Perubahan

90 4 3
                                    

Sejak kejadian seminggu lalu, tepatnya sejak Celia mengajak Arga kesuatu tempat yang tanpa disangka, dengan ajaibnya bisa merubah diri Arga yang notabene sangat acuh-tak acuh- menjadi cukup 'care' dalam hal tertentu, terutama Band Medika.

"Lo pake apa? Dia bisa berubah gitu?"
Ucap Nayya mendengar cerita dari Celia mengenai perubahan Arga.

"Keajaiban dari semesta berpihak padaku" ujarnya sembari melihat cerah langit dari balik jendela kelas, kemudian ia tak sengaja melihat jarum jam tangannya, menunjukkan pukul 11.00 . Whattt??

"Gue pergi dulu" ujarnya kemudian pergi begitu saja meninggalkan Nayya tanpa alasan.

"Eh tungg-- yah bego lah gue disini" ujar Nayya mendengus, pasalnya selama ini, jika ada Celia. Nayya selalu aman, karna jika ada tugas mendadak dari guru, Nayya langsung meminta cara pengerjaannya pada sahabatnya, dengan begitu, ia tidak perlu berkeringat dingin sampai namanya disebutkan untuk maju kedepan. Etttss!!  Jangan sampai kalian berpikir, Nayya hanya memanfaatkan kecerdasan Celia Tidak!! Bahkan mereka ditakdirkan seperti bersama untuk saling menguntungkan, yah! Tepatnya begitu ^•^

🍂🍂

Disisi lain, Celia dengan langkah tergesa-gesa menuju Ruangan Band. Begitu ia membuka pintu, ia tampak sedikit menyesal. Pasalnya, dia pikir sudah telat karena sesuai janji kemarin, jam 10.30 sudah berkumpul, tapi mereka belum siap pada posisinya, dan bahkan mereka masih ngemil jajanan kantin, dan masing masing pada posisi terenaknya. Celia mendengus.

"Ngapain lo masih berdiri? Sini masuk" ujar David. Sesuai perintah, Celia mengikuti. Duduk berdekatan dengan Tamara.

"Gue kira udah telat, ternyata hm" ujar Celia menunjukkan bahwa dia menyesal, tapi mungkin 'kodean'nya tidak terlalu berguna.

"Lah kan kita bilang 10.30 berkumpul, gatau kapan mulainya hahaha" ujar Alvares

"Udah lengkap kan? Ayo latihan" ucap Tamara beranjak.

Semua pada posisinya.

.      .       .        .         .          .            .       .  
   .       .       .        .         .          .            .      
.      .       .        .         .          .            .       .   

Dan. Latihan hari itu, cukup melelahkan.

"Ini gue bawain minuman, pasti Lo semua haus kan" kata Arga sembari membagikan minuman yang baru saja ia beli di kantin.

"Weh tumben lu baek, Kesambet apaan lu?" Ujar Alvares

"Iya nih, perasaan sejak seminggu lalu, dia jadi berubah gitu" Lanjut Tamara

"Hooh, padahal dulunya boro-boro beliin, dibeliin aja kagak mauu" lanjut Carissa

Celia hanya tersenyum, melihat tingkah teman barunya, terhadap perubahan dari Arga yang hanya terkekeh.

"Gue? Kesambet setan kemaren, untung setannya udah dibawa lari ama semesta" ucap Arga sembari melihat ke arah Celia yang sibuk membuka minumannya.

"Eh btw udah pada tau info tentang lomba?"

"Gue searching diweb nya kemarin sih, tanggal 4 Maret"

Hari ini tanggal 1 Februari, sebulan lebih lagi mereka akan tampil. "Kita bebas aja dulu ya, masih lama nih" ujar Tamara. Persiapan sudah cukup matang, jadi mereka tidak perlu berburu Hari-H

🍂🍂

Sepulang sekolah, Nayya sudah pulang duluan karna saran dari Celia, agar tidak terlalu lama menunggunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang