"Aku tunggu di luar." Aku segera beranjak dari tempat dudukku, dan keluar untuk merenungkan perkataan istriku tadi.
***
Aku selesai meeting dengan klienku. Hari ini banyak klien yang harus aku temui untuk pembangunan Resort di lembang. Ku lirik benda persegi panjang di atas meja, tak ada satupun SMS atau Telpon dari Affifah . Oh aku lupa,Affifah mulai hari ini tidak ku izinkan lagi untuk bekerja di kantorku. Cukup dengan menungguku pulang kerja, menyiapkan makan malam dan membuatkan kopi hangat untukku sudah cukup. Tenang saja, aku tak menganggap dia pembantu, gini-gini aku masih punya hati dan perasaan. Memang belum ada benih-benih cinta yang tumbuh di hatiku untuk Affifah , tapi rasa kagum seorang suami pada istrinya mulai hadir.
YOU ARE READING
Afifah & Rangga [Fanfiction Samuel-Naysilla]
RomanceAku terpaksa menerima perjodohan ini. Kalo bukan karena orang tuaku yang meminta, aku tak akan melakukannya. Ini konyol, sangat konyol. Mimpi apa aku di lamar Bos ku, CEO Perusahan besar Di kotaku bahkan mungkin se Indonesia. Rangga Fathan Zylgwyn 2...