1

216 2 0
                                    

"Ketika melihatmu pertama kali, terbesit perasaan aneh dalam hatiku, apakah ini yang dinamakan cinta?"

***

Tak butuh waktu lama bagi quen untuk sampai diekolah, hanya dalam waktu sekitar 20 menit quen sudah berada di parkiran SMA CENDEKIA.

Ia segera turun dari mobil dan mengambil nafas kemudian ia hembuskan. Dengan semangat ia melangkah menuju kelasnya yang terletak di sebelah perpustakaan.

Selama melewati koridor banyak siswa siswi yang menyapanya, karena bagi mereka sangat disayangkan jika pagi hari tidak melihat senyum wanita tercantik di SMA CENDEKIA.

Quen adalah termasuk salah satu siswi tercantik di SMA CENDEKIA, ia memiliki paras yang ayu, berkulit putih, rambut panjang yang selalu di gerai, dan memiliki tubuh yang proporsional.

Selain cantik fisiknya, ia juga memiliki hati yang tulus. Quen sangat ramah serta quen juga salah satu murid kesayangan para guru berkat kecerdasannya.

***

Setelah melewati beberapa sapaan dari teman temannya quen akhirnya tiba di kelas 12 IPS 3. Ia masuk kedalam kelas dengan senyum yang mengembang dari sudut bibirnya.

Kemudian ia duduk di depan meja Rahma dan Dena yang notabene adalah sahabat baik quen.

"Oy Ram oy Den" sapa quen dengan senyum. "Hello beib" balas mereka.

Kemudian mereka bercerita tentang masa liburan.

-

Teettt

Bel upacara berbunyi yang mengharuskan mereka untuk segera berkumpul dilapangan.

Mereka pun berjalan beriringan menuju lapangan, namun tanpa disangka saat berjalan di koridor quen sempat bertemu dengan Edo mantan kekasih quen.

"Hai quen"

"Hai do" balas quen dengan mengepalkan tangannya disamping rok.

"Makin cantik aja lo quen"

"Hm makasih do, bisa aja lo" quen semakin tidak tahan berada di samping Edo, pasalnya meskipun mereka sudah putus sejak 1 tahun yang lalu quen masih sulit melupakan Edo.

"Yaudah do kita kelapangan dulu ya, udah bel soalnya" sambil berlalu meninggalkan edo yang tersenyum kepadanya.

"Ciailah salting mulu lo quen" ucap dena sambil cekikikan.

"Gue maunya gak salting, tapi hati gue nih" balas quen sambil megang dada.

Sontak membuat rama dan dena tertawa dengan keras. "Mangkanya cepet move on gih" sahut rama sambil tetap tertawa.
"Hm" jawab quen dengan melangkah meninggalkan kedua sahabatnya.

***

Sesampainya dilapangan para murid segera berbaris dan mempersiapkan diri.

"Eh katanya sekolah kita ada anak baru"

"Iya tuh dan seluruh sekolah udah pada tau berita ini"

"Katanya sih cowok, ganteng pula pindahan dari Amerika"

"Heh upacara diem" ucap quen

Rama dan Dena pun diam dengan mencebikkan bibir, karena acara gosip mereka dirusak oleh quen.
-

Upacara berjalan dengan khidmad, dan untungnya tidak berlangsung lama, karena masih awal masuk sekolah.

Setelah selesai seluruh murid berjalan memasuki kelas masing masing untuk menerima materi.

-

Suasana yang tadinya amat ramai oleh cerita cerita liburan dari para siswa mendadak hening ketika Bu Diah masuk dengan wajah datarnya.
Bu Diah adalah salah satu guru killer di SMA CENDEKIA. Tidak ada satupun siswa yang berani membantah ucapan bu diah.

Fokus mereka tidak hanya tertuju pada bu diah, tapi seorang cowok tampan di belakang bu diah juga menjadi sorotan.

"Baik anak anak ini adalah murid baru disekolah kita, dan kebetulan ia masuk di kelas 12 IPS 3" "silahkan perkenalkan nama kamu" perintah bu diah yang dibalas anggukan oleh cowok tersebut.

"Hallo teman teman perkenalkan nama gue Devanio Alderick, kalian bisa paggil devan saja. Gue pindahan dari Amerika, umur gue 17 tahun. Terimakasih"

"Yasudah silahkan kamu duduk di bangku yang masih kosong"

"Baik bu"

Ia berjalan menuju tempat duduk di sebelah quen karena hanya itulah tempat satu satunya yang masih kosong. Tatapan dari seluruh isi kelas membuat devan agak risih, pasalnya ia sangat tidak suka jika ditatap terus seperti itu.

"Gue boleh duduk disini"

"Boleh"

Kemudian devan duduk dan mengeluarkan buku dari dalam tasnya.

"Nama lo siapa" tanya devan kepada quen seraya mengulurkan tangan.

"Gue jaquenza aracelly, lo bisa panggil quen aja"  quen dengan senyum dan membalas uluran tangan devan.

Devan dan Quen berpandangan sejenak, seketika dada mereka menghangat seperti ada getaran yang tak tau apa artinya itu.

" baik anak anak silahkan keluarkan buku Bahasa Indonesia halaman 149"

Suara bu diah membuat mereka tersadar dan segera menyudahi bersalaman.

***

Yey sampi disini dulu ya part 1 nya. Gimana kalian udah bisa nebak belum gimana kelanjutannya. Penasaran gak nih. He he he simak terus cerita aku ya gais.
Jangan lupa tinggalkan jejak pada bintang sebelah kiri bawah ya❤❤

See you gais
Dewiioktv❤

AMAZEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang