Temu

67 8 0
                                    

Lama aku tak pernah berjumpa dengannya.
Semua kini berbeda. Jujur saja, tatapannya kini membuatku gugup. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Bodoh sekali. Sudah jelas ia sedang menatapku dengan tatapan rindunya.

~Khalfi Gavyani~

🐣🐣


Pertemuan ini seperti awal kami berjumpa. Berdiri mematung, saling bertatapan, seperti dua orang kesepian di tengah keramaian. Tapi ini berbeda. Dulu, kami sebatas dua orang asing yang tidak sengaja bertemu. Tapi hari ini, di detik ini, kami bertemu untuk melepas beban yang kami tanggung selama berbulan-bulan. Yah, rindu yang dulu membelenggu, kini pergi berlalu tanpa rasa bersalah.


Bibirku basah, karena ucap syukur ku yang tak pernah berhenti ketika diri ini tahu bahwa ia pulang ke tanah air dengan selamat. Senyumku tak pernah lepas dari bibir kecilku ini. Jariku tak berhenti bergerak untuk menghitung dzikir- dzikir yang ku ucap. Mataku tak lelah untuk menatap wajah sang pujaan yang tengah berlari mendekat padaku. Air mataku tak terbendung lagi, membuncah begitu saja. Ia kini ada di hadapanku. Salam yang memberi rahmat kepada ku tak lupa ia ucapkan. Matanya menatapku tajam, berdiri tepat seperti yang Ia lakukan dulu. Laki-laki itu peluk aku erat, seakan ia tak mau untuk melepas pelukan hangatnya. Air matanya menetes tepat diatas kerudungku. Tak kusangka, dia terlihat begitu merindukanku. Jujur saja, siapa yang tidak bahagia bertemu orang yang sangat berarti untuk hidupnya di masa depan? Yah, itu yang aku rasakan. Tak bisa ku ungkap dengan satu kata pun, bahkan aku bahagia lebih dari kata bahagia.

" Ya Allah, kau telah mengabulkan do'a kami. Ini adalah skenarioMu yang sangat indah. Kau telah pertemukan kami dalam sebuah naungan cintaMu. Perkenankan kami untuk menjaganya, semoga Engkau merahmati kami" ini adalah sebait do'a yang kami ucapkan ketika kami akan pergi meninggalkan bandara.

Syukron Ya Robbi.

Episode RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang