku? Aku anak bungsu, jadi aku tak tau rasanya punya adik perempuan, kau kan tau jika adik-adikku di BTS semuanya laki-laki"

Yila tertawa "oppa tak perlu memintanya, aku bahkan sudah menganggap suga oppa kakakku yg 'misterius' tapi saat senyum terlihat manis sekali" Suga tersenyum "tuh kan oppa itu manis saat tersenyum, jadi tersenyumlah oppa"

"kau tau Yila, aku baru beberapa jam mengenalmu tapi rasanya sudah bertahun-tahun aku dekat denganmu" Yila tersenyum manis menatap lekat mata yoon-gi, membuat yoon-gi terpaku dengan mata gelap Asyila.

"terimakasih sudah mau menganggapku ada oppa setidaknya aku punya kakak yg pendiam dan manis sepertimu, eits tapi aku bukan menggodamu yah ahahahaha" Yoon-gi tersadar "hahahaha kamu ini, oh iya aku dan kau harus segera memakai masker takutnya ada paparazi, apa kau bawa?" Yila mengangguk.

"bagus setidaknya aku tak perlu menjaga jarak darimu" Yoon-gi dan Asyila memakai maskernya, tapi tetap saja Asyila menjaga jarak dari Yoon-gi agar paparazi tidak curiga, Asyila memainkan game di handphonenya.

Gubrakk! Yoon-gi menoleh kebelakang dan mendapati Asyila yg sudah jatuh dengan posisi telungkup dan handphone yg tergeletak jauh dari tubuhnya.

"ya ampun kau ini, apa ada yg sakit?" ucapku khawatir karna tadi aku mendengar suara jatuhnya yg cukup keras, aku membantunya berdiri "aku tak apa oppa jangan khawatir ini hanya luka ringan" Tapi aku sudah tdrlanjur khawatir "ayo kita duduk dulu, sebentar aku ambil handphonemi dulu, nah ayo duduk"

Perasaan                           Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang