Pesan

47 2 0
                                    

*
*
*
Posted
*
*
*

"Ma, pa aku sayang sama kalian.
Kalian jangan sering berantem ya..kalian harus tinggal bersama. Maafin aku ya ma..pa.."
Ucap Caro dengan tetesan dan langsung menutup mata.

"Suara ambulans yang terdengar baru saja datang"

"Linn..linn bangun linn"..panik Kevin saat Caro tidak sadarkan diri.

Ambulans kemudian membawa Caro kerumah sakit.

***

Hanya ada Kevin yang menemani Caro didalam ambulans.
Mama dan Papa Caro beserta Calis dan juga adik Caro berada dimobil Papa Caro.

(Didalam ambulans)

"Linn..kamu tunggu yaa..bentar lagi kita sampe rumah sakit kok.
Tahan ya" ucap Kevin dengan linangan air matanya yang deras disamping Caro yang tertutup matanya.

Keadaan Caro kritis, denyut nadinya berjalan.
Hanya saja Caro tak sadarkan diri.

Kevin begitu cemas dengan keadaan Caro.
Ia tak henti-hentinya menangisinya didalam ambulans  sambil memegang tangan Caro.

Mama Caro juga menangis tersendat-sendat didalam mobil Papa Caro.
Papa Caro juga sempat meneteskan air mata yang mengemudikan mobil.
Calis juga menangis sambil menggedong Naval.

***

Sesampainya dirumah sakit, Caro langsung dilarikan ke ruang ICU.

Kevin, Calis , Mama Papa dan Adik Caro sedang ada diruang tunggu yang masi menangis.

Setelah lama menunggu Dokter keluar dan memberitau bahwa Caro masi dalam kondisi kritis.
Dan membutuhkan donor ginjal secepatnya.

Semua terkejut dan tetap menangis.
Mereka bingung siapa yang akan mendonorkan ginjal untuk Caro.

***

Kevin pergi keluar dan menangis..
Ia memikirkan hal yang dilakukan Caro sebelumnya.
Saat Caro merasa pusing, Kevin tak terlalu mempedulikannya.
Saat kotak pensil jatuh, Kevin mengira Caro tidak sengaja menyenggolkan tangannya.
Bahkan saat Caro mencubit pipi Kevin,  mengajak kekantin bersama dan makan bersama dirumah Caro..
Kevin tidak menduga sama sekali bahwa Caro yang telah merencanakan semuanya dan Caro juga tau bagaimana kondisinya.
Kevin merasa sangat bersalah..
Kevin merasa seharusnya ia mencari tau semuanya lebih awal.
Tapi, semua terlambat.
Kevin hanya menangis dan berusaha mencari pendonor untuk Caro.

Sedangkan Calis juga merasa perhatiannya selama ini ke Caro belum cukup.
Calis bahkan tidak tau sahabatnya merasakan sakit yang ia pendam sendiri.
Calis merasa sangat bodoh karna kecurigaannya tentang Caro selama ini hanya ia abaikan.
Semua kenangan yang ada dipikiran Calis tentang Caro membuatnya mengalirkan air mata tak henti henti.
Calis tiba-tiba megelap air mata yang ada dipipinya dan terfikir untuk mencari pendonor untuk Caro.

Papa Caro menghubungi semua rekan kerjanya untuk mencari pendonor untuk anaknya.
Mama Caro bahkan sempat bilang ia ingin mendonorkan ginjalnya untuk anaknya.
Tapi Papa Caro tidak menyetujuinya dan berkata "jangan gegabah, pendonornya akan segera datang"..

Kevin dan Calis mencari kesana kemari, menelpon semua orang yang ia kenal dan juga bertanya- tanya.
Tapi mereka belum menemukan satu pendonor pun untuk Caro.
Begitu juga dengan Papa Caro ia belum menemukan pendonor untuk Caro.

***

Setelah lama mereka mencari pendonor, dan sama sekali tak mendapatkan satu donor pun.
Dan akhirnya..

"Aku ingin mendonorkan ginjal untuk Caro" ucap Kevin dengan tangisan yang mendalam

Semua terkejut dan hening.

"Umurmu masi panjang nak, tunggu saja sebentar lagi pasti ada yang mendonorkan ginjal untuk Caro" ucap Papa Caro dengan perlahan.

"Tapi Om, aku gak mau Caro sampai kenapa kenapa sebelum pendonornya datang, aku sayang sama Caro om.."

Papa Caro hanya diam.

Tiba-tiba Dokter dan perawat  berlarian menuju keruang Caro.

"Kenapa dokk?" tanya Kevin tanpa jawaban dari dokter yang langsung masuk ke ruang Caro.

Caro dipindahkan keruang ICU untuk kedua kalinya.
Yang sebelumnya telah dipindahkan keruangan pasien.

***

Setelah lama menunggu akhirnya Dokter keluar dengan muka menunduk dan berkata.
"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami tak bisa menyelamatkan putri anda. Semua badannya melemah. Dan mungkin bila tadi  pendonor ada, itu juga terlambat." ucap dokter dengan pasrah.

Mama Caro menangis dan pingsan.
Mama Caro dibawa keruang pasien.
Papa Caro menangis dan merasa bersalah.
Kevin tak berdaya dan berlutut menangis dan menyesali semuanya.
Calis menangis tak henti-henti dipojokan rumah sakit.

Saat perawat memindahkan Caro keruang lain, Kevin mengikutinya dan menemui Caro yang sudah tertidur untuk selamanya.

"Lin...kamu kenapa tinggalin aku? Kamu sayang kan sama aku? Kamu jangan tinggakin aku... Kamu kenapa bohong?..kamu bilang kamu gapapa..tapi nyatanya kamu tinggalin aku..kamu jahat linn..aku sayang sama kamu.. Aku sayang kali..aku ngebayangin kita jalan bareng..makan bareng..makan ice cream bareng..dan kita sama sama lin...tapi semua itu ga bakal terwujud..karna kamu tinggalin aku..maafin aku ya sayang..aku ga ada disaat kamu sakit..aku ga tau disaat kamu senang tapi sebenarnya kamu sakit..maafin akuu yaa bebb....." tangisan Kevin yang tersedu sedu.

Disusuli Calis yang menghampiri Kevin dan berkata.
"Linn..gue ga nyangka lo ninggalin gue..gue sayang sama lo..gue seneng banget punya sahabat kek lo..walaupun kadang lo cuek..tapi lo baik sama gue..lo satu-satunya sahabat gue yang paling baik..ternyata lo ngajak gue kekantin bareng sama makan dirumah lo itu karna lo mau pamit kannn??..
Seharusnya gue ga dateng supaya lo ga pergii..
Tapi gue ga tau maksud lo..
Lo ga mau cerita sama gue..
Maafin gue sahabat lo...
Gue ga tau perasaan lo yang sebenarnyaa..maafin gue..gue ga bakal lupain lo lin..semoga lo tenang dialam sana.." tangisan Calis yang tersendat sendat dengan curahan hatinya.

Perawat menghampiri Kevin dan Calis dan memberikan barang-barang Caro yang ia tinggalkan.
Didalam tas Caro, Caro meninggalkan surat untuk Kevin dan Calis.

**Bersambung**

ALONE FANTASY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang