Teriakanku tak berhenti sampai disitu,Aku mencubiti diriku agar terbangun dari mimpi ini.
Tetapi ini adalah sebuah kenyataan,gadis itu ada di depan mataku yang sedang menutup telinganya karna sedari tadi aku berteriak teriak tak percaya."B-bisakah kamu tidak berteriak?Kupingku sakit,Nyaw..."
Lirihnya dengan sedikit meringis ke arahku,Akhirnya aku pun berhenti berteriak.Mungkin bukan dia saja yang terganggu,Tetapi seluruh tetanggaku terganggu.
"M-maaf,Tapi!Berarti kamu kucing yang kubawa dari kuil kemarin sore!"
Seruku masih dengan nada tak percaya dan ekspresiku yang seperti orang bodoh.
Gadis itu sedikit terkejut saat aku mengatakan 'MEMBAWANYA',Rona merah sedikit timbul di kedua pipinya."J-jadi kamu yang membawaku kesini!"
Cetusnya dengan nada meninggi,Terlihat kobaran api kemarahan di matanya.
"A-aku bukan bermaksud seperti apa yang kau pikirkan---"
Sebelum aku melanjutkan penjelasanku,Gadis itu sudah mendorong hingga terbaring di kasur.Kedua telapak tangannya melingkar di leherku,Sepertinya dia berusaha untuk mencekikku.
"T-tunggu,Biar aku jelaskan...Aku membawamu pada saat kamu berwujud kucing,A-aku membawamu karna cuaca di hari itu hujan.A-aku takut kamu kedinginan,Jadi aku membawamu kesini!"
Jelasku panjang lebar agar dia bisa percaya dengan perkataanku.Ia melepas tangannya dri leherku,Mulutnya bergetar tak bisa berkata kata.
"Kamu...k-kamu...Terima kasih telah peduli kepadaku..."
Serunya dengan suara lembut,kulihat rona dipipinya bertambah merah.Matanya sedikit berair,Apa dia terharu dengan apa yang kulakukan?
Gadis itu bangkit dri atas tubuhku,Lalu ia membetulkan selimut yang membalut dirinya.
"Tak pernah ada yang peduli denganku...k-kamu orang pertama yang peduli padaku,Aku bersyukur masih ada yang mempedulikanku..."
Katanya sambil memalingkan wajah,Kulihat air mata menetes dari ekor matanya.
Aku yang tak tega melihat seorang gadis menangis,Menghampirinya dan mengusap air matanya."Jangan menangis,Aku ada di sini..."
Kataku sambil mengusap kepala gadis bernama neko itu,Ekornya bergoyang goyang.Sepertinya dia menikmati elusan tanganku.
Sebenarnya aku masih bertanya tanya,Kenapa kucing yang kutemukan dapat berubah menjadi gadis separuh kucing."Kenapa kamu tidur di kuil saat itu?"
Tanyaku dengan sedikit berjongkok agar dapat melihat wajahnya.
"A-aku tidak punya tempat tinggal,maka dari itu aku berubah menjadi kucing agar dapat tidur di dalam kardus itu..."
Jawabnya dengan sedikit tersenyum getir,Aku tidak tega melihatnya tidur di depan kuil lagi.Akhirnya aku memutuskan menyuruhnya tinggal dirumah bersamaku.
Entah ini ide bagus atau buruk,membiarkan gadis tak dikenal hidup serumah denganku."Tinggalah bersamaku..."
Ucapku dengan nada selembut mungkin,Neko menatapku dengan matanya yang bulat.
"Bolehkah?"
Tanyanya dengan sedikit ragu ragu,Aku mengganguk pelan dan langsung memeluknya.Naluriku berkata aku harus memeluknya sekarang.Naluriku menipuku,Bukannya disambut dengan pelukannya tetapi aku disambut dengan pukulan tepat di perutku.
"Bodoh!jangan seenaknya memelukku!"
Seru Neko dengan amarah yang meluap luap,Tak luput dengan pipinya yang juga memerah.
BERSAMBUNG
PS:(anoo...kalau alurnya terlalu lama maaf ya:'v)
Mohon dukungannya senpai^^
Ganbate kudasai yo!~
Poipoipoi
KAMU SEDANG MEMBACA
in love with my neko♡
FantasyRyuya tak menyangka dengan apa yang dia temukan di kardus,Kardus itu ia temukan di pinggir kuil pada saat festival tanaba. Di dalam kardus ada seekor kucing berwarna putih perak yang sedang tidur,Ryuya tak tega meninggalkan nya karna cuaca di kuil w...